Beruntunglah kita yang mengetahui hadits tentang doa sang nabi yang meminta cahaya, padahal sang
nabi adalah cahaya Allah yang termulia, beliau shallallahu 'alaihi wasallam
berdoa:
اَللّهُمَّ
اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا
" Ya Allah jadikanlah di hatiku cahaya "
Kita juga berdoa semoga hati kita diterangi cahaya Allah subhanahu wata'ala,
amin. Tahukah kalian betapa indahnya jika hati diterangi oleh cahaya Allah?,
hati itu akan tenang dan sejuk, hati itu akan terus rindu kepada Allah, yang
dengan itu ia juga dirindukan Allah subhanahu wata'ala.
Dijelaskan oleh As Syaikh Abu Al Hasan Asy Syadzili yang dinukil oleh Hujjatul
Islam Al Imam Jalaluddin Abdurrahman As Suyuthi, dan juga oleh Al Imam Ibn
'Athaillah, dan para imam yang lainnya, beliau mengatakan : "Jika
cahaya tauhid " Laa ilaaha illallah " yang ada di hati seorang muslim
pendosa disingkap dan diperlihatkan kepada alam, niscaya langit dan bumi ini
akan runtuh dari dahsyatnya cahaya Allah subhanahu wata'ala yang ada di hati
seorang muslim dari ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam",
namun cahaya itu tertutup dengan tabir yang dikehendaki Allah sehingga tidak
terlihat, karena orang yang tidak menyembah selain Allah maka cahaya Allah ada
di dalam hatinya, walaupun terpendam dengan pendaman dosa ia tetap akan sampai
kepada surga yang kekal.
Oleh sebab itu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepada Jibril As, yang dijelaskan di dalam tafsir Al Imam Qurthubi, beliau
bertanya: "wahai Jibril, bagaimana pahala orang yang bersujud dan
mengucapkan " subhana rabbii al a'laa wabihamdih " satu kali?",
maka Jibril As berkata: "pahalanya lebih berat dari sebuah gunung,
lebih berat dari al kursi, lebih berat dari 'arsy", kemudian Allah
berfirman: "sungguh telah benar hamba-Ku, Aku mengungguli segala
sesuatu".
Nama Allah jika disebut maka pahalanya jauh lebih berat
dari 'arsy, kursi dan seluruh alam semesta. Demikian keadaan hamba yang
bersujud. Hadirin hadirat, Jika Allah singkapkan cahaya tauhid yang ada dalam
diri seorang muslim, cahaya sumpah setia yang mengakui tiada Tuhan selain Allah
dan Muhammad utusan Allah yang ada di hati seorang muslim walaupun ia pendosa,
niscaya langit dan bumi akan runtuh tidak mampu menampung dahsyatnya cahaya
kewibawaan Allah, keagungan dan kewibawaan Allah yang ada di hati seorang
muslim.
Maka Al Imam Abu Al Hasan Asy Syadzili berkata: "jika hal
seperti ini untuk orang-orang yang berdosa kepada Allah, maka bagaimana dengan
orang yang shalih dan beriman serta banyak beribadah kepada Allah jika
cahayanya diperlihatkan kepada alam semesta". Semoga Allah
menerangi sanubari kita dengan cahaya, cahaya kemudahan, cahaya kebahagiaan,
cahaya keluhuran, cahaya keberkahan, cahaya kemuliaan, cahaya kesucian, cahaya
seluruh keindahan serta cahaya Allah yang memenuhi seluruh kenikmatan dan maha
menjauhkan dari segala kesulitan. Dan Rasulullah berdoa:
وَفِيْ
بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ
يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا
وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا
"(Ya Allah jadikanlah ) cahaya di penglihatanku, cahaya di
pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari
atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari depanku, cahaya dari belakangku, dan
jadikanlah aku sebagai cahaya"
Hal ini menunjukkan indahnya doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, yang diriwayatkan oleh sayyidina Abdullah bin Abbas Ra ketika ia
menginap di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, disaat waktu shalat
tahajjud Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dan ia pun ikut bangun
dan berwudhu kemudian shalat, selesai shalat witir Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berbaring lalu bangun dan membaca doa ini, meminta cahaya
kepada Allah untuk panca inderanya, dan dalam riwayat yang lain Rasulullah juga
berdoa :
وَفِيْ
لَحْمِيْ نُوْرًا وَفِيْ دَمِيْ نُوْرًا وَفِيْ شَعْرِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَشَرِيْ
نُوْرًا
"Ya Allah jadikanlah cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku,
cahaya di rambutku, cahaya di kulitku".
Beliau meminta cahaya kepada Sang Pemilik Cahaya, padahal beliau telah
terang benderang dengan cahaya Ilahi, dan mereka yang membaca doa ini tentu
hatinya akan bercahaya, jiwanya akan bercahaya, siang dan malamnya bercahaya
dengan kemudahan, dengan ketenangan dan keindahan Allah, jika seseorang telah
bercahaya dengan keindahan Allah maka apalah artinya keindahan dunia akhirah,
semuanya akan tunduk dan berlimpah kepadanya, karena ia telah bercahaya dengan
cahaya keindahan Ilahi. Allah tidak memperdengarkan hadits dan
doa ini kepadaku dan kalian kecuali Allah telah menyiapkan dan menganugerahkan
cahaya kemuliaan doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada
kita semua.
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar