Ramadhan dihadapan kita, dan bulan Sya’ban telah
bersama kita. Dan telah dijelaskan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Quds bahwa di
bulan inilah turunnya firman Allah subhanahu wata’ala :
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
( الأحزاب
: 56 )
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi
. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya”. ( Al Ahzab : 56 )
Oleh sebab itu bulan Sya’ban digelari
bulan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ayat untuk bershalawat kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam ini turunnya pada bulan Sya’ban.
Salah seorang hamba Allah bermimpi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan Rasulullah menjumpainya di hari pertama bulan
Sya’ban, seraya berkata, “Aku mendatangi ummatku yang masih hidup dan merindukanku dihari
pertama bulan Sya’ban “.
Bulan
Sya’ban adalah waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengunjungi
ummatnya yang merindukannya, demikianlah mimpi dari seorang hamba tersebut.
Para imam besar dan para shalihin pastilah
selalu membuat hadiah untuk nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan masing-masing
dari mereka dengan caranya sendiri, ada yang dengan cara membuat shalawat. Seperti
halnya Al Imam Abdul Qadir Al Jilany yang membuat shalawat untuk sang nabi dan diberi
nama Shalawat Al Kubra yang panjangnya 13 halaman, sebagaimana juga sayyidina
Abu Bakr As Shiddiq dan sayyidina Ali bin Abi Thalib Kwh dan imam-imam besar
lainnya pun membuat shalawat untuk sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.
Ketika Al Imam Abu Hasan As Syadzili ‘alaihi
rahmatullah bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang mencium bibirnya, maka Al Imam berkata, “Wahai Rasulullah apa yang membuat engkau mencium bibirku?” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, “Aku tidak
mencium bibir seseorang kecuali ia telah bershalawat kepadaku sebanyak 1000
kali di siang hari dan 1000 kali di malam hari.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda bahwa orang yang bershalawat kepada beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَقْرَبُكُمْ
مِنِّيْ مَنْزِلَةً يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أَكْثَرُكُمْ عَلَيَّ صَلاَةً
“Yang paling dekat denganku kelak dihari qiyamat adalah yang paling
bershalawat kepadaku.”
Maka perbanyaklah shalawat kepada nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam atas nama cintamu kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
yang dengan hal itu Allah akan mempermudah kita untuk membuka cinta
kehadirat-Nya, Sang Maha berhak dirindukan dari semua yang dirindukan, Allah
subhanahu wata’ala . Maka muncullah para imam besar dengan kemuliaan-kemuliaan
tuntunan mereka.
Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa
Posting Komentar