Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Doa Cahaya Bag. 2

Doa Cahaya Bag. 2

Beruntunglah kita yang mengetahui hadits tentang doa sang nabi yang meminta cahaya, padahal sang nabi adalah cahaya Allah yang termulia, beliau shallallahu 'alaihi wasallam berdoa:

اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا
" Ya Allah jadikanlah di hatiku cahaya "

Kita juga berdoa semoga hati kita diterangi cahaya Allah subhanahu wata'ala, amin. Tahukah kalian betapa indahnya jika hati diterangi oleh cahaya Allah?, hati itu akan tenang dan sejuk, hati itu akan terus rindu kepada Allah, yang dengan itu ia juga dirindukan Allah subhanahu wata'ala. 

Dijelaskan oleh As Syaikh Abu Al Hasan Asy Syadzili yang dinukil oleh Hujjatul Islam Al Imam Jalaluddin Abdurrahman As Suyuthi, dan juga oleh Al Imam Ibn 'Athaillah, dan para imam yang lainnya, beliau mengatakan : "Jika cahaya tauhid " Laa ilaaha illallah " yang ada di hati seorang muslim pendosa disingkap dan diperlihatkan kepada alam, niscaya langit dan bumi ini akan runtuh dari dahsyatnya cahaya Allah subhanahu wata'ala yang ada di hati seorang muslim dari ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam", namun cahaya itu tertutup dengan tabir yang dikehendaki Allah sehingga tidak terlihat, karena orang yang tidak menyembah selain Allah maka cahaya Allah ada di dalam hatinya, walaupun terpendam dengan pendaman dosa ia tetap akan sampai kepada surga yang kekal.

Oleh sebab itu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Jibril As, yang dijelaskan di dalam tafsir Al Imam Qurthubi, beliau bertanya: "wahai Jibril, bagaimana pahala orang yang bersujud dan mengucapkan " subhana rabbii al a'laa wabihamdih " satu kali?", maka Jibril As berkata: "pahalanya lebih berat dari sebuah gunung, lebih berat dari al kursi, lebih berat dari 'arsy", kemudian Allah berfirman: "sungguh telah benar hamba-Ku, Aku mengungguli segala sesuatu". 

Nama Allah jika disebut maka pahalanya jauh lebih berat dari 'arsy, kursi dan seluruh alam semesta. Demikian keadaan hamba yang bersujud. Hadirin hadirat, Jika Allah singkapkan cahaya tauhid yang ada dalam diri seorang muslim, cahaya sumpah setia yang mengakui tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah yang ada di hati seorang muslim walaupun ia pendosa, niscaya langit dan bumi akan runtuh tidak mampu menampung dahsyatnya cahaya kewibawaan Allah, keagungan dan kewibawaan Allah yang ada di hati seorang muslim. 

Maka Al Imam Abu Al Hasan Asy Syadzili berkata: "jika hal seperti ini untuk orang-orang yang berdosa kepada Allah, maka bagaimana dengan orang yang shalih dan beriman serta banyak beribadah kepada Allah jika cahayanya diperlihatkan kepada alam semesta". Semoga Allah menerangi sanubari kita dengan cahaya, cahaya kemudahan, cahaya kebahagiaan, cahaya keluhuran, cahaya keberkahan, cahaya kemuliaan, cahaya kesucian, cahaya seluruh keindahan serta cahaya Allah yang memenuhi seluruh kenikmatan dan maha menjauhkan dari segala kesulitan. Dan Rasulullah berdoa: 

وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَفِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِيْ نُوْرًا وَفَوْقِيْ نُوْرًا وَتَحْتِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا وَخَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا
"(Ya Allah jadikanlah ) cahaya di penglihatanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari depanku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya"

Hal ini menunjukkan indahnya doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang diriwayatkan oleh sayyidina Abdullah bin Abbas Ra ketika ia menginap di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, disaat waktu shalat tahajjud Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dan ia pun ikut bangun dan berwudhu kemudian shalat, selesai shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbaring lalu bangun dan membaca doa ini, meminta cahaya kepada Allah untuk panca inderanya, dan dalam riwayat yang lain Rasulullah juga berdoa :

وَفِيْ لَحْمِيْ نُوْرًا وَفِيْ دَمِيْ نُوْرًا وَفِيْ شَعْرِيْ نُوْرًا وَفِيْ بَشَرِيْ نُوْرًا
"Ya Allah jadikanlah cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, cahaya di kulitku". 

Beliau meminta cahaya kepada Sang Pemilik Cahaya, padahal beliau telah terang benderang dengan cahaya Ilahi, dan mereka yang membaca doa ini tentu hatinya akan bercahaya, jiwanya akan bercahaya, siang dan malamnya bercahaya dengan kemudahan, dengan ketenangan dan keindahan Allah, jika seseorang telah bercahaya dengan keindahan Allah maka apalah artinya keindahan dunia akhirah, semuanya akan tunduk dan berlimpah kepadanya, karena ia telah bercahaya dengan cahaya keindahan Ilahi. Allah tidak memperdengarkan hadits dan doa ini kepadaku dan kalian kecuali Allah telah menyiapkan dan menganugerahkan cahaya kemuliaan doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita semua.



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger