Dimanakah rasa syukurmu, wahai orang-orang yang bergelimang
dalam keni’matan-Nya? Wahai orang yang menganggap keni’matan itu datang dari
selain-Nya. Tinggalkanlah nafsu dan keinginanmu. Sekarang adalah zaman akhir,
bemunculan pasar kemunafiqan dan kebohongan. Janganlah engkau duduk bersama
orang-orang munafiq, para pendusta, orang-orang yang tidak ridho dengan taqdir
Alloh. Jangan engkau ikuti perkataannya, hanya akan menambah engkau semakin
jauh dari Alloh. Jadikanlah taqwa sebagai senjatamu, kemudian tauhid,
muroqobah, wara’, shidiq dan memohon pertolongan kepada Alloh sebagai
pasukanmu. Senjata dan pasukanmu itu akan menghancurkan syetan dan tentaranya.
Wahai salikin, satukanlah antara dunia dan akhirat, letakan
mereka di satu tempat, lalu menyendirilah engkau dengan Tuhanmu ditempat hati
yang telanjang, tanpa dunia maupun akhirat. Janganlah engkau menghadapNya
kecuali dengan telah meninggalkan sesuatu selain-Nya. Janganlah engkau terikat
oleh mahluk yang akan menghalangimu dari kholiq. Putuskanlah semua sebab,
tinggalkan Tuhan-Tuhan Palsu, janganlah engkau bersama nafsu/keinginan, dunia
dan akhirat, engkau akan tiba di gudang yang tidak akan pernah habis selamanya.
Ketika itu akan datang kepadamu petunjuk Alloh yang tidak ada kesesatan
sesudahnya, hatimu akan terus berlayar meninggalkan mahluk mencari Al-Haq, maka
makin jelaslah apa yang dicarinya itu dan tersingkaplah segala hijab yang
selama ini menghalangi-Nya.
Wahai salikin, janganlah cita-citamu hanya mencari makan,
minum, pekerjaan, pakaian, dan wanita (pasangan hidup), yang meni’mati semua
itu hanyalah nafsu. Lalu dimanakah hati nuranimu yang mencari Alloh?
Cita-citamu hendaklah ditujukan kepada sesuatu yang bisa meninggikan derajatmu
dihadapan-Nya, jadikanlah Alloh dan apa yang ada disisi-Nya sebagai
cita-citamu.
Ilaahi….. Anta maqshudi, wa ridhoka mathlubi……..(Ya
Alloh……Engkau tujuanku, dan keridhoanMu yang aku cari)
Jika engkau meninggalkan sesuatu di dunia ini, kelak engkau
akan mendapatkan gantinya yang lebih baik di akhirat. Anggaplah umurmu tinggal
sehari lagi, bersiaplah menyambut kedatangan malaikat maut dan pindah ke
akhirat. Wahai pendusta, kamu mengatakan cinta kepada Alloh, disaat hatimu
bahagia, disaat mahluk ada disisimu, tetapi jika datang kepahitan, ketika
mahluk dan dunia meninggalkanmu, kamu tidak mau menerima kenyataan takdir,
malah menjauh dari Alloh. Seorang hamba itu terbukti saat ia bebas, ketika
datang bencana kepahitan dari Alloh dan kamu tetap teguh, berarti kamu
mencintai Alloh. Namun jika hatimu berubah, berarti kamu pendusta, Munafiq !
Seorang laki-laki datang menemui Rosululloh saw dan berkata
:” Ya Rosululloh, sungguh aku mencintaimu”. Rosululloh menjawab :
“Bersiap-siaplah menghadapi penderitaan dan bencana dan merahasiakannya (tidak
mengadu kepada mahluk)”.
Sesungguhnya mencintai Alloh dan RosulNya akan selalu
dibarengi dengan berbagai penderitaan, kefakiran dan bencana, sebagai ujian
bukti kesetiaan cintanya, jika tidak demikian akan banyak orang yang mengaku
cinta kepada Alloh dan RosulNya. Jadi kefakiran, penderitaan dan bencana itu
tanda dari mahabbah tersebut. Walloohu A’lam Bi Showwab…
Abah Furqon
Posting Komentar