Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Tanda tanda Besar Kiamat, Dajjal Muncul dari Timur (1)

Tanda tanda Besar Kiamat, Dajjal Muncul dari Timur (1)

Ad Dajjal berarti pembohong yang luar biasa. Lafadz Dajjal sudah menjadi isim 'alam (kata nama) bagi sang pendusta dan buta sebelah matanya, sehingga, kalau disebutkan kata Dajjal, yang segera ditangkap pengertiannya ialah si pembohong tersebut.

Namun di akhir zaman ini sudah mulai bermunculan dajjal-dajjal kecil yaitu mereka yang menutup kebenaran dengan kebathilan, dan menutup kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan penipuan.

Memang tidak ada ayat Al-Quran yang menyebutkan ihwal Dajjal. Munculnya Dajjal menjelang Kiamat disebutkan dalam beberapa hadits shahih. Di antaranya hadits yang menyebutkan, "Tiga perkara yang apabila telah muncul tidaklah bermanfaat iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya, yaitu terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang yang keluar dari perut bumi." (Shahih Muslim).

Hadits shahih lainnya, "Akan muncul Dajjal di tengah-tengah umatku.... Lalu Allah SWT mengutus Isa ibnu Maryam, seolah-olah dia itu Urwah bin Mas'ud, lalu mencari Dajjal, lantas membunuhnya." (Shahih Muslim).
 
Di sini Dajjal muncul di akhir zaman, sebab, diyakini umat Islam berdasarkan hadits-hadits shahih, Nabi Isa akan turun ke dunia untuk menyelamatkan umatnya supaya mengikuti agama nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ketika turun, Nabi Isa juga mendapatkan tugas untuk membunuh Dajjal.

Dalam hadits dari Shahih Muslim tentang Dajjal, sumbernya berasal dari Fathimah binti Qays, istri Usamah bin Zaid, disebutkan, ketika itu dia sedang mengikuti jama'ah shalat di masjid bersama Nabi SAW. 
"Nabi berkata, `Tahukah kalian mengapa aku kumpulkan kalian?'
Mereka menjawab, `Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.'
Beliau bersabda, `Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkari kalian karena senang atau benci. Aku kumpulkan kalian karena Tamin Ad-Dari, seorang pengikut Nasrani, telah berbai'at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai AlMasih Ad-Dajjal.

Dia bercerita bahwa dia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri dari orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya (maksudnya mana muka dan belakangnya), karena lebatnya bulu.

Mereka berkata kepada binatang itu: Siapakah kamu?
Binatang itu menjawab: Aku adalah AI-Jassasah (orang yang selalu mencari berita).
Mereka bertanya: Apakah Al-Jassasah itu?
Dia menjawab: Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.
Kata Tamin: Ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan. Lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang lelaki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
Kami bertanya: Siapakah engkau ini?
Dia menjawab: Kalian telah dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?
Mereka menjawab: Kami orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat sehingga tidak kelihatan mana depan dan belakangnya.
Lalu kami bertanya: Siapakah kamu?
Dia menjawab: Akulah Al-Jassasah.

Kami bertanya: Apakah AI-Jassasah itu?
Dia menjawab: Pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena dia sangat merindukan berita kalian.
Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia. Dan kami merasa tidak aman, jangan-jangan dia setan.
Lelaki dalam biara itu bertanya: Tolong kabarkan kepada kami ihwal Desa Nakhl Baisan.
Kami bertanya: Tentang apanya?
Dia berkata: Tentang kurmanya, apakah berbuah.
Kami menjawab: Ya.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurmanya itu tidak akan berbuah lagi.
Dia bertanya lagi: Tolong beri tahukan
kepadaku perihal Danau Ath-Thabariyah. Kami bertanya: Tentang apanya? Dia bertanya: Apakah ada airnya? Kami menjawab: Airnya banyak
sekali.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya airnya akan habis.
Selanjutnya dia berkata lagi: Kabarkan kepadaku tentang negeri `Ain Zughor?
Kami bertanya: Tentang apanya?
Dia bertanya: Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiram tanamannya?
Kami menjawab: Airnya banyak sekali, dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.
Dia berkata lagi: Tolong beri tahukan kepadaku tentang nabi yang ummi. Apakah yang dilakukannya?
Kami menjawab: Beliau telah berhijrah meninggalkan Makkah ke Yatsrib.
Dia bertanya: Apakah orang-orang Arab memeranginya?
Kami menjawab: Ya.
Dia bertanya lagi: Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?
Lalu kami beri tahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mematuhi beliau.
Dia berkata: Ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah AI-Masih (AdDajjal), dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana ke muka bumi. Maka tidak ada satu pun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak masuk salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang, dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat menjaganya."

Fathimah binti Qays berkata, "Rasulullah SAW bersabda sembari mencocok-cocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, `Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah.' Yakni Madinah. `Ingatlah, bukankah aku telah memberitahukan kepadamu mengenai hal itu?'
Orang-orang menjawab, 'Ya.'
Selanjutnya beliau bersabda, 'Saya heran terhadap cerita Tamin yang sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia berada di luar Syam atau laut Yaman. Oh tidak, tetapi dia akan datang dari arah timur.... dari arah timur.' Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur."
Fathimah berkata, "Maka saya hafal (hadits) ini dari Rasulullah SAW." (Shahih Muslim 18: 78-83).



Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger