Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keutamaan Menahan Amarah (2)

Keutamaan Menahan Amarah (2)

Dari humaid bin abdurrahman dari salah seorang sahabat Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata, seorang lelaki berkata kepada Rasul : "Wahai Rasululloh, berikanlah wasiyat kepadaku "



Rasul bersabda : " janganlah engkau marah."



Lelaki itu berkata : "kemudian aku memikirkan apa yang dikatakan oleh Rasululloh shollallohu alaihi wasallam , ternyata kemarahan itu mengumpulkan semua keburukan." (HR. Ahmad)



 عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ : كَانَ يَسْقِي عَلَى حَوْضٍ لَهُ ، فَجَاءَ قَوْمٌ قَالُوا أَيُّكُمْ يُورِدُ عَلَى أَبِي ذَرٍّ وَيَحْتَسِبُ شَعَرَاتٍ مِنْ رَأْسِهِ فَقَالَ رَجُلٌ : أَنَا . فَجَاءَ الرَّجُلُ فَأَوْرَدَ عَلَيْهِ الْحَوْضَ فَدَقَّهُ ، وَكَانَ أَبُو ذَرٍّ قَائِمًا فَجَلَسَ ، ثُمَّ اضْطَجَعَ ، فَقِيلَ لَهُ : يَا أَبَا ذَرٍّ ، لِمَ جَلَسْتَ ثُمَّ اضْطَجَعْتَ ؟ فَقَالَ : إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَنَا : " إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ "

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ ، فَإِذَا أُغْضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ " .



Dari Abu Dzar dia berkata, "Ketika dia sedang mengambil air di kolam miliknya, datanglah sekelompok orang yang salah seorang dari mereka berkata, "Siapakah di antara kalian yang akan menghampiri Abu Dzar dan mengambil rambut kepalanya?" lalu seseorang berkata, "Saya!" Kemudian laki-laki itu mendatangi Abu Dzar, ia lalu melewati kolam dan memukul airnya. Saat itu Abu Dzar dalam kondisi tegak berdiri, kemudian dia duduk dan berbaring.



Maka ditanyalah ia, "Wahai Abu Dzar, kenapa kamu duduk kemudian berbaring?" Abu Dzar berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepada kami: "Jika salah seorang di antara kalian marah sementara ia sedang berdiri, maka hendaklah ia duduk, jika kemarahan itu reda (itulah yang diharapkan), jika tidak maka hendaklah ia berbaring." (HR.Ahmad)



Rasululloh alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya marah itu dari setan dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api, sementara api bisa dipadamkan oleh air. Karena itu, jika salah seorang di antara kalian sedang marah, hendaklah dia berwudhu" (HR Abu Dawud )



 عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَبْنَاءِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ مَلَأَهُ اللَّهُ أَمْنًا وَإِيمَانًا ، وَمَنْ تَرَكَ لُبْسَ ثَوْبِ جَمَالٍ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ - قَالَ بِشْرٌ : أَحْسَبُهُ قَالَ : " تَوَاضُعًا " - كَسَاهُ اللَّهُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ، وَمَنْ زَوَّجَ لِلَّهِ كَسَاهُ اللَّهُ تَاجَ الْمُلْكِ " .

 عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ ، دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ ، حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنْ أَيِّ الْحُورِ شَاءَ " .



Dari seorang lelaki dari anak-anaknya sahabatnya Nabi shollallohu alaihi wasallam dari ayahnya berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa menahan marah padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah akan memenuhinya keamanan dan keimanan, dan barang siapa meninggalkan pakaian yang bagus padahal dia mampu untuk memakainya.



Bisyr berkata, 'aku mengira dia berkata " karena tawadhu " maka Allah akan memakaikan perhiasah kemualiaan padanya, dan barang siapa menikah karena Allah maka Allah akan memakaikan mahkota raja kepadanya" (HR. Abu dawud)



Dari Sahl bin mu'adz bin anas dari ayahnya sesungguhnya Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda,“Siapa saja yang menahan marah, padahal dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya pada Hari Kiamat di atas kepala para makhluk hingga dipilihkan baginya bidadari yang dia sukai " (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).



Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir oleh PISS-KTB
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger