Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mengenang Kisah Indah Nabi Yusuf AS (3)

Mengenang Kisah Indah Nabi Yusuf AS (3)

Meski pun terbukti Yusuf tidak bersalah, kisah dalam surat ini melukiskan bahwa Yusuf kemudian dipenjarakan oleh raja. Di dalam penjara inilah ia membuktikan betapa ta’wil mimpi yang diajarkan Allah kepadanya menjadi nyata. 

Mimpi dua orang pemuda yang berbeda dita’wilkannya dengan sangat tepat, sehingga kemasyhurannya perihal ini sampai kepada sang raja.


Mimpi raja yang aneh juga dia tafsirkan dan menjadi kenyataan pula. Setelah Mesir melimpah ruah dengan hasil pertanian selama tujuh tahun, datanglah masa paceklik dan kelaparan selama tujuh tahun pula yang membuat banyak orang menderita. 

Tujuh tahun masa sulit ini ternyata tidak saja melanda Mesir, tapi dirasakan pula oleh negara tetangganya seperti Palestina, dan Tanah Kan’an di timur laut Mesir tempat Ya’qub dan keluarganya tinggal.


Ya’qub kemudian mengutus semua putranya kecuali Benyamin datang ke Mesir mencari bahan makanan. Yusuf yang kini telah menjabat sebagai ”Al-Aziz di Mesir” berpesan kepada orang-orangnya agar memperhatikan setiap orang yang memasuki negeri itu. Tatkala rombongan kafilah saudara-saudaranya datang, Yusuf pun segera tahu siapa mereka.


Tiga puluh atau empat puluh tahun berlalu sejak Yusuf berada di dasar sumur. Bayangan Yusuf masih hidup tentulah jauh dari benak mereka. Terakhir mereka datang ke Mesir juga sudah lewat empat puluh tahun lamanya. 

Ketika mereka mendapati dia masih hidup, bahkan menjadi seorang pejabat negara setinggi itu, mereka pun tak mampu menatap matanya. Namun, Yusuf telah memaafkan semua yang mereka lakukan terhadap dirinya. Kepada ayahandanya, diutusnya seorang kurir membawa gamisnya serta meletakkannya di wajah sang ayah. Terciumlah oleh Ya’qub bau Yusuf, dan sesaat kemudian, kedua mata Ya’qub yang buta karena banyak menangis, menjadi terang kembali!


Suatu hikmah besar yang dapat kita petik dari kisah ini adalah kesabaran luar biasa yang dimiliki Yusuf. Suatu kali Rasul pernah bersabda, Aku kagum pada kesabaran Yusuf. Tatkala raja memerintahkan dia agar mena’wilkan mimpinya, ia tidak berkata dia harus dibebaskan dulu dari penjara. Tatkala mereka akan membebaskan dia, ia pun enggan meninggalkan penjara kecuali jika semua tuduhan terhadap dirinya dicabut.” 

Bukan amnesti atau ampunan raja yang dia minta, tapi kebebasan dari penjara dengan penuh hormat karena merasa dirinya sama sekali tidak bersalah.



Habib Husain Shahab
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger