Menerima hadiah dari non muslim hukumnya boleh asalkan tidak menimbulkan mahabbah (rasa kasih
sayang), terlebih mempengaruhi aqidah.
هَدَايَا الْكُفَّارِ لِلْمُسْلِمِينَ : 25 - إِنْ أَهْدَى
الْكُفَّارُ لِمُسْلِمٍ شَيْئًا ، فَإِنْ كَانَتْ فِي أَثْنَاءِ الْحَرْبِ فَهُوَ غَنِيمَةٌ
، أَمَّا مَا أَهْدَوْهُ فِي غَيْرِ الْحَرْبِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بِفَيْءٍ ، كَمَا
أَنَّهُ لَيْسَ بِغَنِيمَةٍ ، بَل هُوَ لِمَنْ أُهْدِيَ إِلَيْهِ (1) .
(1) مُغْنِي
الْمُحْتَاج 3 / 93 ، ونهاية الْمُحْتَاج 6 / 133 - 134 ، وتحفة الْمُحْتَاج 7 /
130 ، وحاشية ابْن عَابِدِينَ 3 / 228
Hadiah orang-orang non muslim pada Muslim
Bila orang-orang non muslim memberikan sesuatu pada orang
muslim hukumnya diperinci sebagai berikut :
1. Bila disaat-saat peperangan antara kaum muslim dan non
muslim maka tergolong ghonimah (harta rampasan).
2. Bila tidak saat peperangan maka bukan tergolong harta
fay’ dan juga bukan harta ghonimah tapi harta tersebut milik orang yang
dihadiahi (Mugni al-Muhtaaj III/93, Nihaayah al-Muhtaaj VI/133, Tuhfah
al-Muhtaaj VII/130 dan Hasyiyah Ibn ‘Aabidiin III/228.
Dalam Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 42/262 diterangkan
(جبلت القلوب) أي خلقت وطبعت (على حب من أحسن إليها) بقول أو
فعل (وبغض من أساء إليها)…. قال العارف ابن عطاء الله : من أحسن إليك فقد استرقك
بامتنانه ومن آذاك فقد أعتقك ومن رق إحسانه وأخذ بعضهم من هذا الخبر (1) تأكد رد هدايا
الكفار والفجار لأن قبولها يميل القلب إليهم بالمحبة قهرا نعم إن دعت إلى ذلك
مصلحة دينية فلا بأس
“Tabiat hati selalu mencintai orang yang berbuat baik
padanya dan membenci yang menyakitinya”
Al-‘Aarif Ibn ‘Athoillah berkata :
“Orang yang berbuat baik
padamu telah memperbudakmu dengan selalu mengungkit-ungkit kebaikannya dan
orang yang menghinakanmu telah membebaskanmu barang siapa yang ingin
memperbudak dirinya maka perbaikilah dirinya”
Dari pernyataan inilah kalangan ulama (khususnya kaum
shufi) lebih cenderung menolak hadiah-hadiah dari orang-orang non muslim dan
orang-orang yang suka berbuat kejahatan karena menerimanya dapat berakibat
condongnya hati pada mereka dengan memberikan rasa mahabbah pada mereka namun
bila memang dengan menerimanya terdapat manfaat ditinjau dari sisi agama maka
tidak masalah (Faidh alqadiir IV/453).
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/doc/314649911891157/
oleh Ust. Masaji Antoro
Posting Komentar