Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menundukkan Pandangan (2)

Menundukkan Pandangan (2)

6. Mendatangkan kegembiraan, kesenangan dan kelapangan hati. 


Kenikmatan dan kegembiraan yang dirasakan lebih besar dari pada kesenangan yang diperoleh dari mengumbar pandangan itu. Hal Itu disebabkan karena ia telah mampu mengalahkan musuhnya, dan menundukkan hawa nafsunya. Di samping itu, tatkala ia mampu membekukan kesenangan dan syahwatnya karena Allah, dari kesenangan yang menjerumuskan kepada keburukan, maka Allah menggantinya dengan kenikmatan serta kesenangan yang lebih baik dan sempurna. Sebagaimana perkataan dari sebagian mereka. “Demi Allah! Kenikmatan menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, jauh lebih besar dari pada kenikmatan yang diperoleh dari perbuatan dosa.” 


Sehingga tidak disanksikan bahwa seseorang yang mampu menundukkan hawa nafsunya, maka kesudahannya adalah kegembiraan, kesenangan, dan kenikmatan yang lebih sempurna dari kenikmatan yang diperoleh jika mengikuti hawa nafsu tersebut. Maka, oleh sebab ltulah akal lebih menonjol dari hawa nafsu. 


7.Membebaskan hati dari tawanan syahwat. 


Karena orang yang layak disebut tawanan adalah orang yang ditawan oleh syahwat dan hawa nafsunya. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah pepatah, “Orang yang senantiasa mengumbar pandangannya adalah seorang tawanan.” 


Dan ketika syahwat dan hawa nafsu sudah menawan hati manusia, maka memungkinkan bagi musuh dan rivalnya untuk melancarkan siksaan kepadanya. Sehingga dia seperti seekor burung yang berada di tangan anak kecil yang memainkannya sesuka hati. 


8. Menutup pintu-pintu neraka Jahannam. 


Sesungguhnya pandangan mata adalah pintu syahwat yang menuju pelaksanaannya. Maka, pengharamannya oleh Allah dan syari’аt-Nya adalah tabir penghalang untuk mengumbar pandangan. Siapa yang merusak tabir ini, dia akan berani melanggar larangan tersebut. Dia tidak akan berhenti pada satu tujuan saja, karena jiwa manusia dalam hal ini tidak menentang tujuan yang sudah diperoleh, lalu dia ingin mendapatkan kesenangan yang baru lagi. Orang yang sudah terbiasa dengan sesuatu yang sudah ada, tidak menolak untuk menerima sesuatu yang baru, apalagi sesuatu yang baru itu tampak lebih baik dan lebih indah. Maka menahan pandangan mata bisa menutup pintu ini, yang karenanya raja-raja tidak mampu mewujudkan apa yang diinginkannya. 


9. Menguatkan dan mengokohkan akal


Mengumbar pandangan tentulah tidak akan dilakukan kecuali orang-orang yang lemah akalnya, gegabah dan tidak memikirkan akibatnya dikemudian hari. Orang yang cerdik akalnya adalah yang bisa mempertimbangkan akibat dari perbuatannya. Andaikan orang yang senantiasa mengumbar pandangam matanya mengetahui akibat dari perbuatannya itu, pastilah ia tidak akan mengumbar ptndangan matanya. Seorang penyair berkata, 


Orang yang cerdik akalnya
Mereka yang tidak melakukan sesuatu
Hingga dia memikirkan
Akibat yang akan datang 


10. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang merugikan. 


Mengumbar pandangan mata akan mendatangkan kelalaian untuk mengingat Allah dan hari akhirat serta dapat menjerumuskan ke dalam tawanan cinta yang memabukkan. Sebagaimana firman Allah, yang menjelaskan tentang orang yang tertawan oleh rupa dan penampilan, 


Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing dl dalam kemabukan (kesesatan). (Al-Hijr: 72) 


Pandangan mata adalah segelas khamr, sedangkan cinta adalah rasa mabuk akibat dari meminum khamr tersebut. Dan mabuk cinta Jauh lebih berbahaya dari pada mabuk karena khamr, sebab mabuk karena khamr bisa sadar kembali, tetapi orang yang dimabuk cinta Jarang yang bisa sadar kembali, kecuali jika sudah berada di ambang kematian. Sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair, 


Mabuk karena nafsu terus berkelanjutan
Jangan harap kesadarannya terbangkitkan




Sumber : Kitab Raudhatul Muhibbin (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger