Imam kurtubi tengah duduk di samping kubur nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam lalu ada seorang Arab Badui pergi berhaji.
Ketika sampai di pintu masjid rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dia menderumkan tunggangannya dan mengikatnya. Kemudian, dia pun masuk ke dalam
masjid dan mendatangi kubur nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
berdiri di hadapan wajah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dia berkata, “Assalamu ‘alaika, Ya Rasulullah. Saya datang
kepadamu dengan membawa setumpuk dosa sembari meminta syafa’at kepada Rabb-mu
dengan perantaraan dirimu, karena Dia berfirman dalam kitab-Nya (yang artinya),
“Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya
datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan
ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang” (An Nisaa: 64).
Dan sungguh saya telah datang kepadamu dengan setumpuk dosa
dan kesalahan, meminta syafa’at kepada Rabb-mu dengan perantaraan dirimu agar
dia mengampuni dosaku dan agar dirimu (wahai rasulullah) memintakan syafa’at
bagiku. Apabila Allah SWT mengampuniku, maka kau senang dan syetanpun sedih dan
apabila Allah SWT tidak mengampuniku, maka kau sedih melihat umatnya disiksa dan
syetan pun senang.
Kemudian, orang itu pun pergi ke kerumunan manusia sembari
berdendang,
Wahai pribadi terbaik yang jasadnya disemayamkan
di permukaan bumi ini
Sehingga semerbaklah tanah dan bukit karena jasadmu
Jiwaku sebagai penebus bagi tanah tempat bersemayammu
Yang disanalah terdapat kesucian, kemurahan, dan
kemuliaan
Badui itu pun pergi dan kantuk pun menyerang imam kurtubi. Di dalam mimpi, Imam Kurtubi bertemu nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
berkata, “Wahai ‘Utbi, kejarlah Badui tadi dan berilah kabar gembira kepadanya
bahwa Allah telah mengampuninya.”
Dinukil dari Riwayat Imam Ibnu Katsir oleh Ust. Muhammad Hafidz Maqmun
Posting Komentar