Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Tsa'labah Yang Malang

Tsa'labah Yang Malang

Tentunya kita masih ingat dengan kisah Tsa’labah, seorang sahabat Rasulullah saw yang hidup dalam kekurangan. Kisah Tsa’labah ini sangat sesuai dengan kondisi masyarakat jaman sekarang.

Tsa’labah adalah salah seorang sahabat Nabi yang miskin. Meskipun begitu dia selalu menjadi makmum dibelakang Raasulullah dalam setiap sholat yang diikutinya. Pada suatu hari Tsa’labah datang menghadap Rasulullah saw, memohon agar beliau bersedia berdo’a kepada Allah untuk merubah kehidupan Tsa’labah. Pada awalnya beliau menolak, karena takut Tsa’labah akan meningalkan sholat jamaah setelah mendapat kekayaan.


Melihat penolakan Nabi tersebut, Tsa’labah mengemukakan alasan, yang hingga kini sering kita dengar: “Ya Rasul, bukankah kalau Allah memberikan kekayaan kepadaku, maka aku dapat memberikan kepada setiap orang haknya". Akhirnya Rasulullah berkenan mendo’akannya.


Seiring berjalannya waktu, Tsa’labah pun mendapat rejeki yang berlimpah. Ternaknya terus beranak-pianak, hingga tidak terhitung jumlahnya. Hal ini membuatnya tidak mengikuti shalat berjamaah dengan Rasulullah, karena kesibukannya mengurusi harta yang berlimpah.


Ketika turun perintah untuk menunaikan zakat, Rasulullah pun mengutus dua orang sahabatnya untuk menarik zakat dari Tsa’labah. Namun dengan terang-terangan, Tsa’labah menolak untuk mengeluarkan zakat. Hal ini disampaikan kedua utusan tersebut kepada Rasulullah saw. Mengetahui hal ini, Rasulullah pun berkata “Celakalah Tsa’labah”. Tidak berapa lama turunlah firman Allah dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 75-78:


وَمِنۡہُم مَّنۡ عَـٰهَدَ ٱللَّهَ لَٮِٕنۡ ءَاتَٮٰنَا مِن فَضۡلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ


"Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami,  pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh."


فَلَمَّآ ءَاتَٮٰهُم مِّن فَضۡلِهِۦ بَخِلُواْ بِهِۦ وَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعۡرِضُونَ


"Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran)."


فَأَعۡقَبَہُمۡ
نِفَاقً۬ا فِى قُلُوبِہِمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ يَلۡقَوۡنَهُ ۥ بِمَآ
أَخۡلَفُواْ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا ڪَانُواْ يَكۡذِبُونَ


"Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta."


أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَٮٰهُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلَّـٰمُ ٱلۡغُيُوبِ


"Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib?" (QS At-Taubah:75-78)


Mengetahui ada ayat yang turun mengecam dirinya, ia mulai ketakutan. Ia pun pergi menemui Rasulullah untuk menyerahkan zakat. Namun Rasulullah saw menolak menerimanya. Setelah Rasulullah wafat, Amirul Mukminin Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab r.a. juga menolak zakat dari Tsa’labah. Tsa’labah sendiri meninggal pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.


Jika kita melihat pada saat ini, banyak disekitar kita Tsa’labah-Tsa’labah modern. Mereka sering memberikan berbagai alasan untuk mendapat harta. Namun lebih banyak lagi alasan yang diberikan untuk menolak apabila mereka diminta sedekah atau menyumbangkan harta demi kemaslahatan umat. Apakah kita merupakan salah satu dari Tsa’labah modern ini? Tanyakan hal itu pada diri kita masing-masing. Wallahu ‘alam.




Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger