Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Tidak Boleh Menentang Taqdir Alloh (1)

Tidak Boleh Menentang Taqdir Alloh (1)


Menentang Alloh atas taqdir yang telah ditentukan-Nya berarti kematian agama, kematian tauhid, bahkan kematian tawakal dan keikhlasan. Ciri hati seorang mu’min yang telah memiliki Qolbun Sailim disaat menerima taqdir Alloh, didalam hatinya tidak mengenal kata “mengapa”, “kenapa”, atau “bagaimana”, tetapi “baik”.

Nafsu memang mempunyai watak suka menentang, barangsiapa ingin memperbaikinya, hendaklah ia harus tekun melatihnya hingga aman dari kejahatannya. Pada saat itu nafsu telah tenang, hilang kejahatannya dan tidak berhubungan dengan mahluk, ia berjalan tanpa keinginan dan hatinya menjadi tenang.

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho (puas) dan di ridhoi-Nya“. [QS.Al-Fajr : 27-28]

Bersabarlah dalam menunggu pertolongan dan kemenangan, bersabarlah bersama Alloh, sadarlah selalu kepada-Nya dan jangan melupakan-Nya. Janganlah kalian sadar setelah kalian mati, karena sadar setelah mati sedikitpun tidak berguna bagi kalian.

Jadikanlah diri kalian hanya untuk Alloh, sebagaimana para nabi, para Rosul, Aulia dan orang-orang sholeh untuk-Nya, sehingga kalian akan mendapatkan sesuatu sebagaimana yang telah mereka dapatkan. Jika kalian menginginkan Alloh bersamamu, maka sibukanlah diri kalian dengan menaati-Nya, sabar bersama-Nya, serta ridho akan perbuatan-Nya terhadap kalian.

Wahai salikin, nasihatilah dirimu terlebih dahulu, barulah kemudian menasihati orang lain. Celakalah engkau, engkau ingin menyelamatkan orang lain sedangkan dirimu sendiri dalam keadaan buta. Bagaimana orang buta dapat menuntun orang lain? Yang bisa menuntun manusia hanyalah orang yang bisa melihat, yang bisa menuntun manusia kepada Alloh hanyalah mereka yang telah ma’rifat pada-Nya. Engkau harus mencintai Alloh dan beramal hanya kepada-Nya, bukan kepada selain-Nya, hanya takut kepada Alloh,bukan kepada selain-Nya. Ini semua adalah ungkapan hati, bukan hanya di lidah. Lidahmu Tauhid tetapi hatimu MUNAFIQ !!! Lidahmu bersyukur, tetapi hatimu kufur, lidahmu mengikrarkan cinta kepada Alloh, tetapi hatimu selingkuh dengan selain-Nya. Bertaubatlah, hentikan semua kemunafiqan ini!!.

Alloh berfirman didalam hadits qudsi : Wahai anak Adam, setiap saat kebaikan-Ku turun kepadamu sedangkan keburukanmu naik kepada-Ku

Celaka, engkau mengaku hamba Alloh, tetapi tunduk kepada selain Alloh, merasa takut kehilangan mahluk, bersedih ketika mahluk dan dunia hilang darimu, dan berharap semuanya dikembalikan padamu. Engkau masih juga melihat sebab, tidak melihat siapa yang menjadikan sebab, engkau masih juga menyalahkan orang lain yang telah menghilangkan dunia dan mahluk dari tanganmu, hatimu buta, tidak meyakini bahwa Alloh lah yang Maha Pencemburu yang telah menghilangkan semuanya dari sisimu agar engkau tidak berselingkuh dengannya, kenapa engkau tetap berikrar mencintai Alloh kalau masih merasa sedih ditinggalkan mahluk? Dimana letak tauhidmu? Engkau telah menjadi penyembah mahluk ! Tinggalkanlah bersekutu dengan mahluk, tauhidkanlah Alloh, Dialah pencipta segala sesuatu, seluruhnya ada dalam genggaman-Nya.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah kepada Alloh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”. [QS.Al-Bayinah : 5]

Wahai salikin, tidurlah dalam pelukan taqdir, berbantakan sabar, berselimut pasrah, sambil terus beribadah menantikan pertolongan Alloh swt, niscaya Alloh akan melimpahkan karunia yang tidak kamu duga. Menyerahlah pada ketentuan Alloh, engkau akan meminum dari lautan ilmu-Nya, berbahagia dengan sentuhan rahmat-Nya. Sungguh keadaan ini hanya diberikan kepada satu diantara jutaan orang.

Kemarilah, mendekatlah kepadaku, pasrahkan jiwa ragamu, aku akan membawa kalian menuju padaNya dengan izin-Nya. Kepasrahanku kepada perbuatan Alloh pada diriku, telah membuatku semakin dekat dengan Dzat yang Maha menentukan, aku ingin sekali mengajak kalian kepada-Nya dan merasakan apa yang aku rasakan saat bersama-Nya. Ikutilah para kekasih Alloh, karena hanya dengan ketentuan dan perbuatan Alloh lah mereka berbicara dan berbuat. Alloh yang telah menggerakan lidah mereka berbicara untuk menyampaikan segala pesan-Nya.


Abah Furqon
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger