Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menolong Orang Yang Zhalim Dan Yang Di Zhalimi (1)

Menolong Orang Yang Zhalim Dan Yang Di Zhalimi (1)

 قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أُنْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُوْمًا، فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كاَنَ مَظْلُوْمًا أَفَرَأَيْتَ إِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ أَنْصُرُهُ، قَالَ: تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنَ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ ( صحيح البخاري

“Tolonglah saudaramu dalam keadaan ia menzhalimi atau dizhalimi. Maka seorang lelaki berkata: ‘Wahai Rasulullah, Saya menolongnya jika ia dizhalimi, bagaimana pendapatmu jika ia yang menzhalimi, bagaimana saya menolongnya?’ Beliau saw menjawab: Engkau halangi dia atau engkau mencegahnya dari berbuat zhalim, maka sesungguhnya hal itu merupakan pertolongan terhadapnya. (Shahih Al Bukhari)


Oleh sebab itu, berdasarkan hadits ini, kita memahami bahwa sedemikian banyak saudara kita yang berbuat zhalim, dan Rasul telah memerintahkan agar kita menolong orang yang dizhalimi dan yang zhalim pun tidak dilupakan. Menolong orang yang dizhalimi itu sudah jelas dimengerti dan tidak perlu saya jelaskan, seperti orang yang ditindas, orang yang dijahati oleh orang lain maka Rasul memerintahkan untuk ditolong, tetapi Rasulullah juga memerintahkan untuk menolong orang-orang zhalim, kenapa ditolong? 

Maksudnya bukan ditolong dalam berbuat jahat tetapi ditolong supaya tidak berbuat jahat, ditolong supaya mundur dari perbuatan jahatnya, apa yang telah membuatnya berbuat jahat, misalnya kesusahan tidak mempunyai makanan, maka kita tolong dia dengan memberi apa yang kita miliki, atau yang membuatnya jahat karena benci atau iri dengan saudaranya maka bantulah dia dengan memberinya pemahaman dan mengenalkan padanya bahwa dendam dan kebencian itu tidak berguna jika dipendam di hati, yang berguna adalah untuk tabungan pahala, itulah yang berguna, kita punya dendam, kesal atau kebencian hal itu tidak berguna jika dipendam di hati karena hanya akan menghalangi kekhusyu'an dzikirmu, menghalangi ketenangan hari-harimu maka singkirkan kebencian itu dan jadikan sebagai tabungan di akhirah, lupakan dan pendam dengan samudera maaf di hatimu, dan hal itu akan menjadai tabunganmu yang akan kau ambil kelak di hari kiamat.


Dan semua orang-orang yang pernah kau maafkan pahalanya begitu agung, dan ingat bahwa sang Maha Pemaaf sangat malu jika tidak memaafkan hamba-Nya yang pemaaf, Dia Allah subhanahu wata'ala Maha Indah dan juga Maha mengadili. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa seseorang yang diadili dan terus diadili hingga ia kehabisan amal, lalu ia pun dibawa ke penjara neraka untuk bertanggung jawab karena kesalahannya, maka ia berkata: "Wahai Allah, dulu aku sering memaafkan orang yang zhalim kepadaku, aku sering membantu banyak orang", maka Allah subhanahu wata'ala berkata: "Bebaskan hamba-Ku", mengapa?, karena ia selalu memaafkan orang lain di dunia, maka Allah juga malu untuk tidak memaafkannya di akhirah atas kesalahan-kesalahannya.


Jika ingin dimaafkan dari dosa-dosa, maka maafkan kesalahan orang lain kepadamu dan kau akan dibebaskan dan mendapatkan cahaya maaf dari Sang Maha Pemaaf, karena Sang Maha Pemaaf malu jika tidak memaafkan hamba-Nya yang pemaaf. Sebagaimana sebuah doa yang teriwayatkan dalam riwayat yang shahih:


اَللّهُمَّ إِنَكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا

"Wahai Allah, sesungguhya Engkau Maha pemaaf, menyukai maaf maka maafkanlah kami"


Allah subhanahu wata'ala berfirman:


وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ ( الحجرات : 9 )

"Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil". ( QS. Al Hujurat: 9 )


Allah subhanahu wata'ala memerintahkan jika ada perpecahan antara muslimin, maka damaikanlah, dan jika tidak mau berdamai maka desaklah hingga ia mau berdamai. Ayat ini turun dalam kejadian Abdullah bin Ubay, pimpinan orang-orang munafik di Madinah Al Munawwarah, ketika Rasulullah berjalan bersama para shahabat Ra maka Abdullah bin Ubay menutup hidungnya dan berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Cepatlah kau berjalan kesana, bau busuk keledaimu menggangguku" , maka mendengar hal itu para sahabat marah dan berkata: " Sungguh air seni keledai Rasulullah lebih wangi dari bau minyak wangimu wahai Abdullah bin Ubay…!!!", maka pengikut Abdullah bin Ubay marah dan akhirnya terjadilah perkelahian diantara mereka, maka turunlah ayat diatas.


Al Imam Bukhari di dalam Shahihnya menjelaskan dan disyarahkan oleh Al Imam Ibn Hajar, bahwa Allah mengatakan: "Dua kelompok orang mu'min", padahal kelompok yang lainnya adalah pengikut Abdullah bin Ubay, dan Abdullah bin Ubay sudah jelas-jelas dia meninggal dalam keadaan munafik , tetapi mengapa Allah katakan mereka sebagai dua kelompok orang mu'min?, karena ada diantara pengikut Abdullah bin Ubay yang munafik kemudian bertobat dan menjadi mu'min pembela sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Allah melihat hal itu, namun pengikut Rasulullah tidak mengetahuinya yang mereka tau hanyalah pengikut Abdullah bin Ubay.


Maka maksud ayat ini adalah ketika kedua kelompok mu'minin bertikai hendaknya kita menjadi penengah dan menjadi pendamai karena kedua-duanya adalah kelompok mu'minin, walaupun diantara salah satu kelompok itu ada orang munafik.



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger