Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Doa Nabi Berlindung Kepada Allah SWT (1)

Doa Nabi Berlindung Kepada Allah SWT (1)


قال أنس بن مالك رضي الله عنه : كُنْتُ أَسْمَعُ النبي صلى الله عليه وسلم، كَثِيرًا، يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

(صحيح البخاري)



Berkata Anas bin Malik ra, Aku mendengar Nabi saw sering berdoa : “wahai Allah Sungguh Aku Berlindung pada Mu dari Gundah dan Sedih, juga dari Lemah dan Malas, dan dari Kikir dan penakut, dan dari himpitan hutang dan penindasan orang lain” (Shahih Bukhari).


Allah SWT membuka rahasia kenikmatan dan rahasia kemudahan untuk mencapai keluhuran didalam perbuatan sehari-hari kita, dengan mengajarkan kita selalu melakukan shalat yang di dalamnya tersimpan padanya kalimat-kalimat agung, pembuka rahasia kenikmatan yang jika kita mendalaminya maka sungguh berbeda dengan mereka yang mengucapkannya tanpa mendalaminya,


إِهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمَ ( الفَاتِحَةْ : 6


“ Tunjukkan kami ke jalan yang lurus “. ( QS. Alfatihah : 6 )


Ucapan ini membuka sedemikian banyak keluhuran di dalam hari-harimu. 


صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ( الفَاتِحَة : 7


“Jalan orang-orang yang Kau limpahi kenikmatan pada mereka”. ( QS. Alfatihah : 7) 


Ucapan ini membuka beribu-ribu kenikmatan yang sebelumnya belum terbuka untuk kita, dan ucapa


غَيْرِ اْلمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَآلِّيْنَ ( الفاتحة : 7


“ Bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat”. (QS. Alfatihah : 7 )


Maka ucapan ini menutup sedemikian banyak pintu kemurkaan Ilahi pada hari-harimu, demikian keagungan kalimat-kalimat suci yang menuntun pada kesucian, maka dalamilah maka renungilah maka tafakkurilah di saat kau berdiri menghadap Rabbul ‘Alamin di dalam shalatmu ketika mengucapkan kalimat-kalimat luhur ini, sungguh Allah melihat sanubari hamba-hambaNya sebagaimana riwayat Shahih Muslim, ketika seseorang membaca :


إِهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمَ ( الفَاتِحَةْ : 6

Maka Allah menjawab:


هَذَا لِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَاسَأَلَ


“ ini ucapan untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang ia minta”

Dan ketika hamba meneruskan sampai kalimat وَلَا الضّآلَينَ , Allah menjawab: 

هَذَا لِعَبْدِيْ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ


Jangan risau akan pengabulan doa dalam ucapanmu di surah Al Fatihah yang merupakan Sab’u Al matsaani (7 ayat luhur) dan qalb Al qur’an (hati sanubari Alqur’an), yang merupakan rahasia keagungan Alqur’an al karim. Ketika kau mengucapkan : 


إِهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمَ


“Tunjukkan kami ke jalan yang lurus”, ucapakan pula dengan jiwamu kepada Sang pemilik jalan keluhuran, maka Allah akan menjawabnya: “ ini ucapan untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang ia minta”, kan terbuka padamu jalan keluhuran dan kebahagiaan, jalan yang dicintai dan diridhai Allah. 


Dan ketika kau mengucapakan :


صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ اْلمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِيْنَ ( الفاتحة : 7


Jalan kehidupan orang yang Engkau beri kenikmatan oleh Mu dan dilimpahi keridhaanMu, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan orang-orang yang dalam kesesatan. Maka ketika kau mendalami maknanya, beri kami kenikmatan yang kami dambakan dan yang belum kami ketahui, karena Allah menjanjikanmu kenikmatan yang lebih dari yang kita ketahui ,

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ


“ Kusiapkan untuk hamba-hambaKu yang shaleh apa-apa (kenikmatan) yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terlintas di hati seorangpun“ (Shahih Bukhari)

Kenikmatan yang belum terlintas pun telah disiapkan untuk mereka yang mau khusyu’ di dalam pembacaan surah Al Fatihah ini, ia meminta kenikmatan dari Allah: 

صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ اْلمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِيْنَ


Maka berdoalah, maka memohonlah pada Yang Maha memilikimu, Maha memiliki hari esokmu, maha memiliki siang dan malam, maha memiliki langit dan bumi, maha memiliki setiap daratan dan lautan, maha mendengar setiap getaran perasaan, maha merubah beribu-ribu takdir hari esokmu dengan limpahan kenikmatan dan kebahagiaan ataupun menjadikannya cobaan, maka panggillah namaNya Yang Maha Luhur untuk meminta kepadaNya jalan yang benar, jalan orang yang dilimpahi kenikmatan bukan jalan orang yang dilimpahi kesesatan. 

Maka setelah selesai di dalam shalat kita, kita akan melihat bagaimana keindahan dan kenikmatan bertebaran dalam hari-hari kita, karena Allah telah menjanjikannya, jika mereka yang belum percaya maka cobalah buktikan keagungan surah Al Fatihah kalimat Ilahi yang ditafakkuri, kalau tidak ditafakkuri seperti orang yang diberi kendaraan bermotor tapi tidak bisa menjalankannya, dibiarkan saja di depan matanya tidak bisa dipakai, punya kendaraan tapi tidak bisa memakainya tidak bisa menjalankannya, lebih baik ia berjalan kaki daripada ia duduk di depan kendaraan bermotor karena dia tidak bisa menjalankannya.


Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger