Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Bahagia Setelah Istiqamah

Bahagia Setelah Istiqamah

Sejak kecil hingga remaja, Ramlah berada dalam hidup yang serba berkecukupan, maklum ayahnya Abu Sufyan adalah seorang pedagang yang sukses, dialah yang menguasai perdagangan suku Quraisy ke negeri Syam. Sejak kecil itu pula, Ramlah dimanja oleh keluarganya, apalagi dia merupakan anak yang cantik.

Pada usianya yang remaja, Abdullah bin Jahsy datang kepada Abu Sufyan untuk melamarnya, ketika ditanya sang ayah, Ramlah diam saja tanda setuju, maka lamaran itupun diterima Abu Sufyan, lalu menikahlah Abdullah dengan Ramlah dan dikaruniai beberapa orang anak, anak tertuanya diberi nama Habibah, maka jadilah Ramlah dipanggil dengan Ummu Habibah yang berarti ibunya Habibah.

Ketika Nabi menyampaikan dakwahnya, kedua suami isteri ini langsung menyatakan masuk Islam, meskipun dihalang-halangi oleh Abu Sufyan. “Muhammad itu kan hanya bermaksud mencari kepopuleran saja agar derajat Bani Hasyim bisa lebih tinggi?”, tuduh Abu Sufyan.

“Ayah, maksud Nabi Muhammad tidak serendah itu, tapi dia membawa ajaran yang benar guna mengangkat derajat manusia yang selama ini bodoh dan rendah”, jawab Ramlah, tegas.

“Tidak nak, Muhammad itu pembohong”, jawab Abu Sufyan, marah.

“Kalu begitu, janganlah mempengaruhi saya, biarlah kita berbeda agama, bagiku agamaku dan bagimu agamamu”, jawab Ummu Habibah lagi.

Setelah gagal dengan cara itu, Abu Sufyan bersama kafir Quraisy lainnya memusuhi umat Islam sehingga dari segi ekonomi, umat Islam semakin sulit.

Akhirnya Ramlah dan suaminya berangkat hijrah ke Habasyah yang dipimpin oleh raja Najasi. Di sana kehidupan mereka lebih baik, tapi setelah orang-orang kafir Quraisy tahu bahwa kaum muslimin hijrah ke Habasyah, mereka menghasut penduduk setempat untuk bermusuhan dengan kaum muslimin, akhirnya kaum muslimin mengalami tekanan yang sangat berat, hingga ada yang imannya goyah termasuk Abdullah bin Jahsy sendiri, Ramlah sendiri diajaknya untuk mengikuti agama penduduk setempat, tapi dengan tegas Ramlah menampik ajakan suaminya itu, dan akhirnya merekapun berpisah.

Sebagian besar kaum muslimin kembali ke Makkah setelah keadaan membaik, sementara Ramlah tetap tinggal di sana karena Abu Sufyan, ayahnya tetap tidak suka dengan keislamannya.

Mendengar peristiwa yang menimpa diri Ramlah, Rasulullah sangat kagum dan ingin memberikan penghargaan atas keteguhan imannya, maka Rasulpun mengirim utusan untuk melamarnya, Maka beberapa waktu kemudian, Rasulpun menikah dengan Ummu Habibah itu.

Dengan perkawinan itu Ummu Habibah merasa sangat bahagia, haru dan bangga, inilah yang dia raih setelah istiqamah yang terus dipertahankannya. Kemuliaan suaminya sebagai seorang Rasul tentu saja sangat dijaganya. Bahkan akhirnya, ayahnya sendiri sangat kagum dengan keteguhan hati Ramlah.

Suatu hari, Abu Sufyan datang ke rumah Ramlah, kepada ayahnya itu Ramlah bertanya: “Untuk apa engkau datang ke sini?”

“Untuk menyatakan betapa bahagia aku atas dirimu dan salut kepada Rasulullah SAW, suamimu”.

“Kalu begitu mangapa ayah tidak juga masuk Islam”, tanya Ramlah.

“Tunggulah anakku, aku sedang memikirkannya”, jawab Abu Sufyan.

Abu Sufyan-pun akhirnya kembali ke Makkah dan setelah Rasul SAW kembali ke Makkah, beliau berhasil menguasi Makkah lalu Abu Sufyan menyatakan diri masuk Islam. 

Dari kisah di atas, pelajaran yang dapat kita ambil adalah:
1. Tanggungjawab beragama ada pada masing-masing orang, karenanya seseorang harus istiqamah mempertahankan agamanya, meskipun anggota keluarga yang lain tidak menyukainya, termasuk suami dan orang tua.
2. Penderitaan yang dihadapi dengan sikap istiqamah akan berakhir dengan kebahagiaan dalam berkeluarga.



Ust. Drs H. Ahmad Yani
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger