Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Apakah Anda Pembenar Atau Pendusta (2)

Apakah Anda Pembenar Atau Pendusta (2)

Anak-anak sekalian. Siapa yang tidak mengamalkan apa yang kukatakan ini, pasti tidak akan memahami apa yang kuucapkan. Siapa yang mengamalkan, akan faham.  Jika engkau tidak berbaik sangka padaku, tidak beriman dengan apa yang kuucapkan, tidak mengamalkannya, bagaimana anda faham?

Anda lapar, dan yang kau butuhkan ada padaku, sedangkan anda tidak mau makan dari makananku, bagaimana anda kenyang? Dalam suatu hadits diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:


“Tak seorang pun yang sakit semalam saja, melainkan ia rela kepada Allah Azza wa-Jalla, sabar atas apa yang menimpanya, dosanya dikeluarkan oleh Allah sebagaimana ia baru lahir dari kandungan ibunya.” (Takhrij Al-Hindy di Kanzul Umal).

Sedangkan pada dirimu, tak ada apa-apa, dan engkau tak mendapatkan apa-apa dari hajat utamamu. Mu’adz ra berkata kepada para sahabat. “Berdirilah, engkau beriman sesaat.” Maksudnya bangkitlah dan rasakan sesaat, berdirilah dan masuklah dalam Pintu sesaat, sebagai rasa kasih saying kepada mereka. Mu’adz ra mengisyaratkan pada masalah yang rumit, yang menunjukkan pada pandangan mata Yaqin. Bahwa tidak setiap muslim itu mu’min, dan tidak setiap mu’min itu yaqin. Karena itu para sahabat lapor kepada Nabi SAW,  “Mu’adz berkata kepada kami, Berdirilah,  engkau beriman sesaat, bukankah kita ini beriman semua? Maka Nabi SAW, menjawab: “Biarkan saja Muadz dan perilakunya…” (Takhrij Al-Hindy).

Wahai orang yang menjadi budak nafsunya, watak dan syetannya serta dunianya. Kalian tidak berdaya di hadapan Allah dan di hadapan orang-orang saleh. Siapa yang masih menyembah akhirat, ia tidak memandangNya, bagaimana dengan penyembah dunia?

Celaka anda. Anda menfasihkan ucapan, tetapi tanpa amal tindakan. Anda ini dusta sedangkan anda merasa benar, anda bisa musyrik.
Anda merasa sudah bertauhid, merasa benar, merasa dirimu adalah mutiara, padahal aktivitasku ini bersamamu dalam rangka mencegahmu dari kedustaan, dan memerintahkanmu agar jujur dan benar. Aku punya tiga pegangan yang aku ketahui dari kitab, Sunnah dan hatiku, dimana hatiku akan melihat dengan bentangan jelas dan tidak akan sampai derajat tersebut melainkan mewujudkan amaliyah atas Kitab dan Sunnah Nabi saw.

Mengamalkan ilmu adalah mahkota ilmu  Mengamalkan ilmu adalah cahaya ilmu, beningnya being, saripatinya sari, lubuknya lubuk. Mengamalkan ilmu bisa membenarkan hati dan menyucikannya. Jika hati benar, fisik kita benar. Jika hati suci, suci pula aktivitas lahiriyahnya, jika  ia pakai ilmu, ia akan pakai menuju syurga. Jika segumpal daging (hati) bagus, bagus seluruh dirinya. Benarnya qalbu karena benarnya rahasia hati  yang berada diantara manusia dan Tuhannya Azza wa-Jalla. Rahasia hati (sirr) adalah burung, hati adalah sangkarnya. Hati adalah burung, dan tubuh adalah sangkarnya. Tubuh adalah burung dan kuburan adalah sangkarnya. Kubur adalah sangkar hati yang harus dimasuki siapapun.




Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger