Malaikat Jibril adalah malaikat yang paling
mulia yang diberikan tugas oleh Allah menyampaikan wahyu kepada para Nabi, akan
tetapi Malaikat Jibril belum pernah menampakkan bentuk aslinya kepada Nabi
sebelumya kecuali kepada Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
"Maka Malaikat Jibril menampakan diri
(aslinya) dua kali. 1 kali dibumi (wahyu pertama) dan 1 kali di langit (Isra
Miraj). Dan belum melihat satu pun dari Para Nabi kepada Malaikat Jibril dalam
bentuk sebagaimana ia diciptakan kecuali Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi
wassalam.
"Ketika Malaikat Jibril menampakan
diri (pertama kali) yang tingginya telah ada di ufuk (melewati batas
penglihatan). Maka bertanya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, "Wahai
Jibril aku tidak mengira bahwa Allah menciptakan makhluk (yang sangat besar)
seperti bentukmu ini.
Malaikat Jibril menjawab: "Wahai
Muhammad. "Sesungguhnya aku (hanya) telah membentangkan dua sayap.
Sesungguhnya aku memiliki 600 sayap, yang ukuran setiap sayapnya seluas antara
timur dan barat."
"Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
berkata: "Sesungguhnya penciptaanmu sangat besar."
Malaikat Jibril berkata: "Dan tidaklah
aku disamping ciptaan-ciptaan Allah hanyalah sesuatu yang kecil. Dan Allah
telah menciptakan Israfil, dia lebih besar dan memiliki 600 sayap, dan setiap
sayapnya seukuran seluruh sayapku. Sesungguhnya dia melipat sayapnya karena
takut kepada Allah, sampai-sampai dia melipatnya sekecil mungkin."
"Lihatlah para malaikat yang takut
kepada Allah dan lihatlah Malaikat Jibril yang selalu menemani utusan Allah
yang terakhir dan kekasihnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, sehingga
bentuk dirinyapun tidak diperlihatkan kepada siapapun, kecuali kepada sang
kekasih yaitu Rasulullah, sampai sampai ketika Rasululah wafat, malaikat Jibril
memalingkan wajahnya, dan Rasul bertanya kepada Jibril. "Wahai saudaraku
kenapa engkau memalingkan wajahmu?"
Jibril menjawab: "karena aku tidak
kuat dan tidak tega melihat engkau dalam sakaratul maut.
Subhanallah, Allahu Akbar... Shollu ala
nabi muhammad ...
Tafsir Sowi hlm 176 jilid ke-4
Posting Komentar