Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Obral Kata-kata "Syirik" dan "Musyrik"

Obral Kata-kata "Syirik" dan "Musyrik"


Akhir-akhir ini banyak sekali kita mendengar sesama muslim mengatakan saudaranya sesama muslim syirik, syirik, dan syirik. Ente syirik, kamu syirik, dasar kafir, musyrik kamu, mereka sudah musyrik, Kafir loe, dan sebagainya. Mengadakan upacara bendera syirik, menyanyikan lagu Indonesia Raya syirik, bahkan ziarah kubur pun dikatakan syirik, dzikir bersama syirik, dan sholawatan pun juga dibilang begitu.

Apa hakikatnya syirik itu? Syirik adalah menyembah selain Allah SWT, atau menyamakan sesuatu dengan Allah SWT, sehingga dianggapnya ada kekuatan yang sama atau bahkan melebihi Allah SWT. Syirik adalah masalah hati, tak bisa kita menuduh seseorang musyrik kecuali jika ia mengatakannya dengan ucapan dan perbuatannya yang terang-terangan menyembah berhala, mahluk halus, ataupun mahluk-mahluk lainnya.

Rasul SAW pernah murka kepada Usamah bin Zeyd RA yang membunuh seorang kafir yang mengucap syahadat sebelum dibunuh, padahal orang itu kejam dan suka menyiksa sahabat lainnya dari muslimin, maka dalam peperangan pedangnya jatuh, lalu ia bersyahadat dengan tidak serius, maka Usamah membunuhnya, maka Rasul SAW murka dan berkata, "kau membunuhnya..??", usamah berkata, "Dia hanya pura pura wahai Rasulullah..", Rasul SAW berkata lagi, "apakah kau belah dadanya hingga kau tahu ia dusta dalam syahadatnya..?!", Usamah mundur, dan Nabi SAW berdiri dan mengejar usamah RA seraya berkata lagi, "apa kau belah dadanya..?!!", berkata Usamah, "Alangkah indahnya jika aku ini baru masuk islam" (Shahih Muslim).

Demikian marahnya Rasul SAW kepada orang yang tak mempercayai syahadat seseorang yang mengucap tauhid, oleh sebab itu tak selayaknya kita menuduh muyrik kepada siapapun yang mengucap tauhid, lebih lagi mereka shalat, puasa, zakat, bagaimana dituduh musyrik?, sedangkan sebagian saudara-saudara kita demikian berani dan lancangnya memvonis musyrik pada muslimin,

Rasul SAW juga telah bersabda, "dan aku Demi Allah tidak merisaukan kalian akan musyrik setelah aku wafat, tapi yang kutakutkan adalah keluasan duniawi atas kalian" (Shahih muslim hadits no.2296, shahih Bukhari hadits no.1297, 3401, 3816) dan masih banyak lagi hadits semakna bahwa Rasul SAW tidak merisaukan syirik atas ummatnya, tanda bahwa kerisauan sebagian muslimin masa kini akan hal hal yang musyrik bertentangan dg hadits Nabi SAW.

Hadist tersebut bukan berarti Rasul SAW membiarkan ummatnya dalam kesyirikan. Tidak benar jika ada pernyataan semacam itu. Namun, yang lebih perlu dikhawatirkan oleh kaum muslim adalah keluasan dunia. Mengapa? Karena oleh dunia ini banyak kaum muslim yag terjebak dengannya. Lihatlah akhir-akhir ini bagaimana muslim menjual syariahnya demi dunia, bagaimana muslim menjual sunnah nabinya demi dunia, bagaimana muslim menjual akhlaknya demi dunia, bagaimana muslim menjual adab-adabnya (sopan santun) demi dunia dengan mengatakan syirik kepada saudaranya sendiri untuk memenangkan golongannya, bagaimana juga seorang muslim juga menjual adat-istiadatnya yang baik demi dunia dan nafsu golonganya.

Jika mereka menyembah berhala ataupun mahluk, maka kesyirikan itu jelas dapat dilihat dan dapat ditanggulangi secepatnya, tetapi karena dunia akhirnya orang secara tidak sadar melalaikan Allah SWT dari tujuannya, sehingga mereka secara tidak sadar pula telah menduakan Allah SWT. Ketidaksadaran itu membuat kesyirikan terus dan terus berkelanjutan. Dan sungguh rasanya hal tersebut sangat relevan dengan kejadian yang terjadi sekarang ini disekitar kita. Coba kita lihat, berapa banyak orang yang disibukkan dengan urusan dunia mereka sampai mereka tidak lagi sempat mendatangi Allah di waktu-waktu sholat, mereka enggan mendatangi masjid-masjid Allah, majelis Ilmu, majelis dzikrullah, dan yang berhubungan dengan Allah dan Rasulnya, berapa banyak pula orang yang mensyirikkan sesama saudara muslimnya untuk memuluskan urusannya di dunia ini.

Memang kemurtadan dan perbuatan syirik banyak bermunculan, tetapi itu bukan muslim yang berhati syirik yang tidak pernah kita tahu dalam hatinya, karena muslim yang berhati syirik sebagaimana dituduhkan oleh sebagian muslimin ini telah dibantah oleh Rasul SAW. Hal itu terjadi semata-mata karena mereka berlomba-lomba untuk dunia, mereka melakukan kesyirikan untuk mendapatkan kekayaan, mereka menduakan Allah SWT demi sebuah Limousine, mereka murtad karena terbujuk oleh kehidupan enak di dunia. Demikian nash yang jelas dari hadist-hadist yang shahih.



Kang Abdee (Admin 1) . Beberapa dikutip dari ceramah Habib Munzir Al Musawwa dan Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger