Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Keistimewaan Masjid

Keistimewaan Masjid

Salah satu keistimewaan yang dikaruniakan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW adalah bahwa mereka memiliki masjid-masjid yang tidak dimiliki oleh umat lainnya. Keutamaan membangun masjid dan berjalan menuju masjid telah dijelaskan dalam banyak hadits. Hadits-hadits tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian.

Keutamaan Membangun Masjid

Diantara hadits-hadits tersebut ada yang menunjukkan keutamaan membangun masjid dan menjelaskan bahwa orang yang telah membangun masjid akan mendapatkan bangunan rumah yang megah dalam surga.

Diriwayatkan dari Utsman bin Affan r.a. bahwa ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid kerena mengharap ridha Allah SWT maka Allah akan membangun untuknya seperti yang telah ia bangun dalam surga.”(HR Bukhari dan Muslim)


Diriwayatkan dari Umar bin Khathab r.a. bahwa ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid dan di dalamnya disebut nama Allah, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR Ibnu Majah).
 

Diriwayatkan juga oleh jabir bin Abdillah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membangun sebuah masjid karena Allah sebesar rumah burung atau lebih kecil darinya, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR Ibnu Majah).

Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi, “maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah yang lebih luas dari (masjid itu).” (HR Ahmad)


Dalam riwayat lain juga ada yang menggunakan redaksi, “(sebuah rumah) yang lebih baik dari itu.” (HR Ahmad Thabrani)


Dalam riwayat lainnya disebutkan sebagai berikut, “Barangsiapa yang membangun sebuah rumah yang di dalamnya Allah disembah dengan harta yang halal, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga (yang) terbuat dari mutiara dan yakut.” (HR Thabrani).


Dalam sebuah riwayat juga disebutkan, “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid, ia tidak bermaksud ingin dilihat (riya) dan tidak ingin didengar (sum’ah) orang lain, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR Thabrani).


Pahala yang diterima seseorang yang telah membangun masjid akan terus mengalir meskipun ia telah meninggal dunia. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara amal atau perbuatan-perbuatan baik seseorang mukmin yang akan menyusulnya setelah ia mati, adalah ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak shalih yang ia tinggalkan, mushaf yang telah ia wariskan, masjid yang telah ia bangun, sebuah rumah untuk ibnu sabil yang telah ia bangun, sungai yang telah ia alirkan, sedekah yang ia keluarkan dari hartanya ketika ia masih sehat. Semua itu akan menyertainya setelah ia mati.” (HR Ibnu Majah).

Keutamaan Orang Yang Membersihkan Masjid

Ada pula sejumlah hadts yang menunjukkan keutamaan orang yang membersihkan masjid. Diriwayatkan dari Annas bin Malik r.a. bahwa ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku pahala-pahala umatku hingga pahala (yang diperoleh dari) kotoran yang telah dikeluarkan oleh seseorang dari masjid. Allah SWT juga telah memperlihatkan kepadaku dosa-dosa umatku. Aku melihat dosa yang lebih besar daripada dosa bagi seseorang yang dianugerahkan satu surat atau satu ayat, tetapi ia melupakannya.” Yang dimaksud kotoran di sini adalah semua jenis kotoran meskipun sedikit.


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudzri r.a. bahwa Abu Sa’id berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengeluarkan kotoran dari masjid, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR Ibnu Majah).

Keutamaan Berjalan Menuju Masjid

Ada pula sejumlah hadits yang menunjukkan keutamaan berjalan menuju masjid dan duduk di dalamnya. Diriwayatkan dari Ubay bi Ka’ab r.a. bahwasanya ia berkata, “Ada seorang laki-laki dari kaum Anshor. Saya tidak mengetahui ada seorangpun yang(rumahnya) lebih jauh dari masjid dari padanya. Meskipun demikian ia tidak pernah ketinggalan sholat (berjamaah). Maka saya berkata kepadanya, ‘mengapa kamu tidak membeli seekor keledai yang dapat kamu tunggangi ketika dalam kegelapan dan ketika sedang panas’. Ia menjawab, “Aku tidak senang jika rumahku berada di samping masjid. Aku ingin dicatat untukku pahala (dari) langkahku menuju masjid dan ketika aku pulang ke rumah”. Mendengar hal itu Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh Allah telah mengumpulkan semua itu untuknya.” (HR Muslim).
 

Diriwayatkan pula dari Jabir bin Abdillah r.a. bahwa ia berkata, “Rumah-rumah kami jauh dari masjid, maka kami ingin menjual rumah-rumah kami sehingga kami lebih dekat dengan masjid. Rasulullah SAW pun melarang kami, kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya bagi kalian satu derajat untuk setiap langkah.’” (HR Muslim).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa bersuci di rumahnya, kemudian ia berjalan menuju salah satu rumah Allah di antara rumah-rumah-NYA untuk menunaikan salah satu kewajiban (yang dibebankan) Allah, maka salah satu dari kedua langkahnya akan mengurangi satu dosa dan langkah lainnya akan meningkatkan satu derajat.” (HR Muslim).


Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa yang pergi ke masjid atau berangkat, maka Allah menyiapkan baginya tempat tinggal di surga setiap kali ia pergi atau berangkat.” (HR Bukhari dan Muslim).


Diriwayatkan dari Buraidah bin Hashib r.a. dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, “Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid, (kabar gembira) berupa cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).


Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid adalah orang-orang yang mendapat naungan rahmat Allah SWT.”


Diriwayatkan pula dari Sahal bin Sa’ad r.a., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah bergembira orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid, (karena mereka akan mendapatkan) cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR Ibnu Majah).

 

Sayyid Muhammad Alawi Al Maliky Al Hasany
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger