Sesungguhnya
pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di
langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi
orang-orang yang bertakwa.” (QS. Yunus:6).
Bumi
kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya ini
dinamakan gerak rotasi. Bumi kita menyelesaikan satu putaran / rotasi dalam
waktu 23h 56m 4,1s. Panjang interval waktu yang dibutuhkan Bumi untuk
menyelesaikan satu rotasi dinamakan hari sideris.
Efek dari gerak rotasi Bumi ini adalah terbit-terbenamnya bintang-bintang, yang disebut juga sebagai pergerakan semu bola langit. Bumi berotasi dari Barat ke Timur (berlawanan arah jarum jam dilihat dari kutub utara ekliptika), sehingga yang terlihat dari Bumi, pergerakan semu langit adalah dari Timur ke Barat.
Sumbu rotasi Bumi tidak sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi Matahari (bidang berwarna kuning pada Gambar 1). Bidang edar Bumi mengelilingi Matahari ini dinamakan ekliptika. Terhadap ekliptika ini, equator Bumi membentuk sudut 23,5 derajat. Dengan kata lain, sumbu rotasi Bumi (berwarna merah pada Gambar 1) membentuk sudut 23,5 derajat terhadap normal bidang ekliptika (panah berwarna kuning). Sumbu rotasi Bumi sendiri tidak tetap mengarak ke posisi tertentu di langit. Sumbu rotasi ini bergerak perlahan relatif terhadap ekliptika, mengitari normal ekliptika dengan periode 25.800 tahun. Gerak sumbu rotasi Bumi ini dinamakan gerak presesi.
Bumi kita bergerak
mengedari Matahari. Gerak Bumi mengedari Matahari ini dinamakan gerak revolusi.
Bumi menyelesaikan satu putarannya mengelilingi Matahari dalam waktu 365,2564
hari efemeris. Satu hari efemeris adalah 86.400 detik efemeris, dan 1 detik
efemeris adalah panjang interval yang diukur dengan jam atom standar.
Panjang interval waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk satu kali mengelilingi Matahari ini dinamakan sebagai tahun sideris.
Efek dari revolusi
Bumi adalah perubahan penampakan posisi Matahari relatif terhadap bintang-bintang
yang berada di latar belakang. Dilihat dari Bumi, Matahari bergerak
diantara bintang-bintang. Bumi bergerak mengitari Matahari berlawanan arah
dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara ekliptika. Akibatnya, arah gerak
Matahari ini pada bola langit berlawanan dengan arah gerak semu langit, yaitu
dari Barat ke Timur. Pada bola langit (lihat Gambar 2), gerak Matahari tersebut
adalah pada bidang ekliptika (yang berwarna merah) dalam arah A-B-C-D. Gerak
Matahari sepanjang bidang ekliptika ini dikenal sebagai gerak tahunan matahari.
Kecepatan gerak Matahari sepanjang ekliptika tidaklah konstan, karena pengaruh
dari bentuk orbit Bumi yang elips. Karena bentuk orbit yang elips ini, jarak
Bumi-Matahari berubah-ubah. Dan menurut Hukum Kepler yang mengatur pergerakan
planet, semakin dekat jarak planet-Matahari, maka kecepatan orbitnya semakin
besar. Akibatnya, efek bentuk orbit Bumi yang elips tercermin pada perubahan
kecepatan gerak Matahari diantara bintang-bintang di bola langit.
Bidang ekliptika
membentuk sudut 23,5 derajat terhadap equator langit (berwarna abu-abu).
Titik-titik potong antara ekliptika dan equator ini dinamakan titik-titik
equinox. Titik equinox tempat Matahari bergerak dari selatan equator (‘bawah’
equator) ke utara equator (‘atas’ equator) , — titik A pada Gambar 2 —
dinamakan titik tanjak naik, atau titik vernal equinox (g). Sedangkan titik
equinox tempat Matahari bergerak dari utara equator (‘atas’ equator) ke selatan
equator (‘bawah’ equator) , — titik C pada Gambar 2 — dinamakan titik tanjak
turun, atau titik autumnal equinox. Titik-titik terjauh dari equator yang bisa
dicapai oleh Matahari, dinamakan titik-titik solstice. Titik terjauh di utara
equator yang bisa dicapai Matahari (titik B pada Gambar 2) dinamakan titik
summer solstice, dan titik terjauh di selatan equator yang bisa dicapai
Matahari (titik D pada Gambar 2) dinamakan titik winter solstice. Dalam gerak
tahunannya, Matahari mencapai titik vernal equinox sekitar tanggal 21 Maret,
titik summer solstice sekitar tanggal 22 Juni, titik autumnal equinox sekitar
tanggal 23 September, dan titik winter solstice sekitar tanggal 22 Desember.
Inilah
gambaran kekuasaan Allah SWT dan kebenaran Islam. Semoga Artikel ini menambah
wawasan kita dalam ber-thalabul ‘ilmi. Wallahu
‘alam.
Penulis adalah santri Ponpes
Langitan
Posting Komentar