Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Lailatul Qadr

Lailatul Qadr


Diriwayatkan bahwa Rasulallah sedang duduk i’tikaf (berdiam di masjid) semalam suntuk, di hari hari terakhir bulan Ramadan. Para sahabat tidak sedikit yang mengikuti apa yang di lakukan Nabi. Beliau berdiri salat mereka juga salat. Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh sahabat Rasulallah saw yang memenuhi masjid. Menurut sebuah riwayat lain, malam itu malam ke 27 Ramadhan.

Di saat Rasulallah saw dan para sahabat sujud, tiba tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin membatalkan solatnya. Dia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shof. Tapi niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulallah dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusyuk tidak bergerak. Air hujan pun makin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulallah saw. Akan tetapi Rasulallah saw dan para sahabat tetap sujud.

Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. Seolah olah beliau sedang asyik masuk ke dalam suatu alam yang melupakan segala galanya. Beliau sedang masuk ke alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi. Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kepalanya. Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang tidak kuat menggigil kedinginan. Ketika Rasulallah saw mengangkat kepala dan mengakhiri shalatnya, hujan pun terhenti seketika.

Anas bin Malik, sahabat Rasulallah, bangun dari duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulallah. Tapi belau pun menghalanginya dan berkata “Jangan, biarlah kita sama sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering sendiri”. Anas pun duduk kembali dan mendengarkan dengan seksama cerita Rasulallah mengapa beliau begitu lama bersujud.

Ketika Rasulallah bersujud, dan disaat hujan mulai turun, disaat itu pula malaikat dibawah pimpin Jibril as turun dalam keindahan dan bentuk aslinya. Mereka berbaris rapih dan suara gemuruh tasbih dan tahmid mereka bergema di langit dan di bumi dan alam semesta dipenuhi dengan cahaya ilahi. Inilah yang membuat Rasulallah saw terpaku menyaksikan keindahan dan cahaya yang sama sekali tidak pernah dilihat oleh mata. Gema tasbih dan tahmid malaikat yang tak pernah didengar oleh telinga dan suasana yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh pikiran manusia.

Itulah Laillatul qadar. Tahukan kamu, apakah lailatul qadar? Lailatul qadar yang sesaat itu saja lebih baik ketimbang seribu bulan. Di malam itu, malaikat dan Jibril turun atas izin Tuhan. Mereka menebarkan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, dan mengatur segala urusan. Mereka menyampaikan “salam” sampai terbit fajar ke seluruh semesta alam. (QS Al Qadar).

Sekarang kita sudah hampir mencapai puncak terakhir dari bulan Ramadhan. Dan di puncaknya kita dapatkan pembebasan dari api neraka. Pada malam-malam terakhir para malaikat turun dari langit untuk menaburkan kasih sayang Allah kepada hambanya dan menyampaikan salam kepada kaum beriman sampai terbit fajar. Itulah Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam kebesaran Allah, malam keagungan Nya, malam pengampunan Nya, malam yang dimiliki Nya untuk memberi maaf dan dan kasih sayang kepada hamba Nya, para pembuat dosa.

Di langit ada kerajaan yang sangat besar yang mengatur dan mencatat segala amal manusai di bumi. Ketika para malaikat melihat kitab catatan amal manusia, mereka iri dengan amal yang hanya khusus dilakukan penduduk bumi di malam-malam Lailatul Qadar. Malaikat pun tidak ada yang dapat menirunya. Salah satu di antaranya adalah rintihan para pembuat dosa. Allah berfirman dalam hadist , ”Aku lebih suka mendengarkan rintihan para pembuat dosa ketimbang gemuruh suara tasbih. Karena gemuruh suara tasbih hanya menyentuh kebesaran Kami, sedangkan rintihan para pembuat dosa menyentuh kasih sayang Kami.”

YA ALLAH, kami datang mengemis dihadapan pintu Mu.

YA ALLAH, kami datang dengan deraian air mata, merengek dan memohon kasih sayang dan pengampunan Mu.

YA ALLAH, jika pada bulan yang mulia ini, Engkau hanya menyayangi orang-orang yang mengikhlaskan shiam dan qiyam nya, maka siapa lagi yang menyayangi kami yang tenggelam dalam dosa dan kemaksiatannya.

YA ALLAH, jika Engkau hanya mengasihi orang-orang yang menaati-Mu, siapa yang akan mengasihi kami yang berlepotan dengan dosa dan maksiat.

YA ALLAH, jika Engkau hanya menerima orang-orang yang tekun beramal, maka siapa yang akan menerima orang-orang yang malas.

YA ALLAH, beruntunglah orang-orang yang berpuasa dengan sebenarnya. Berbahagialah orang-orang yang shalat malam dengan sebaik-baiknya. Selamatlah orang-orang yang beragama dengan tulus. Sedangkan kami adalah hamba-hamba-Mu yang hanya berbuat dosa. Sayangilah kami dengan kasih-Mu. Bebaskan kami dari api neraka dengan ampunan-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami dengan kasih-sayang-Mu. Wahai Yang Paling Penyayang dari semua yang Menyayangi.

YA ALLAH,.. tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang orang kafir.

YA ALLAH,.. janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.

YA ALLAH,.. janganlah Engkau bebankan kepada kami baban yang berat sebagaiman Engkau bebankan kepada orang orang yang sebelum kami.

YA ALLAH,.. janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

YA ALLAH,.. ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih lebihan dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

YA ALLAH, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Ya ALLAH, Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

YA ALLAH,.. jangalah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena susungguhnya Engkaulah Maha Pemberi Karunia.

YA ALLAH,.. kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi Rahmat Yang Paling Baik.

YA ALLAH,.. sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

YA ALLAH,.. terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

YA ALLAH,.. sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksaan neraka.

YA ALLAH,.. berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksaan neraka.

YA ALLAH,.. jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.

YA ALLAH,.. kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

YA ALLAH,.. anugrahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

YA ALLAH,.. kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi.

YA ALLAH,.. sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

YA ALLAH,.. berilah kami apa yang telah Engkau jadikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.

YA ALLAH,.. beri apunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab.

YA ALLAH,.. berikanlah rahmat kepada kami dari sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.

YA ALLAH,.. jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat.
YA ALLAH, perkenankanlah doaku.

Selawat dan salam Mu atas junjungan Nabi Muhammad, keluarga-nya dan para sahabat-nya.
Aamiin.



Habib Hasan Husen Assagaf
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger