Tanggal lima belas bulan Ramadhan 1421 H,
seorang jamaah shalat, pingsan di masjid saat ia mengumandangkan iqamah shalat
Subuh, dengan segera tiga orang dari jamaah shalat membawanya ke Rumah Sakit
Angkatan Bersenjata di Riyadh.
Orang itu sadar saat mereka masih dalam
perjalanan menuju ke rumah sakit, sekonyong-konyong ia berdzikir seakan-akan
tidak pernah terjadi apapun.
Sesampainya di instalasi gawat darurat, ia
disambut oleh seorang pemeriksa jantung yang menceritakan kisah ini kepadaku, “Kami
menemukan adanya peradangan mematikan yang parah sekali pada sebagian besar
jantungnya, kondisi itu membuat kami tercengang.
Saat saya berusaha untuk membawanya ke
ruang ICU, tiba-tiba saya mendengar suara tasbih dan tahlil, dan ia membisikkan
sesuatu ke telinga salah seorang rekanku lalu tersenyum sambil membaca, ‘Asyhadu alla
ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah’ lalu jiwanya terbang menuju
kehariban Tuhan-nya.
Rekanku yang mendengar bisikan orang
tersebut tiba-tiba menangis tersedu-sedu, aku kaget atas kejadian ini dan
segera menanyakan keadaannya, ia berkata, “Orang ini telah membisikkan
kepadaku, “Dokter! Usahlah anda menyibukkan diri, sungguh aku akan mati, aku
telah melihat surga, insya Allah aku akan segara menuju kesana, aku melihatnya
sekarang, sungguh aku melihatnya.”
Saat orang ini ditanya tentang riwayat
hidup (sisi kehidupan) orang yang telah meninggal ini, ia berkata, “Ia sangat
menjaga dua perkara:
Pertama, ia dan muazzin selalu saling
dahulu mendahului untuk datang ke masjid, kadang muazzin mendahuluinya dan
lebih sering ia yang datang terlebih dahulu.
Kedua, ia tidak dikenal kecuali sebagai
pribadi yang baik, Allah Ta’ala telah menjaganya dari perbuatan keji dan mungkar, ia tidak
pernah berbohong atau menggunjing orang lain.
Sumber:
Buku Kesaksian Seorang Dokter-Mensucikan Hati melalui Kisah-Kisah Nyata karya
Dr.Khalid bin Abdul Aziz al-Jubair. SpJP
Posting Komentar