Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mengenal Istighfar

Mengenal Istighfar


Manusia yang hidup di dunia ini tidak dapat luput dari kesalahan. Dalam bahasa arab manusia disebut sebagai An-naas yang berarti mahluk yang pelupa.

Ibnu Abbas pernah berkata, “Nabi Adam AS lupa terhadap janji Allah, maka ia dinamakan manusia”. Salah satu cara menutupi kelupaan dan kesalahan ialah dengan istighfar memohon ampun kepada Allah SWT. Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan kaum muslimin untuk beristighfar dan memohon ampun kepadaNya.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Allah berfirman: Wahai para hambaKu, sesungguhnya kamu membuat kesalahan pada waktu malam dan siang, dan aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka memohon ampunlah kamu kepadaKu, niscaya Aku mengampunimu”

Orang yang merasa tidak pernah berbuat salah tentu menyalahi fitrah dan menyalahi sunnatullah. Tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat salah, karena memang sesuai namanya, manusia adalah mahluk yang sering lupa.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “demi jiwaku yang ada di tanganNya, jika kamu tidak pernah berbuat dosa, maka Allah akan mematikan kamu dan menggantikannya dengan suatu kaum yang berbuat dosa, kemudian mereka memohon ampun kepadaNya, kemudian Allah mengampuni mereka”

Maka sebagai orang yang beriman hendaknya kita mengakui bahwa setiap kita pasti pernah melakukan dosa, entah besar atau kecil dosa itu, kemudian selalu memohon ampun kepada Allah SWT tanpa henti-hentinya diantaranya dengan sering-sering melafalkan istighfar ini.

Istighfar berarti meminta ampun kepada Allah SWT, dengan harapan agar Allah menutupi dan memaafkan dosa-dosa yang pernah dilakukan hambanya, serta tidak menghukumnya.

Lantas, apa perbedaan istighfar dengan taubat??

Istighfar apabila disebut dalam Al Qur’an dan hadist secara sendiri maka berarti taubat juga. Akan tetapi, jika istigfar dan taubat disebut secara bersamaan dalam satu kalimat, maka perbedaan antara istighfar dan taubat adalah bahwa istighfar meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya, sedangkan taubat adalah kembali kepada Allah supaya dijauhi dari dosa-dosa yang akan datang.

Jadi dosa itu ada dua yaitu dosa yang telah berlalu, maka dosa ini dapat diobati dengan istighfar. Syaratnya tentu tidak mengulanginya lagi. Kemudian yang kedua adalah dosa-dosa di masa mendatang yang untuk mengobatinya harus dengan taubat dengan maksud agar tidak terjebak di dalamnya di kemudian hari. Dengan sering beristighfar kemudian bertaubat terutama di keheningan malam, maka diharapkan kita semua dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan terhindar dari dosa-dosa yang kemungkinan terjadi di masa mendatang. Amiin yaa rabbal ‘alamiin. Wallahu ‘alam.



Uswatun Hasanah di bawah bimbingan KH. Ghazali Masroeri
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger