Renungkanlah wahai saudaraku, jalan mana yang hendak kau
tempuh? Tempat mana yang lebih kau minati? Di sisi Sang Malik yang Maha Agung,
di dalam surga-Nya yang baka dan penuh kenikmatan, serta kerajaan-Nya yang tak
terhingga, ataukah di dalam kubang siksaan yang pedih bersama iblis yang
terlaknat?
Demi Allah, sungguh celaka mereka yang berjalan dalam
barisan iblis. Mereka bakal merasakan penyesalan yang berkepanjangan. Allah SWT
berfirman:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh
bagimu, Maka anggaplah ia musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak
golongannya supaya menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Benar, setan menebar tipu dayanya kepada manusia dengan
pengharapan agar mereka kelak menjadi karibnya di neraka. Ia membisiki manusia
agar berbuat maksiat dan bergabung dengan mereka. Orang-orang yang mengikuti
bisikan ini akan menanggung segala penyesalan dan kesusahan yang tiada
berkesudahan.
Setan adalah musuh yang nyata. Tekad setan adalah
menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Akan tetapi sayangnya, kebanyakan manusia
tiada sadar akan hal ini. Hati mereka telah buta. Mereka tak menyadari siasat
busuk itu. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam jaring setan. Lalu sang laknat
itu menyandera mereka dengan godaan-godaan yang melalaikan, menceburkan mereka
ke dalam lembah kegelapan, dan akhirnya menenggelamkan mereka dalam berbagai
gelombang dosa.
Telinga mereka akhirnya tuli dari kebenaran. Mata mereka
buta oleh kebodohan. Lisan mereka bisu dari ayat-ayat Allah SWT. Mereka mencari
apa yang tak bakal mereka raih. Mereka merasa nyaman dengan segala fasilitas
duniawi. Mereka berlomba membinasakan diri sendiri, membangun rumah yang tak
bakal mereka tinggali, mencintai semua yang akan mereka tinggalkan. Mereka juga
membanggakan perbuatan cela, saling dengki atas hal-hal tak berharga, dan
bergumul dalam lumuran dosa.
Kiranya, sungguh tepat bidikan panah yang dilepaskan setan.
Air mata pun kini telah mengering. Apa sih yang manusia cari dari dunia yang
fana ini?
Sungguh, segala materi yang mereka kumpulkan itu tak menjamin keselamatan. Apa yang mereka cita-citakan itu tak membawa kesejahteraan abadi. Semua itu hanyalah fatamorgana yang dirancang sedemikian rupa oleh iblis.
Memang lihai sekali ia mengemas kehinaan dengan hal-hal yang serba indah. Tampaknya, Ia begitu piawai memoles barang tak berarti menjadi sesuatu yang tampak begitu berharga dan mempesona….!
Semoga kita tidak terperdaya oleh semua itu…..!
Sungguh, segala materi yang mereka kumpulkan itu tak menjamin keselamatan. Apa yang mereka cita-citakan itu tak membawa kesejahteraan abadi. Semua itu hanyalah fatamorgana yang dirancang sedemikian rupa oleh iblis.
Memang lihai sekali ia mengemas kehinaan dengan hal-hal yang serba indah. Tampaknya, Ia begitu piawai memoles barang tak berarti menjadi sesuatu yang tampak begitu berharga dan mempesona….!
Semoga kita tidak terperdaya oleh semua itu…..!
Habib Hasan Bin Sholeh Al Bahar
Posting Komentar