Hukum bersiwak adalah sunnah, karena Rasululullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
اَلسِّوَاكُ
مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ مُطَهَّرَةٌ لِلْفَمِ مغْضَبَةٌ لِلشَّيْطَانِ
" Siwak keridhoan bagi Allah dan kebersihan bagi mulut
serta kebencian bagi syaitan "
Di dalam kitab Matn Al-Ghayah wa
At-Taqrib, karya Al-Qadhi Abu Syuja’ Ahmad bin Al-Husain Al-Ashfihani (434-488
H) dikatakan, bersiwak itu disunnahkan dalam segala keadaan, kecuali setelah
matahari tergelincir bagi orang yang sedang berpuasa.
Dan bersiwak itu sangat disunnahkan
dalam tiga keadaan: pertama, ketika berubah bau mulut karena diam lama (tidak
makan) atau karena hal lainnya; kedua, ketika bangun tidur; dan ketiga, ketika
akan melakukan shalat.
Banyak hadits yang menyebutkan
masalah siwak ini. Di antaranya dari Aisyah diriwayatkan bahwa Nabi SAW
bersabda, ”Bersiwak itu membersihkan mulut dan membuat Tuhan ridha (senang).”
(HR Al-Baihaqi dan An-Nasai).
Dalam hadits lain dari Hudzaifah, ia
mengatakan, ”Nabi SAW, apabila bangun tidur, menggosok mulutnya dengan siwak.”
(HR Al-Bukhari, Muslim, dan lainnya). Sedangkan dalam hadits dari Abu Hurairah
dari Nabi SAW, beliau bersabda, ”Kalau saja aku tidak merasa khawatir akan
memberatkan umatku, niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap
hendak shalat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Mengenai faedahnya, para ulama
menyebutkan, bersiwak itu mempunyai faedah yang sangat banyak. Bahkan, sebagian
ulama mengatakan bahwa faedah-faedahnya kurang lebih mencapai 70. Antara lain,
membersihkan mulut, mendapat ridha Tuhan, memutihkan gigi, mengharumkan mulut,
meluruskan tulang punggung, menguatkan gusi, memperlambat tumbuhnya uban,
membersihkan badan, menambah kecerdasan, melipatgandakan pahala, mempermudah
keluarnya ruh, menyebabkan ingat bacaan syahadat ketika menghadapi kematian,
menyebabkan kelapangan rizqi dan kecukupan, melancarkan rizqi, memperbaiki
kesehatan mulut, menghilangkan kotoran dan lendir di tenggorokan, menguatkan
gigi, menambah kebaikan, menyenangkan malaikat dan mereka akan mau bersalaman
karena tertarik pada cahaya mukanya (muka orang yang bersiwak), menghilangkan
penyakit kusta.
Dalam fungsinya sebagai alat
pembersih gigi dan mulut, bersiwak dengan menggunakan kayu yang khusus, yang
disebut ”kayu arak”, memang dapat diganti dengan sikat gigi dan odol. Tetapi manfaat-manfaat
lain yang didapat tidak sebanyak bila kita menggunakan siwak, yang khusus itu.
Sehingga, bersiwak tetap memiliki kelebihan dibandingkan cara lain dalam
membersihkan gigi atau mulut.
Al Kisah
+ comments + 2 comments
Kebanyakan sekarang pakai pasta/sikat gigi, kawan
Yup, betul sekali... Tapi yang penting ada manfaatnya mas
Posting Komentar