Kita ketahui bahwasanya Tuhan itu maha
segala-galanya, kenapa untuk sholat di wajibkan pakai bahasa Arab bukan bahasa
lainnya? Bagaimana jika kita melakukannya pakai bahasa lain tanpa mengurangi
arti yang ada dalam surat-surat di maksud?
Sumber hukum Islam adalah Al-Qur'an, Sunnah, Ijma' dan Qiyas. Pemutusan hukum berdasarkan sumber-sumber diatas telah diatur dalam kaidah usul fiqh dan dilakukan oleh orang-orang yang mampu dan memenuhi syarat.
Kewajiban
shalat memakai bahasa Arab, berdasar sabda Rasulullah SAW:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat". (HR. Al-Bukhari; 2/111)
Dan tidak pernah diketahui riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah shalat dengan bahasa selain Arab, hingga beliau wafat.
Kalangan Syafi'iyyah mendefinisikan bahwa setiap bacaan, bila yang menjadi tujuan adalah bacaan itu sendiri dan maknanya, maka tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa lain, karena bacaan itu sendiri sudah bernilai ibadah. Jika diterjemahkan nilai ibadah itu akan hilang, seperti halnya bacaan-bacaan dalam shalat.
Kewajiban shalat memakai Bahasa Arab adalah menurut pendapat sebagian besar ulama. Menurut Abu Yusuf dan Muhammad bin Al-Hasan dari kalangan Hanafiyah, shalat memakai selaian bahasa Arab boleh ketika tidak mampu.
Alasan lain mengapa bahasa Arab yang dipakai dalam shalat ialah:
1. Agar tidak terjadi perbedaan dalam
shalat itu sendiri, meskipun dilakukan oleh orang-orang yang berbeda-beda
bahasanya.
2. Menghindari perubahan dalam shalat dari
apa yang diajarkan Rasulullah. Jika shalat memakai selain bahasa Arab
diperbolehkan, lama-lama shalat asli dari Rasulullah akan hilang, bahkan shalat
itu sendiri akan hilang.
3. Penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa
lain, menghasilkan terjemahan yang tidak sama persis dengan maksud bahasa yang
diterjemahkan. Coba anda terjemahkan sebuah kalimat berbahasa Inggris ke bahasa
Indonesia, lalu suruh teman anda menerjemahkannya! Bagaimana hasilnya?
Terjemahan anda dan teman anda tentu berbeda. Hal ini disebabkan perbendaharaan
kata dari masing-masing bahasa tidak sama. Jadi melakukan shalat dengan bahasa
selain Arab tanpa mengurangi arti dari bacaan shalat itu sendiri adalah sesuatu
yang sulit bahkan bisa dikatakan tidak mungkin.
4. Jika dikaitkan dengan bacaan al-Quran,
menerjemahkannya ke dalam bahasa lain berakibat hilangnya nilai i'jaz dari
al-Quran itu sendiri, padahal al-Qur'an adalah mukjizat terbesar.
5. Bahasa Arab adalah bahasa yang paling
lengkap dan paling rumit dari seluruh bahasa-bahasa di dunia. Banyak kosa kata
dan kaidah-kaidah bahasa Arab yang tidak dimiliki oleh bahasa lain.
Referensi: Al-Mausu'ah
al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah; 21/171-172, Faidhul Khabir wa Khulasha at-Taqrir;
26
Posting Komentar