قَالَ
رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
“Seorang lelaki bertanya pada Rasul saw mengenai Islam yang baik? (muslim yang baik), sabda Rasulullah saw : “Kau membagikan makanan, dan mengucap salam pada yang kau kenal dan yang tak kau kenal” (Shahih Bukhari)
“Seorang lelaki bertanya pada Rasul saw mengenai Islam yang baik? (muslim yang baik), sabda Rasulullah saw : “Kau membagikan makanan, dan mengucap salam pada yang kau kenal dan yang tak kau kenal” (Shahih Bukhari)
Allah Swt telah berfirman mengabarkan
keluhuran bagi para pengikut Sang Nabi Saw. “yarfa’illahulladzina amanuu minkum
walladzina uutuul i’lma darajaat” (QS. Mujadilah : 11) (Allah mengangkat
derajat kalian kalian yang menuntut ilmu diantara kalian dengan derajat derajat
yang sangat tinggi). Kita memahami kalau kalimat “darajaat” berarti
derajat saja dan kita paham derajat, surga itu bagaikan langit dan bumi
diantara derajat yang satu dengan derajat yang lainnya. Kalau Allah mengatakan “darajaat”
berarti derajat yang banyak. Setiap kali bertambah ilmu kita makin tinggi kita
diberi derajat oleh Allah di surga kelak. Dan pula didunia, semakin dekat ia
kepada Allah, semakin dekat ia kepada samudera Yang Maha Luas Melimpahkan
Kebahagiaan, Yang Maha Merubah Keadaan. Sebagian orang berkata “kalau cuma
ngaji, ngaji dan majelis sampai kapan majunya? tidak cukup dengan begini saja
akan selesai kehidupan ini”.
Ingatlah Yang Maha Merubah Keadaan dari
keadaan yang indah menjadi keadaan yang buruk, dari musibah menjadi kenikmatan
atau sebaliknya, dari kemiskinan kepada kekayaan atau sebaliknya, Dialah (Allah
Swt) Yang Mampu Merubah Keadaan kita. Ketika seorang hamba berjalan dan meniti
jalan Muhammad Rasulullah Saw, dijanjikan oleh Yang Maha Merubah Keadaan akan
mengubah keadaan dengan sebaik baiknya keadaan.
Allah Swt telah berfirman “minta
kepada Ku akan Kujawab doa doa kalian”. Lalu kita bertanya “bagaimana
dengan doaku siang dan malam yang masih belum dikabulkan Allah?”.
Jawabannya adalah ketidaktahuan kita bahwa Allah menjawab doa kita lebih
daripada yang kita minta. Kita minta A (misalnya) tanpa kita sadari Allah
mengangkat 100 musibah yang akan datang di hari esok. Doa kita hanya hal yang
remeh saja tapi Allah Yang Maha Dermawan memberi lebih dari itu.
Hadirin hadirat, jawaban dari Allah itu lebih dari sekedar suara. Doa kita kepada Allah tapi kita tidak dengar jawaban dari Yang Maha Menjawab Doa. Jawaban Allah bukan dengan suara dan tidak sesempit hanya sekedar pengabulan, minta itu diberi itu, tidak sesempit itu Anugerah Yang Maha Dermawan. Minta hal yang 1, Allah beri 1000 dan itu bukan hal yang mustahil bagi Rabbul Alamin. Barangkali seorang hamba meminta hal yang remeh, Allah berikan hal yang lebih agung atau Allah berikan juga dan Allah tambahkan lebih dari doanya dan itu pasti karena Dialah (Allah Swt) Yang Menamakan Dzatnya “Al Karim” (Yang Maha Dermawan, Yang Maha Memberi).
tiada seseorang meminta kepada Allah
lalu turun kedua tangannya dengan tangan kosong saja terkecuali dipenuhi
anugerah. Inilah Allah dan inilah Maha Raja Dermawan dari seluruh makhluk Nya
dan Pemberian Nya terus berlimpah sepanjang siang dan malam tanpa kita sadari.
Barangkali kita berdoa malam ini tentang 1 hajat, besok Allah kabulkan atau
jika tidak Allah tidak kabulkan tapi Allah angkat sedemikian banyak musibah
yang akan datang di hari esok. Hal itu tidak kita ketahui, barangkali kalau
kita melihat takdir kita tidak akan berhenti bersujud, kita meminta Kasih
Sayang Illahi. Kalau kita lihat musibah apa yang akan datang di hari esok,
barangkali sekarang kita bisa berdiri besok kita terkena 1 musibah dan lumpuh
seumur hidup barangkali saat ini kita melihat esok terkena 1 musibah tidak bisa
lagi melihat dan demikian banyak musibah yang bisa saja terjadi dan itu berubah
dalam sekejap dengan doamu.
“kaffara ‘anhum sayyiatihim wa
ashlaha baalahum” (Kuhapuskan dosa dosa mereka dan Kuperbaiki keadaan
mereka), Dialah Allah Yang Maha Memperbaiki Keadaan dan perbuatannya Maha
Sempurna.
Ketika salah seorang beribadah dengan
ibadah yang sangat banyak maka Rasul Saw mendengar seorang wanita beribadah
dengan ibadah yang sangat banyak sampai berlebihan maka Rasul Saw berkata “apa
ini ibadah yang berlebihan?”, “innallahu la yamallu hatta tamallu’ ” (Allah
itu tidak bosan bosannya tapi kalian yang akan bosan kalau terlalu banyak
beribadah). Zaman sekarang orang beribadah Qabliyah, Ba’diyah dan Tahajjud
sudah dibilang berlebihan, itu bukan berlebihan. Yang disebut berlebihan ibadah
itu adalah meninggalkans seluruh aktifitas demi ibadahnya, ini yang disebut
berlebihan. Nabi Saw berkata “la yamallu hatta tamallu’ ” (Allah itu
tidak akan bosan sampai kalian bosan sendiri). Maka jangan paksakan diri
melebihi kemampuan.
Dari kemuliaan inilah Allah Swt
menuntun kita kepada bimbingan yang paling sempurna, bimbingan yang menjadi
perluasan dan persaudaraan bagi seluruh manusia khususnya diantara muslimin.
Oleh sebab itu, Rasul saw ditanya sebagaimana hadits yang tadi kita baca “anna
rajulan sa’alannabiy saw, seseorang bertanya kepada Rasul saw “ayyul
islam khair”, maksudnya orang muslim yang mana yang amalnya baik? tunjukkan
padaku amal amal yang baik dalam islam. Tentunya banyak namun Sang Nabi saw
memberikan 2 ajaran yang sangat indah jika kita perdalam. Apa itu? ”ith’amu
tha’am (demikian riwayat Shahih Bukhari). “kau membagi bagikan makanan”.
Berarti sekarang ini hari hari tasyrik, disunnahkan membagikan daging
kurban. Perlu diketahui pembagian daging kurban itu untuk seluruh muslimin
bukan dikhususkan untuk fuqara saja. Jadi orang ang mampu juga boleh diberikan.
Lain dengan shadaqah dan zakat, tidak boleh diberikan terkecuali kepada
mustahiq diantaranya fuqara dan masakin. Kalau daging kurban boleh diberikan
kepada yang mampu dan yang tidak mampu asal dia muslim karena daging kurban
adalah jamuan muslim kepada muslimin lainnya yang ia kenal dan yang ia tidak
kenal. “ith’amu tha’am” (bagikan makanan) kata Sang Nabi Saw. Jangan
dipisahkan hanya yang muslim dan miskin saja, yang tidak miskin pun boleh
kalian jamu tapi tentu yang afdhal adalah yang tidak mampu. Jadi kalau daging
kurban diberikan kepada yang miskin atau yang kaya, tentunya pada yang miskin
lebih afdhal. Tapi kalau mau diberikan kepada yang mampu, tidak ada larangannya
karena itu sunnah juga selama ia muslimin karena daging kurban adalah jamuan
sesame muslimin yang kenal dan yang tidak ia kenal.
“ith’amu tha’am” (bagikan
makanan) kepada orang yang kau kenal dan yang tidak kau kenal, wa
aqri’ussalam alaa man arafta ma alaa man lam ta'rif (dan ucapkan salam
kepada yang kau kenal dan yang tidak kau kenal). Mengucapkan salam itu jangan
hanya kepada yang kita kenal saja, tanpa kita sadari orang yang tidak kita
kenal pun jika diucapkan salam itu bukan untuk dia saja tapi pahala karena
Allah, menyebarkan Nama Allah “Assalam” (adalah Nama Allah Yang Maha
Sejahtera). Assalamu’alaikum artinya Yang Maha Penyejahtera melimpahkan
kesejahteraan kepadamu, itulah makna kalimat Assalamu’alaikum. Jadi kalau
seseorang mengucapkan Assalamu’alaikum itu dzikir karena kalimat Assalam adalah
Nama Allah.
Sayyidina Ibn Umar radhiyallahu anhuma
diriwayatkan di dalam Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari, Ibn Umar ini setiap pagi
keluar dan ditanya oleh orang “kau ini kepasar, belanja tidak?, lewat gang
sana lewat gang sini, lewat rumah si anu lewat rumah si ini, pulang ke rumah,
mau apa? keluar tidak silaturahmi pada fulan, ke pasar tidak belanja, balik
lagi ke rumah, keluar sebentar balik lagi ke rumah”, ia berkata “aku
keluar hanya untuk menyebarkan kalimat Assalam”. Lewat ada muslim, ucapkan
“Assalamu’alaikum”, hanya untuk bersalam saja aku keluar rumah. Jadi orang
keluar rumah itu macam macam niatnya, ada yang niat dagang, ada yang niat
sekolah dan Para Shalihin ada yang teringat Keagungan Nama Allah. Assalam, ia
keluar dari rumahnya untuk menyebarkan salam lalu balik lagi kerumahnya.
Sayyidina Anas bin Malik radhiyallahu anhum
diriwayatkan didalam Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari, beliau kalau keluar dari
rumahnya memakai minyak wangi ditangan kanannya. Ini sering kita lihat, kenapa?
Sayyidina Anas berkata “memuliakan orang yang menyalamiku”. Salah satu
cara memuliakan mereka adalah memakai minyak wangi di tanganku, jadi orang yang
menyalamiku itu nanti wangi tangannya. Darimana kau pelajari ini? dari
Rasulullah Saw. Demikian indahnya akhlak.
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar