Diriwayatkan dari Abdullah ibn Umar RA, dari Sahabat Umar RA, bahwa suatu ketika sayyidaina Umar RA
meminta izin kepada Baginda Rasulullah SAW untuk berangkat umrah.
Baginda Rasulullah SAW lalu berkata, “Hai saudaraku, sertakan aku dalam
doa-doamu dan jangan lupakan aku”. (Sunan Al-Tirmidzi, kitab “Al-Da`awat”,
hadits no: 3485. Abu Isa mengatakan, “hadits ini adalah Hasan Sahih”).
Diriwayatkan dari Ibn Umar RA, bahwa Umar pernah
berpamitan kepada Baginda Rasulullah SAW untuk berangkat umrah. Beliau SAW
memberi izin dan berpesan, “Hai saudaraku, sertakan aku dalam doa-doamu dan
jangan lupakan aku”. (Musnad Al-Imam Ahmad, Musnad Al-Muktsirin min
Al-Shahabah, hadits no: 4978).
Sayyidina Umar begitu riang, begitu gembira
karena Baginda Rasulullah SAW memintanya untuk mendoakan beliau. Permintaan itu
merupakan bentuk nyata sikap “rendah hati”. Sungguh sebuah akhlak yang terpuji.
Betapa tidak, permintaan doa itu diajukan oleh makhluk Allah SWT yang paling mulia.
Peristiwa itu begitu membekas dalam diri
Sayyidina Umar RA, sampai-sampai Sayyidina Umar RA terus mengulang-ulang
keagungan dan kemuliaan Baginda Rasulullah SAW. Abdul Razzaq dalam sebuah
hadits mengatakan, “Umar menuturkan, aku tidak suka jika hal itu ditukar dengan
segala sesuatu yang dikenai sinar Matahari”. (Musnad Al-Imam Ahmad, Musnad
Al-Muktsirinmin Al-Shahabah, hadits no: 4978).
Dalam riwayat Imam Abu Dawud: “Umar mengatakan,
“tidak akan membahagiakanku jika hal itu ditukar dengan dunia”. (Sunan Abu
Dawud, kitab “Al-Shalah”, hadits no: 1280). Dalam riwayat Imam Ahmad: “Umar
berkata, “Aku tidak suka jika hal itu ditukar dengan segala sesuatu yang
dikenai sinar matahari karena sabda beliau kepadaku”. (Musnand Al-Imam Ahmad,
Musnad AlAsyrah Al-Mubasyirin bi Al-Jannah, hadits no: 190).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Baginda
Rasulullah SAW keluar menuju tempat penguburan umum,
beliau SAW lalu bersabda: “Assalamu`alaikum, hai penghuni rumah orang-orang
mu`min, kami Insya Allah akan menyusul kalian. Aku
ingin bahwa aku melihat saudara-saudaraku. Para sahabat lalu bertanya: “Ya
Rasulullah, bukankah kami ini saudara-saudaramu?”, beliau SAW menjawab: “Bukan,
kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku adalah orang-orang yang
masih belum datang. Akulah orang pertama yang datang ke taman Surga”.
Para sahabat bertanya lagi, “Ya Rasulullah,
bagaimana cara engkau mengenali dari umatmu yang datang setelah engkau
meninggal?”, beliau menjawab, “Bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang
memiliki kuda, wajah dan kakinya berwarna putih dan berada ditengah-tengah kuda
yang memiliki satu warna yaitu hitam, apakah dia bisa mengenali kudanya?”
Mereka menjawab, “ya, pasti dia bisa
mengenalinya,” Rasulullah SAW lalu bersabda: “mereka, umatku, akan datang pada hari kiamat dalam keadaan “Ghurran Muhajjilan”(putih pada
bagian wajah, tangn dan kakinya) sebab wudlu dan akulah orang yang pertama kali
datang ke taman Surga”. (Sunan Al-Nasa`i, kitab, “Al-Thaharah”, hadits no:150).
Baginda Rasulullah SAW sebenarnya sangat ingin
melihat kita, kaum muslimin yang ada saat ini, karena kita adalah saudara
beliau SAW, beliau menganggap saudaranya karena kita beriman kepada beliau SAW
sekalipun kita tak pernah melihat atau bertemu langsung dengan beliau SAW.
Itulah cinta dan rasa khawatir beliau SAW pada umatnya, jangan-jangan mereka
tertimpa fitnah atau masuk Neraka.
Atas dasar cinta itulah, maka Baginda Rasulullah
SAW telah menyimpan sebuah doa buat kita, agar kelak kita mendapat syafa`at
disisi Allah SWT. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap Nabi memiliki doa mustajab, sehingga setiap
nabi bergegas untuk berdoa dan aku sendiri menyembunyikan (menyimpan) doaku
sebagai bentuk syafa`at bagi umatku kelak di hari kiamat. Doa itu akan
mengena, Insya Allah, pada setiap orang yang meninggal dunia dari umatku yang
tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain”. (Shahih Muslim, kitab
“Al-Iman”, hadits no: 296).
Jika kita sudah mengetahui betapa Baginda
Rasulullah SAW amat mencintai kita, masih pantaskah bila kita berpaling dari
beliau SAW?
Ahlulkisa
Posting Komentar