Demikian pula mereka yang tidak mendalami agungnya surah Al
Fatihah maka hilanglah beribu-ribu kenikmatan dalam setiap ucapan surah Al
Fatihah, sirnalah dan lewatlah kesempatan-kesempatan luhur yang semestinya ia
dapatkan dalam detik-detik kehidupan nya.
Ada detik-detik mahabbah, ada detik-detik rindu kepada
Allah, ada detik-detik air mata mengalir mengharapkan ridhaNya, ada detik-detik
munajat terindah yang menenangkan jiwamu dari kegundahan, ada detik-detik
turunnya pengampunan, ada detik cahaya ijabah mengangkat segala kesulitan.
Bumi beserta segala pendamannya telah Allah pasrahkan dan
Allah berikan kepada Sayyidina Muhammad SAW. Rasul SAW bersabda diriwayatkan di
dalam Shahih Al Bukhari:
أُعْطِيْتُ
مَفَاتِيْحَ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِي يَدِيْ
“ Aku diberi seluruh kunci dari pendaman bumi hingga
diletakkan di tangan ku “
apakah itu berupa musim kemarau yang tidak membawa
kerusakan tapi membawa keuntungan, musim hujan yang membawa keberuntungan,
tanaman yang selalu berhasil, tambang-tambang yang mudah dimunculkan. Semua apa
yang ada di bumi ini sudah diberikan kunci-kunci keberkahannya kepada Nabi
Muhammad dan diletakkan di tangan beliau, ditaruhkan seluruh kunci-kunci
pendaman bumi di tanganku, kata Rasulullah SAW.
Perbanyak shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW, karena
shalawat membuka kemakmuran dunia dan akhirah, keberkahan dunia dan akhirah
karena Rasul SAW telah bersabda :
أَنَا قَاسِمٌ
وَاللهُ يُعْطِي
“ Aku yang membagi-bagikan dan Allah Yang Maha
Memberi “(shahih Bukhari)
Maka mintalah
kemakmuran kepada yang memilikinya ( Allah ), dan bukalah kunci keberkahan
kehidupan dunia ini pada yang telah diserahkan kuncinya oleh Allah yaitu
Nabiyyuna Muhammad SAW,perbanyaklah shalawat dan salam pada Sang Nabi,
hari-hari kita akan dilimpahi keberkahan dan kemakmuran dunia wal akhirah,
amin.
Munculnya musibah, munculnya kesulitan, munculnya berbagai
macam bencana alam,munculnya hal-hal fitnah, pembunuhan dan lain sebagainya
ini, bagi orang yang mengerti ilmu hadits ini merupakan satu syarat akan
munculnya hal yang menggembirakan sebagaimana janji Sang Nabi SAW, beliau telah
mengatakan ini “ akan terjadi nanti di akhir zaman banyak pembunuhan,
banyak gempa bumi, banyak yang mengaku Nabi , banyak terjadi perpecahan dan
setelah itu Allah tumpahkan kemakmuran”, karena ummatNya ini berubah
menjadi baik, karena para sahabat bertanya : Ya Rasulallah, kami ingin tahu
hari-hari di saat Allah tumpahkan maal ( harta ) seluas-luasnya dan kemakmuran
pada muslimin muslimat, keadaan orang-orang seperti apa saat itu ? Rasul
berkata :
سَجَّادَةٌ
وَاحِدَةٌ خَيْرٌلَهُمْ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“ Mereka lebih mencintai satu kali sujud daripada
dunia dan seisinya “(shahih Bukhari)
Untuk orang seperti itulah kelak kemakmuran brelimpah,
semoga Allah memuliakan kita dengan rahasia keagungan sujud. Bencana alam kita
sudah lihat, gempa bumi dan lain sebagainya terus dan terus, yang mengaku nabi,
yang pembunuhan dan lain sebagainya semua sudah terjadi. Itu semua menandakan
bahwa yang disebut oleh Nabi itu sudah terjadi, tinggal satu lagi kemakmuran
yang akan muncul.
اَلَّذِيْ
لَايَنْطِقُ عَنِ اْلهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوْحىَ
“ Yang tidak berbicara dengan mengikuti hawa nafsu,
melainkan wahyu yang telah disampaikan” (Annajm 3-4)
Sekarang ada orang yang menangis sedih karena kesulitan,
karena masalah dan lain sebagainnya, lihat lima atau enam tahun yang akan
datang Allah akan tumpahkan kemakmuran kepada muslimin muslimat. Dikatakan oleh
para Mufassir (para ahli tafsir), pada saat itu Allah SWT memberikan kemakmuran
pada orang-orang muslim sampai semua orang mengarah pada orang orang muslim dan
para shalihin, karena mereka diberi kemakmuran. Orang muslim mengadakan usaha
berhasil, bikin perkebunan berhasil, peternakan berhasil, tambang berhasil
semuanya berhasil. Orang-orang yang memusuhi Islam usahanya dirusak oleh Allah,
tanamannya dirusak, ternaknya terkena wabah, terus dihujani kesulitan oleh
Allah, sehingga orang-orang lari kepada muslimin, lari kepada shalihin karena
kemakmuran di tangan muslimin dan para shalihin.
Ucapan itu seakan-akan angan-angan bagi kita sekarang, tapi
kalian dengar ucapan ini lima atau enam tahun kedepan buktikan ucapan ini
muncul, (kalian akan berkata) lima enam tahun yang lalu aku mendengar ucapan
ini dan (kini) terjadi, dan hal itu pasti terjadi karena itu bukan ucapan saya
tapi janji Sayyidina Muhammad SAW.
Sang Nabi Muhammad SAW sangat mengetahui bahwa ummatnya
sering berada dalam kesedihan, sering berada di dalam masalah, sering berada di
dalam himpitan dalam kehidupan di dunia, maka seraya mengajarkan hadits mulia
ini yaitu doa yang diajarkan kepada Anas Ibn Malik RA dan para shahabat :
اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَنِ وَاْلعَجْزِ وَاْلكَسَلِ وَاْلبُخْلِ
وَاْلجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“ Wahai Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah dan
sedih “(Shahih Bukhari)
Manusia itu tentunya tidak hilang dari gundah, tapi kalau
gundah dan sedih itu terus menyiksanya hancurlah hidupnya, tidak terasa
kenikmatannya dan semakin berat cobaannya. Padahal kalau ia tidak gundah dan
tidak sedih, maka niscaya kenikmatannya terasa walaupun ada satu atau dua
musibah ia tetap merasa dalam kenikmatan, demikian pula kalau dalam musibah ia
akan merasa tenang dan bersabar karena hatinya damai dan tenang. Tapi kalau
gundah dan sedih muncul dalam kenikmatan atau dalam musibah, tetap kita seperti
di dalam neraka kehidupan, Sang Nabi mengetahui itu bagaimana mengobatinya?,
maka berlindunglah kepada Yang Maha sangat menenangkan jiwa seraya berkata :
اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَنِ
“ Wahai Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah dan
sedih “
وَاْلعَجْزِ
وَاْلكَسَلِ
“ dan dari kelemahan dan rasa malas”
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar