Nabi Hadun a.s. adalah putera Nabi Hud a.s. yang dikatakan
bahwa beliau merupakan penerus nasab Nabi Hud selain juga penerus dakwah dan kenabian
setelah kaum ‘Ad musnah dihancurkan oleh Allah SWT dengan angina taufan.
Sejarah Nabi Hadun tidak banyak ditulis di kitab-kitab
ataupun nash. Namun kubur beliau dapat ditemui di desa Hadun, kota Do’an,
propinsi Hadramaut, Yaman.
Desa tersebut dinamai dengan nama nabi yang dikubur
di tempat tersebut, yaitu Nabi Hadun. Dan lembah yang berada di sekitar makam
itu dinamakan Wadi Nabi yang artinya lembah nabi.
Makam Nabi Hadun terletak persis di sebelah timur desa dan
mudah untuk dijangkau karena berada di samping jalan raya Do’an. Setiap tahun
di desa Hadun ini diselenggarakan ziarah tahunan, beberapa hari setelah acara
ziarah ‘aam di makam Nabi Hud, atau tepatnya di pertengahan bulan Sya’ban.
Disebutkan dalam kitab al-Ibriz riwayat dari Syaikh Abdul Aziz ad-Dibagh bahwa Nabi Huwaid diutus untuk orang-orang al-Ahqaaf, yaitu Hadramaut. Dan Habib Ahmad bin Hasan al-Atthos mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Nabi Huwaid adalah Nabi Hadun bin Hud a.s.
Disamping masyarakat kota Do’an yang sangat meyakini keberadaan
Nabi Hadun di daerahnya tersebut, hal ini juga sangat masuk akal dengan
banyaknya nabi-nabi yang diutus di Hadramaut dan dengan adanya bukti-bukti
keberadaan umat-umat terdahulu seperti kaum ‘Ad, Tsamud, dan lain-lainnya yang
pernah hidup di wilayah Hadramaut.
Adapun atsar yang diriwayatkan oleh al-Hakim di dalam kitab
al-Mustadrak (2/615) :
“Dari Atho’ bin as-Sa’ib dari Abdurrahman bin Sabath,
berkata; “Sesungguhnya tidak dihancurkan suatu umat kecuali nabinya telah
datang ke Mekah, beribadah disana hingga meninggal…..”.
Ini merupakan nash
dengan lafadz dan makna umum (‘aam), yang dapat dikhususkan (takhsiish) dengan
atsar Ibnu Ishaq di kitab al-Mubtada’ dan juga Ibnu Asakir dari Urwah bin
Zubair dalam kitab at-Tarikh. Menanggapi hal ini, Ibnu Hisyam dalam kitab
at-Tijan mengatakan bahwa, “Sesungguhnya Hud dan anak-anaknya pergi berhaji
kemudian setelah itu kembali ke rumah mereka (Hadramaut)……” .
Dan beberapa mufassirin mengatakan bahwa yang dimaksud
ash’haburrossi di dalam Al-Qur’an surat al-Furqon ayat 38 adalah kaum Nabi
Hadun.
Namun pendapat yang lain mengatakan bahwa ash’haburrossi adalah kaum
Nabi Handzolah bin Sofwan yang juga ditemukan bukti-bukti keberadaannya di
Hadramaut.
Habib Ahmad Muhdlor bin Muslih bin Abdurrahman, Darul Mustafa – Tarim, Hadramaut, Yaman (Alumni PP. langitan)
Posting Komentar