Shalat Subuh merupakan hadiah Allah, tidak
diberikan kecuali kepada orang-orang yang taat lagi bertaubat.
Hati yang diisi dengan kemaksiatan,
bagaimana akan bangun untuk Shalat Subuh? Bagaimana mungkin hati yang tertutup
dengan dosa akan terpengaruh oleh hadits-hadits yang berbicara tentang
keutamaan Shalat Subuh? Bagaimana mungkin mendengar panggilan adzan "Hayya
'Alash Shalah" (mari Shalat), "Hayya 'Alash Falah" (mari mencari
kemenangan), dan "Asshalatu khairum minannaum" (Shalat itu lebih baik
dari pada tidur)?
Bagaimana hati ini akan khusyuk dzikir
kepada Allah dan melaksanakan segala bentuk kebenaran? Bagaimana mungkin itu
akan terjadi bila hati telah diselimuti kemaksiatan?
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya seorang muslim bila melakukan satu dosa, maka
setitik noktah hitam akan mengotori hatinya, jika ia bertaubat dan
meninggalkannya serta meminta ampun pada Allah, maka hatinya akan bening. Dan
apabila bertambah dosanya maka bertambah pula noktah hitam tersebut. Dan itulah
kerak penutup (hati) yang disebutkan Allah dalam kitab-Nya: 'Sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka." (QS Al-Muthafifin:14), (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih).
Absen kita dalam Shalat Subuh merupakan
musibah. Allah SWT berfirman, "Dan apa saja yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri. (QS. Asy-Syura:30)
Carilah dosa-dosa Anda dengan teliti. Dosa
mata, dosa lisan, atau dosa-dosa Anda dalam bermasyarakat, atau dosa-dosa dalam
berhubungan dengan orang tua, atau dosa-dosa hati akibat kesombongan, ujub, iri
dengki, marah, pamer, dan lain-lainnya. Yang tak kalah pentingnya, jangan
meremehkan dosa sedikit pun. Bisa jadi dosa ini penyebab absen kita dalam
Shalat Subuh.
Abdullah bin Mas'ud ra meriwayatkan, bahwa
rasulullah saw bersabda, "Jangan sampai meremehkan dosa-dosa, karena dosa-dosa itu bila
berkumpul pada seseorang, akan menghancurkannya." (HR Ahmad)
Lepaskan kemaksiatan dengan segera.
Sesalilah dengan penyesalan yang sungguh-sungguh, segala apa yang telah
berlalu, dan bertekadlah untuk tidak berbuat dosa lagi. Kembalikanlah hak-hak
kepada pemiliknya.
Mari ukir lembaran baru bersama Allah.
Kalau Anda melakukan hal itu dengan jujur, Allah akan memberi Anda hidayah-Nya
dan pemberian-Nya. Diantara pemberian-Nya adalah kemampuan Shalat Subuh
berjamaah dengan segenap keutamaan dan kebaikan yang terkandung di dalamnya.
Semoga Allah memberi hidayah dan taubat kepada saya, Anda, dan umat Islam pada
umumnya.
Ust. Muhammad Eksan
Posting Komentar