وفي تذكرة
الجلال السيوطي النوم في أول النهار عيلولة وهو الفقر وعند الضحى فيلولة وهو الفتور
وحين الزوال قيلولة وهي الزيادة في العقل وبعد الزوال حيلولة أي يحيل بينه وبين الصلاة
وفي آخر النهار غيلولة أي يورث الهلاك .
Disebutkan
dalam kitab tadzkiroh buah karya al-jalal as-suyuthi bahwa:
1. Tidur
di permulaan siang (pagi hari) disebut 'ailulah yaitu (menyebabkan) kefakiran.
2. Tidur
di waktu dhuha disebut failulah, (menyebabkan) kelemahan/lesu pada badan.
3. Ketika
tergelincir matahari (zawal) disebut qoilulah, dapat menambah (kecerdasan)
akal.
4. Tidur
setelah zawal disebut chailulah, yakni dapat menghalangi antara orang itu dan
sholat.
5. Tidur
di akhir siang (sore hari) disebut ghoilulah, dapat menyebabkan binasa.
قال المناوي
: اعلم أن كثرة النوم غير محمودة لكثر مفاسده الأخروية ، بل والدنيوية ، فإنه يورث
الغفلة والشبهات وفساد المزاج الطبيعي والنفساني ويكثر البلغم والسوداء ويضعف المعدة
وينتن الفم ويولد دون القرح ويضعف البصر والباه حتى لا يكون له داعية للجماع ، ويفسد
الماء ويورث الأمراض المزمنة في الولد المتخلق من تلك النطفة حال تكوينه ، ويضعف الجسد
.
Al-manawiy
berkata:
Ketahuilah,
sesungguhnya banyak tidur itu tidak terpuji, karena banyak menimbulkan
keburukan ukhrowi bahkan duniawi.
Karena
banyak tidur itu menyebabkan lupa, syubhat, rusaknya pembawaan tubuh dan jiwa,
memperbanyak lendir, lemah semangat/murung, melemahkan lambung, membuat muluk
berbau busuk, menimbulkan luka, melemahkan penglihatan, nafsu seksual sehingga
tidak ada pendorong untuk bersenggama, merusak (kandungan) air (pada tubuh),
menyembahkan penyakit lumpuh pada anak yang terbentuk dari air sperma itu
ketika terbentuk, dan melemahkan raga.
هذا في
النوم في غير وقت العصر والصبح ، وأما فيهما فأعظم ضررا لأنه لا يمكن استقصاء مفاسده
في العقل والنفس . ومنها أنه يورث ضعف الحال بحكم الخاصية وعدم الإيمان بالبعث والنشور
Hal
ini untuk tidur di selain waktu ashar dan subuh, adapun tidur di waktu tersebut
lebih besar bahayanya, karena tidak mungkin menjelaskan keburukan bagi akal dan
jiwa.
Termasuk diantaranya adalah dapat melemahkan hal (keadaan jiwa) dengan
hikmah-hikmah yang tertentu, dan menyebabkan tidak percaya (iman) dengan hari
kebangkitan dan dikumpulkan di makhsyar. Wallohu a'lam
Dinukil dari kitab Tuhfatul Habib oleh PISS-KTB
Posting Komentar