Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Hakikat Pujian

Hakikat Pujian

Faktor yang mendorong seorang manusia memuji orang lain adalah karena mereka melihat kebaikan dan keistimewaan yang ada pada diri orang yang dipuji, namun adanya pujian tidaklah menunjukan bahwa seseorang yang dipuji memang benar-benar berhak atas pujian itu.  

Sebenarnya sanjungan yang ia terima hanyalah merupakan pembuktian bahwa Allah subhanahu wata'ala telah menyembunyikan keburukan dan kejelakan-kejelakanya dari mata manusia, lalu sebagai gantinya Allah azza wajalla Manampakan Secuil kebaikan yang dititipkan dalam dirinya menjadi bunga-bunga mekar yang mengeluarkan semerbak bau harum, bagaikan halilintar yang berkilau menyambar-nyambar di alam raya, atau seperti gemuruh petir yang menggelegar membahana ke selururh dunia. 

Ketika sebuah pujian tenyata hanya merupakan bukti bahwa Allah telah menutupi keburukan-keburukan yang ada pada dirinya, maka kewajiban yang harus ia lakukan oleh orang-orang yang berakal sempurna adalah mengoreksi diri dan selalu mengingat aib dan dosa-dosa yang telah ditutupi Allah. Akhirnya ia akan merasa malu apa bila menerima pujian-pujian palsu yang sebenarnya tidak menjadi haknya, pujian yang ia dengar hanyalah seperti beban yang sangat berat dan harus ia pikul karena adanya sanjungan ternyata cuma mengingatkan keburukan,kesalahan dan kekurangan ajaran yang melekat dalam dirinya namun menjadi rahasia yang hanya diketahui Allah dan ia sendiri. 

Maha besar Allah yang telah berfirman: 

بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ (14) وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ (15) [القيامة/14، 15]
Artinya: "Bahkan seorang manusia itu sangat mengerti akan keadaan dirirnya meskipun ia mengemukakan alas an-alasanya" (Qs.Al Qiamah:14-15).

Seseorang yang telah mengerti hakikat pujian tidak akan tertipu dan terpedaya oleh banyaknya sanjungan yang ia terima, bahkan akan menjadikanya lebih mengerti tentang kelemahan-kelemahan dan kehinaan pada dirinya di hadapan Allah subhanahu wata'ala. Akhirnya hal ini akan mendorong untuk lebih banyak beristigfar kepada Allah. 

Ia harus lebih banyak merasa sedih dan merasa atas keadaan dirinya yang begitu buruk namun ternyata disembunyikan oleh Allah. Sehingga tidak diketahui orang lain, keadaan ini cocok dengan sabda Rosul shalallahu ‘alaihi wasalam, beriktu ini:

اذامدح المؤمن رباالايمان في قلبه (اخرجه الطبراني من حديث أسامه بن زيد)
Artinya: "Apa bila seorang mu'min dipuji, maka iman di dalam hatinya kan bertambah" (HR At thobari dari riwayat Utsman bin Zaid).





KH. M.Wafi MZ. Lc. Msi 
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger