Sesungguhnya setan itu berjalan pada
manusia melalui tempat jalannya darah Maka persempitlah tempat jalannya dengan
lapar (Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah)
Tidaklah mungkin pada tubuh kita ini
ada setan (dalam pengertian makhluk Jin) yang berdiam, sebab jika itu benar
maka kita semua ini bisa dikatakan kesurupan setiap hari, karena itulah maka
yang disebut sebagai setan itu adalah dorongan negatif yang selalu berusaha
mendominasi semua perbuatan dan pikiran kita setiap waktu (seiring dengan
perjalanan darah).
Bukankah Nabi juga pernah bersabda
tatkala beliau kembali dari medan perang: Kita baru saja kembali dari
peperangan kecil menuju keperang yang besar Yaitu perang melawan hawa nafsu (Hadis Riwayat al-Khatib dari Jabir)
Pada Hadis yang sudah kita kutip
sebelumnya Nabi menyatakan bahwa lapar (berpuasa) merupakan salah satu cara
mengekang diri dari tindakan negatif yang justru merugikan diri kita sendiri.
Sabda Nabi yang lain: Jika kalian mendengar suara keledai
maka belindunglah kepada Allah dari setan. Karena sesungguhnya dia melihat
setan (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sekali lagi, jika memang didalam
diri manusia ini ada setan dalam pengertian makhluk halus, maka apakah setiap
keledai melihat manusia juga pasti akan bersuara (melenguh) sebab pada saat
yang sama seharusnya dia juga melihat setan didalam diri manusia ?
Sementara jika kita mengartikan
setan sebagai energi negatif atau dorongan nafsu untuk berbuat kejahatan
(menentang jalan Tuhan) maka hal ini sesuai dengan pernyataan al-Qur’an sebagai berikut:
Lalu Allah mengilhamkan kepada jiwa
(Nafs) itu (nilai-nilai) fasiq dan (nilai-nilai) taqwa - (Qs. 91 asy-syams : 8)
Bersesuaian pula dengan teori yang
ada pada ilmu Psiko-linguistik yang menyatakan bahwa manusia dilahirkan didunia
bukan dengan piring kosong (teori Tabula rasa), manusia dilahirkan dengan
dibekali faculties of the mind atau ada juga yang mengistilahkannya sebagai
innate properties. (Soenjono Dardjowidjojo, Psiko-linguistik
: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, Yayasan Obor Indonesia, 2003).
Semuanya berpulang kepada kita, mana
yang akan kita ikuti, apakah semangat berbuat kebaikan ataukah semangat untuk
berlaku jahat ?
Ketahuilah, bahwa didalam jasad ada
gumpalan, bila gumpalan itu baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak
maka rusaklah seluruh jasad ketahuilah bahwa itulah hati (Hadis Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Semakin kita condong pada perbuatan
negatif (hawa nafsu), maka Iblis yang sejak awal mengumumkan permusuhannya
dengan manusia, akan mengerahkan semua bala tentaranya dari kalangan Jin yang
juga memiliki sifat jahat untuk menambah semangat kita berbuat hal yang batil
dengan jalan membisik-bisikkan rayuan fatamorgana didalam hati.
Setan itu memberikan janji-janji
kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan
itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka (Qs. 3 an-nisa’ : 120)
... Kejahatan setan yang biasa
bersembunyi, yang berbisik kedalam dada manusia dari Jin dan manusia (Qs.114
an-nas : 4 – 6).
Kita semua sudah mengetahui bahwa
antara Allah dan Iblis telah terjadi satu perjanjian dimana Iblis diberi
kebebasan oleh Tuhan untuk mengadakan cobaan serta ujian atas keimanan manusia
terhadap-Nya.
Dan ajaklah siapa yang kamu sanggupi
diantara mereka dengan ajakanmu, kerahkanlah kepada mereka pasukanmu yang
berkendaraan dan pasukanmu yang berjalan kaki lalu bersekutulah bersama mereka
dalam urusan harta dan anak-anak dan berilah mereka janji (Qs. 17 al-Isra : 64).
Disamping itu, mungkin kita juga
perlu melakukan kajian secara komprehensif terhadap beberapa hadis Nabi yang
menghubungkan penyakit dengan setan dan menghubungkan pula antara suatu
perbuatan dengan setan misalnya :
1. Hendaklah seseorang diantara kamu
makan, minum dan mengambil dengan tangan kanannya karena setan itu makan, minum
dan memberi dengan tangan kirinya (Hadis Riwayat Ibnu Majah)
2. Apabila salah seorang dari kalian
menguap, hendaklah diletakkan tangannya dimulutnya dan tidak memanjangkan
suaranya, karena sungguh setan mentertawakannya (Hadis Riwayat Ibnu Majah)
3. Tutuplah bejana, tutuplah
tempat-tempat air, tutuplah pintu dan padamkanlah lampu Sebab setan tidak
singgah ditempat air yang tertutup, tidak membuka pintu tertutup Serta tidak
membuka bejana yang tertutup (Hadis Riwayat Bukhari)
4. Janganlah kalian kencing dilobang (Hadis Riwayat Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad)
5. Jangan kalian melepas ternak-ternak
kalian dan anak-anak kalian saat matahari terbenam hingga kegelapan malam,
sebab sungguh, setan bergentayangan saat matahari terbenam hingga hilang
gelapnya malam (Hadis Riwayat Muslim)
Beberapa hadis diatas meskipun
teksnya dihubungkan dengan setan, namun bisa kita tinjau dari sisi tata krama,
medis maupun keselamatan.
Ust. Hakam El Chudri
Posting Komentar