Di
bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada Nabi
sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang mematahkan
argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi maupun kelompok yang lain yang menyatakan ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Ketika
disodorkan ayat: QS
Al Ahzab 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara
kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”, ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi
terakhir. Bukan Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir:
Rasulullah
SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya.
Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab
Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
1. QS Al Ahzab 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah
seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
Nabi-nabi”
2.
Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda, “Perumpamaan
saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu
dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang ada di
salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan mereka ta’juk lalu
berkata: ‘kenapa kamu tidak taruh batu ini.?’ Nabi menjawab : Sayalah batu itu
dan saya penutup Nabi-nabi”
3.
Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW
bersabda, “Sesungguhnya
saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang mana
Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana manusia
berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya”
4.
Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi Muhammad
SAW, “Akan
ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi
dan tidak ada nabi setelahku”
5.
Khutbah terakhir Rasulullah, ”
…Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak
ada agama baru yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan
baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal:
Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak
akan pernah tersesat …”
6.
Rasulullah SAW menjelaskan, “Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang
Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi
yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku
(Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).
7.
Rasulullah SAW menegaskan, “Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang
datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki
mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi
dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum
dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi
keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari
lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir
dalam jajaran Nabi-nabi”. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).
8.
Rasulullah SAW menyatakan, “Allah telah memberkati aku dengan enam macam
kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: – Aku dikaruniai keahlian
berbicara yang efektif dan sempurna. – Aku diberi kemenangan karena musuh
gentar menghadapiku – Harta rampasan perang dihalalkan bagiku. -Seluruh bumi
telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku.
Dengan kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat
ibadah tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air
tidak tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan
membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. – Aku diutus
Allah untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia. – Dan jajaran
Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah).
9.
Rasulullah SAW menegaskan, “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada
akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi,
Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
10.
Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan
kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul
pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah
satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir dalam
arti tidak ada nabi yang datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim,
Kitab-ul-Fada’il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi;
Muatta’, Kitab-u-Asma-in-Nabi; Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab
Asma-un-Nabi).
11.
Rasulullah SAW menjelaskan, “Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim seorang Nabi
pun ke dunia ini yang tidak memperingatkan ummatnya tentang kemunculan Dajjal
(Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak muncul dalam masa mereka). Aku yang terakhir dalam jajaran
Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir yang beriman. Tidak diragukan, suatu saat,
Dajjal akan datang dari antara kamu”. (Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Dajjal).
12. Abdur Rahman bin Jubair melaporkan, “Saya mendengar
Abdullah bin ‘Amr ibn-’As menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar
dari rumahnya dan bergabung dengan mereka. Tindak-tanduknya memberi kesan
seolah-olah beliau akan meninggalkan kita. Beliau berkata: “Aku Muhammad, Nabi
Allah yang buta huruf”, dan mengulangi pernyataan itu tiga kali. Lalu beliau
menegaskan: “Tidak ada lagi Nabi sesudahku”. (Musnad Ahmad, Marwiyat ‘Abdullah
bin ‘Amr ibn-’As).
13. Rasulullah SAW berkata, ” Allah tidak akan mengutus
Nabi sesudahku, tetapi hanya Mubashirat”. Dikatakan, apa yang dimaksud dengan
al-Mubashirat. Beliau berkata: Visi yang baik atau visi yang suci”. (Musnad
Ahmad, marwiyat Abu Tufail, Nasa’i, Abu Dawud). (Dengan kata lain tidak ada
kemungkinan turunnya wahyu Allah di masa yang akan datang. Paling tinggi, jika
seseorang mendapat inspirasi dari Allah, dia akan menerimanya dalam bentuk
mimpi yang suci).
14. Rasulullah SAW berkata, “Jika benar seorang Nabi akan
datang sesudahku, orang itu tentunya Umar bin Khattab”. (Tirmidhi,
Kitab-ul-Manaqib).
15. Rasulullah SAW berkata kepada ‘Ali, “Hubunganmu
denganku ialah seperti hubungan Harun dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang
akan datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab Fada’il as-Sahaba).
16. Rasulullah SAW menjelaskan, “Di antara suku Israel
sebelum kamu, benar-benar ada orang-orang yang berkomunikasi dengan Tuhan,
meskipun mereka bukanlah NabiNYA. Jika ada satu orang di antara ummatku yang
akan berkomunikasi dengan Allah, orangnya tidak lain daripada Umar. (Bukhari,
Kitab-ul-Manaqib)
17. Rasulullah SAW berkata: “Tidak ada Nabi yang akan
datang sesudahku dan karena itu, tidak akan ada ummat lain pengikut nabi baru apapun”.
(Baihaqi, Kitab-ul-Rouya; Tabrani).
media islam
Posting Komentar