Allah subhanahu wa ta `ala berfirman yang artinya, "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat." (Surat an-Naba`, ayat 9).
Tidur sesuatu yang menakjubkan.
Ini sebagian dari kematian.
Dengan tidur seluruh anggota badan akan terdiam, semua gerakan akan tenang.
Tidur merupakan alat mengistirahatkan jiwa, mengistirahatkan akal, menyegarkan perut dan menyegarkan badan.
Tidur adalah permainan yang menyenangkan, menyegarkan kesedihan, membebaskan rasa letih dan penat setelah bekerja seharian.
Allah subhanahu wa ta `ala berfirman yang artinya, (Ingatlah) ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman (Surah al-Anfaal, ayat 11).
Sesungguhnya makhluk itu lemah, maka istirahatlah dengan tidur. Itulah hikmah diciptakan malam sebagai waktu tidurmu sedangkan Allah tidak akan pernah tidur karena Dia adalah sang Pencipta yang tidak tidur dan tidak pula mengantuk, seperti dalam firman Allah subhanahu wa ta `ala, "Allah tidak mengantuk dan tidak tidur." (Surah al-Baqarah, ayat 255).
Allah subhanahu wa ta `ala tidak pernah tidur sebab Allah adalah Maha Hidup dan Maha Bangun, Allah tetap dan abadi. Dan kita tidur sebab kita berasal dari tidak dan akan kembali kepada kebinasaan. Kita keluar dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.
Kita tidur agar kita dapat mengingat mati dan sesuatu yang terjadi setelah kematian yaitu alam kubur dan apa-apa yang ada di dalamnya. Kita tidur untuk melupakan dendam, dengki, kepedihan, dan kelelahan. Kita tidur agar kita dapat siap menghadapi hari dan umur baru dengan penuh kesegaran.
Allah subhanahu wa ta `ala berfirman, "Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari." (Surat al-An `aam, ayat 60).
Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah tidur kamu di waktu malam. Pada saat itu Allah menggenggam arwah kamu dan menghentikan segala gerakan kamu dan menghilangkan perasaan dan pikiran kamu, sehingga kami menyadari bahwa kamu hanyalah makhluk yang akan binasa. Hanya Allah saja Yang Maha Esa, Maha Pencipta, Maha Abadi, Maha Penjaga dan Maha Kuasa.
Allah ta `ala berfirman, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (surat az-Zumar, ayat 42)
Ta’allam ulumuddin
Posting Komentar