Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Silaturrahim (3)

Silaturrahim (3)

Hasan Al bashri berkata: “Jika manusia telah telah menonjolkan ilmunya dan mengabaikan amal perbuatannya dan kasih sayang hanya dengan lidah, sedangkan dalam hati mereka penuh rasa benci dan memutuskan hubungan kekeluargaan, maka mereka akan terkutuk (dilaknat) oleh Allah SWT maka dipekakkan dan dibutakan mata hati mereka.” 

Abul-laits meriwayatkan dengan sandanya dari Yahya bin Salim berkata: “Dahulu di Mekkah ini ada orang berasal dari Khurasan, seorang soleh dan orang-orang biasa menitipkan segala harta mereka kepadanya. Maka ada seorang menitipkan kepadanya wang sebanyak sepuluh ribu dinar, lalu ia pergi untuk kepentingannya, kemudian orang itu kembali ke Mekkah sedang orang yang dititipi itu telah mati, maka ia bertanya kepada keluarga dan anak-anaknya tentang harta titipannya itu. Dijawab: “Kami tidak mengetahui apa-apa seba dia tidak memberitahu apa-apa kepada kami.” 

Lalu orang itu bertanya kepada ulama-ulama Fuqaha’ yang banayk sekali diMekkah. “Saya titip kepada …(Fulan) sepuluh ribu dinar dan kini orang itu telah mati dan saya bertanya kepada keluarga dan anak-anaknya, mereka menjawab tidak mengetahui hal keadaan ini, maka bagaimanakah pendapatmu?” Jawab para ulama yang ditanya itu: “Kami mengharap semoga orang itu min ahlil jannah, nanti malam jika lewat tengah malam, maka pergilah engkau kezamzam dan panggillah namanya didalam perigi zamzam itu dan katakan: “Ya Fulan bin Fulan, saya yang titip kepadamu dahulu itu.” 

Maka dilaksanakan nasihat itu dan dipanggil nama orang itu sampai tiga kali, tetapi tidak ada jawapan. Maka ia kembali kepada para ulama yang memberitahu kepadanya. Mereka berkata: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, kami khuatir kalau-kalau kawan mu itu ahli neraka, sekarang kau pergi keYaman dan pergi keBirhut, disana ada perigi, jika lewat tengah malam kau panggil: “Ya Fulan bin Fulan, saya yang titip wang kepadamu dahulu itu.” dan ketika ia memanggil sekali sahaja telah mendapat jawapan. Lalu ditanya: “Kasihan kau, mengapakah kau disini, padahal dahulu kau orang yang baik?” 

Jawabnya: “Saya mempunyai keluarga di Khurasan, maka saya putuskan hubungan dengan mereka sehingga mati, maka Allah SWT menuntut aku dengan ini dan menempatkan diriku disini, adapun hartamu masih tetap ada dan saya tidak mempercayakan harta kepada sesiapapun walau terhadap anak-anak saya, harta itu saya tanam dirumah, maka kau minta izin kepada anakku untuk masuk rumahku, kemudian kau masuk dan galilah ditempat yang saya tunjuk itu, nescaya kau akan mendapat hartamu masih cukup.” Maka segera ia kembali dan minta izin kepada anak-anaknya untuk menggali tempat yang ditunjuk itu, maka benar bahawa hartanya masih utuh semuanya. 

Abul Laits berkata: “Jika seorang itu dekat dengan kerabatnya maka hubungan kerabat itu berupa hidayah-hidayah dan ziyarah, jika tidak dapat membantu dengan harta, maka cukup dengan tenaga, jika jauh maka hubunginya dengan surat menyurat dan jika dapat mendatangi maka itu lebih utama. Ketahuilah bahawa silaturrahim itu mengandungi sepuluh keuntungan iaitu: Mendapat keridhaan Allah SWT sebab Allah menyuruh silaturrahim Menggembirakan mereka kerana ada hadis yang mengatakan bahawa seutama-utama amal ialah menyenangkan orang mikmin Kegembiraan malaikat kerana malaikat senang dengan silaturrahim Mendapat pujian kaum muslimin Menjengkelkan iblis laknatullah Menambah umur Menjadi berkat rezekinya Menyenangkan orang-orang yang telah mati kerana ayah dan nenek-nenek itu senang jika anak cucunya bersilaturrahim Memupuk rasa cinta dikalangan kekeluargaan sehingga suka membantu bila memerlukan bantuan mereka Bertambahnya pahala jika ia mati sebab selalu diingati kepadanya jika telah mati dan mendoakan kerana kebaikannya. 

Anas r.a berkata: “Tiga macam orang yang akan berada dibawah naungan Allah SWT pada hari kiamat yaitu: Orang yang menyambung hubungan kekeluargaan diberkati umurnya dan dilapangkan kuburnya dan rezekinya Wanita yang ditinggal mati oleh suaminya dan ditinggali anak-anak yatim lalu dipeliharanya sehingga kaya mereka atau mati Orang yang membuat makanan lalu mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin. 

Al-Hasan berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Dua langkah manusia yang disukai Allah s.w.t. ialah: Langkah menuju sembahyang fardhu dan Langkah menuju silaturrahim kepada kerabat yang mahram. Lima macam siapa yang melaziminya bertambah hasanatnya bagaikan bukit yang besar dan dilapangkan rezekinya yaitu: Siapa yang selalu sedekah sedikit atau banyak Orang yang menghubungi kerabat Orang yang selalu berjuang untuk menegakkan agama Allah s.w.t. Orang yang selalu berwuduk dan tidak memboros penggunaan air Orang yang tetap taat kepada kedua ibu bapaknya. 



Ahmad Rofiuddin
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger