Menurut ajaran Islam, tugas hidup
manusia, sepanjang hidupnya hanya satu tugas, yaitu menyembah Allah, Sang
Pencipta, atau dalam bahasa harian disebut ibadah. Allah berfirman dalam
kitab suci al Qur'an yang berbunyi
"وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون
"tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku".
Menjalankan ibadah bukanlah tujuan hidup, tetapi merupakan tugas yang harus dikerjakan oleh mahluk Allah sepanjang hidupnya. Ibadah mengandung arti untuk menyadari dirinya kecil tak berarti, meyakini kekuasaan Allah Yang Maha Besar, Sang Pencipta, dan disiplin dalam kepatuhan kepada-Nya. Oleh karena itu orang yang menjalankan ibadah mestilah bersikap rendah hati, tidak sombong, menghilangkan egoisme dan Istiqomah untuk terus berupaya agar selalu dalam ridla dan bimbingan-Nya. Itulah etos ibadah.
Ibadah ada yang bersifat mahdhah/murni, yakni ibadah yang hanya memiliki satu dimensi, yaitu dimensi vertikal, patuh tunduk kepada Allah Yang Maha Kuasa, seperti shalat dan puasa. Ibadah juga terbagi menjadi dua klasifikasi; ibadah khusus dan ibadah umum. Ibadah khusus adalah ritual yang bersifat baku yang ketentuannya langsung dari wahyu atau dari Nabi Muhammad SAW, sedangkan ibadah umum adalah semua perbuatan yang baik, dikerjakan dengan niat baik dan dilakukan dengan cara yang baik pula.
"tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku".
Menjalankan ibadah bukanlah tujuan hidup, tetapi merupakan tugas yang harus dikerjakan oleh mahluk Allah sepanjang hidupnya. Ibadah mengandung arti untuk menyadari dirinya kecil tak berarti, meyakini kekuasaan Allah Yang Maha Besar, Sang Pencipta, dan disiplin dalam kepatuhan kepada-Nya. Oleh karena itu orang yang menjalankan ibadah mestilah bersikap rendah hati, tidak sombong, menghilangkan egoisme dan Istiqomah untuk terus berupaya agar selalu dalam ridla dan bimbingan-Nya. Itulah etos ibadah.
Ibadah ada yang bersifat mahdhah/murni, yakni ibadah yang hanya memiliki satu dimensi, yaitu dimensi vertikal, patuh tunduk kepada Allah Yang Maha Kuasa, seperti shalat dan puasa. Ibadah juga terbagi menjadi dua klasifikasi; ibadah khusus dan ibadah umum. Ibadah khusus adalah ritual yang bersifat baku yang ketentuannya langsung dari wahyu atau dari Nabi Muhammad SAW, sedangkan ibadah umum adalah semua perbuatan yang baik, dikerjakan dengan niat baik dan dilakukan dengan cara yang baik pula.
Ibadah khusus seperti shalat lima
waktu sehari semalam adalah tugas, taklif dari Allah SWT yang secara
khusus diperuntukkan kepada orang-orang mukmin yang telah baligh. Puasa,
Zakat (zakat fitrah, zakat mal) bagi yang telah memenuhi syaratnya, dan
ibadah haji bagi yang mampu, memotong hewan kurban bagi yang mampu
semuanya adalah taklif.
Dan ibadah ghairu mahdhah, seperti
berbisnis, karena inti dari berbisnis adalah membantu mendekatkan orang
lain dari kebutuhannya. Menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat besar nilainya
asal dilakukan dengan niat baik dan cara yang baik pula. Dengan demikian
kita dapat melakukan tugas ibadah dalam semua aspek kehidupan kita, sesuai
dengan bakat, minat, dan profesi kita. Perbedaan pandangan hidup akan
menghasilkan perbedaan nilai dan persepsi. Orang yang tidak mengenal
ibadah, mungkin sangat sibuk dan lelah mengerjakan tugas sehari-hari,
tetapi nilainya nol secara vertikal, sementara orang yang mengenal ibadah,
mungkin sama kesibukannya, tetapi cara pandangnya berbeda dan berbeda pula
dalam mensikapi kesibukan, maka secara psikologis/kejiwaan ia tidak merasa
lelah karena merasa sedang beribadah.
Manusia memiliki dua peran utama di
dunia ini; pertama sebagai hamba Allah, dan peran kedua sebagai khalifah
(Wakil) Allah di muka bumi. Sebagai hamba Allah manusia adalah kecil dan
tidak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya menyembah
kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya.
Namun, sebagai khalifah, manusia
diberi fungsi, peran yang sangat besar, karena Allah Yang Maha Besar maka
manusia sebagai wakil Allah di muka bumi memiliki tanggungjawab dan
otoritas yang sangat besar. Sebagai khalifah manusia diberi tugas untuk
mengelola alam semesta ini untuk kesejahteraan manusia Oleh karenanya
manusia dituntut beramal shaleh, menghindari dosa, menyuruh berbuat baik,
melarang berbuat mungkar, jujur dan menghiasi diri dengan sikap yang
dianjurkan oleh agama.
Ustadz
Ma'luful Anam
Posting Komentar