Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Hikmah Ikhlas Menurut Imam Ja'far SHodiq Bin Muhammad Baqir

Hikmah Ikhlas Menurut Imam Ja'far SHodiq Bin Muhammad Baqir

Ikhlas itu adalah rahasia dari semua rahasia dan AKU menempatkannya dihati hamba yang menjadi kekasih-Ku.

Demikian firman Alloh SWT sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad SAW. Berkaitan dengan itu, cucu Nabi Muhammad, Ja’far Shodiq bin Muhammad Baqir memberi penjelasan bunyi surat Al Mulk  ayat 2 ;
 
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Menurut Ja’far Shodiq yang dimaksud surat dan ayat tersebut bukanlah siapa yang paling ‘banyak’ amalnya, melainkan siapa yang paling bermutu (Ahsan) dalam tindakannya. Ahsan merupakan kedekatan kepada Alloh SWT dan niat, jelas ahsan adalah kualitas bukan kuantitas. Ja’far Shodiq menambahkan lebih sulit bertahan dalam keadaan selalu ikhlas dalam bertindak daripada melakukan tindakan itu sendiri. Keikhlasan bergantung apakah anda menginginkan seseorang memuji atau hanya bertindak Alloh SWT semata. Begitu pentingnya niat, membuat beliau mengatakan,

Sesungguhnya niat itu lebih penting daripada tindakan itu sendiri.”

Ia kemudian membacakan ayat ini ;

قُلْ كُلٌّ يَّعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ , فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْد’ى سَبِيْلاً
Katakanlah (Muhammad), Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS. Al Isroo : 84.)

Shakilah itu artinya niat, kita rupanya harus berhati-hati sebab adakalanya yang sudah beramal secara sempurna tanpa riya’ atau ujub pada awalnya, setelah beberapa lama, terperosok sehingga amalnya dicemari riya’.

Ayah Ja’far Shodiq, Muhammad Baqir mengatakan ;

“Bertahan dalam niat baik untuk sebuah amal lebih baik daripada amal itu sendiri.”
 
Ketika ditanya apa maksudnya bertahan dalam niat baik, beliau menjawab ; Seseorang melakukan amal baik kepada familynya atau member demi mencari ridho Alloh SWT, ia mendapatkan ganjaran yang dicatat baginya. Belakangan ia menceritakan hal itu kepada orang lain, maka apa yang sudah dicatat itu dihapuskan sehingga ia tidak punya lagi catatan ganjaran amal itu. Kemudian, ia kembali menyebutkan soal amal itu lagi (untuk kedua kalinya), ia dicatat sebagai melakukan riya’, sementara catatan amal baiknya malah sudah tidak ada sama sekali.”

Dengan demikian, ikhlas merupakan tahapan tertinggi cinta dan pengabdian kepada Alloh SWT.

Menurut Abdulloh Al Anshowi, ikhlas berarti menggugurkan semua ketidak murnian, dan ketidak murnian itu adalah keinginan menyenangkan diri sendiri atau orang (makhluk) lain.

Jika orang masih berada dihabitat rasa suka diri, ia belumlah masuk golongan ‘yang menuju kepada Alloh SWT’ (Musafir ilalloh), dan termasuk golongan yang masih ingin langgeng di bumi (Mukholladun fil ardhi).”

Dan yang dikhawatirkan Nabi Muhammad SAW dan para salafush sholihin adalah munculnya syirik dalam ibadah pada berbagai tingkatannya. Jika seseorang melakukan suatu amal demi kepuasan diri sendiri, ia itu termasuk ujub, kalau itu demi kepuasan orang lain, ia adalah riya’.

Didalam pandangan orang-orang arif, hal ini dianggap telah membatalkan ibadah dan menjadikannya tidak diterima oleh Alloh SWT. Misalnya Tahajud ‘demi’ memperbaiki kualitas hidup atau memberi Zakat ‘demi’ meningkatkan kekayaan, meski semua ibadah itu “SAH” dan orang yang melaksanakannya berarti telah melaksanakan kewajiban syari’at, ia dianggap belum melakukan penyembahan kepada Alloh SWT secara ikhlas dan tidak pula memiliki kemurnian tujuan.

Bagi para arifin, semuanya itu merupakan ibadah yang sekedar untuk mencapai maksud-maksud melepas kewajiban saja.



Ust. Akmal Bin Husain
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger