Ramadhan telah berlalu, seluruh amal ibadah serta kebajikan
telah lengkap dilakukan oleh setiap mukmin yang melaksanakan ibadah di bulan
Ramadhan. Sejak makan sahur dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah. Kemudian
ada pula yang melanjutkan dengan kuliah subuh dan tadarus (membaca Al-Qur’an
sekaligus memperbaiki bacaannya). Siang hari seperti biasa melakukan kegiatan
rutinitas kehidupan masing-masing. Subhanallah.
Begitu azan maghrib bergema
dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan para shaimin (orang yang melaksanakan
shaum) berbuka puasa (ta’jil) seperti disampaikan oleh Rasulullah:”Bagi orang
yang berpuasa dua kebahagiaan. Ketika ia berbuka dan jika bertemu Tuhannya ia
berbahagia dengan puasanya (”H. R Bukhari). Setelah itu shalat maghrib
berjamaah, dan begitu masuk waktu shalat isya’ kembali berjamaah diikuti dengan
shalat tarawih.
Ada pula sebagian umat Islam yang melaksanakan qiyaamulail, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Isra’ [17]: 79: ”Dan pada sebagian
malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu:
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” Begitu
bersemangatnya setiap mukmin melakukan ibadah Ramadhan, tanpa merasakan
keberatan, semua dilakukan dengan berharap akan mendapatkan ridho Allah dan
menduduki tempat yang tinggi yaitu menjadi hamba yang bertaqwa.
Ramadhan
telah melatih kita untuk membiasakan diri bangun dinihari, adalah upaya
mendidik untuk melaksanakan qiyaamullail (shalat tahajud,
membaca al-Qur’an, berdo’a dan zikir). Malam hari merupakan saat yang tepat
untuk bermunajat kepada Allah, menyampaikan segala permasalahan hidup dan
harapanharapan kita. Seperti yang difirmankan Allah:”Wahai orang yang
berselimut! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,
(yaitu) separuh atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu,
dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan- lahan. Sesungguhnya Kami akan
menurunkan perkataan yang berat kepadamu. Sungguh bangun malam itu lebih kuat
(mengisi jiwa) dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan. Sesungguhnya pada
siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.” Q.S
Al-Muzzammil:1-7
Ramadhan
melatih kita untuk berlaku lebih sabar, yang akan dibalas oleh Allah dengan keberkahan
yang sempurna. Karena Allah akan selalu bersama orang-orang shalatyang sabar.
“Sungguh, Allah beserta orang yang sabar.”Q.S Al-Baqarah[2]:153
Selama
Ramadhan kaum muslimin berlomba untuk melakukan kebaikan, mulai dari
mengeluarkan infaq, sedekah dan menunaikan zakat maal dan zakat fitrah,
memberikan makan untuk berbuka (ta’jil), meringankan tugas orang-orang yang
menjadi tanggungannya dan membantu kesulitan orang lain. Mereka ingin
mendapatkan sebanyak-banyaknya kesempatan berbuat amal kebaikan. Allah pasti
akan menyediakan ganjaran bagi siapa yang beramal dengan mengharap ridla Nya.
“Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang lebih
baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.” Q.S n-Nahl[16]:97. Di bulan suci Ramadhan bacaan
ayat-ayat Al-Qur’an menjadi lebih akrab di telinga kita, hampir setiap mukmin
gemar mengumandang ayat Al-Qur’an sekaligus memahami maknanya agar dapat
diresapi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an sebagai tuntunan
banyak memberikan pelajaran bagi yang membacanya untuk meningkatkan diri
menjadi muttaqin.”Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa.” Q.S Al-Baqarah[ 2]:2
Allahu
Akbar, sungguh sangat banyak manfaat dan keberkahan di bulan Ramadhan sebagai
karunia dari Allah SWT. Dr. Yusuf Qardhawi mengatakan, ”terbukti bahwa puasa
merupakan tarbiyah bagi iradah (kemauan), jihad bagi jiwa, pembiasaan
kesabaran, dan pemberontakan kepada hal-hal yang telah lekat dan mentradisi.”
Ramadhan adalah sebuah wahana pembersihan jiwa, membina jiwa-jiwa yang rahmah,
tegar dan penuh ketundukan dalam ibadah kepada Allah Yang Maha Perkasa.
Di
penghujung Ramadhan sebagai penyempurna ibadah shaum bagi setiap diri
diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah dan diikuti dengan shalat Ied pada pagi
harinya pada tanggal 1 Syawal. Perjalanan indah menuju Allah di bulan Ramadhan
terpatri di hati setiap shaimin yang ingin mempersembahkan segalanya untuk
Allah SWT:”Sesungguhnya shalat ku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Penguasa semesta alam.”Q.S Al - An ’am : 162 .
Kesedihan,
kegembiraan dan rasa haru menyatu ketika terdengar gema Takbir, Tahlil, dan
Tahmid di pagi hari 1 Syawal. Sebulan melakukan rutinitas amal-amal shalih
bukan tidak mungkin akan menjadi suatu kebiasaan, Insya Allah kegiatan tersebut
akan terus tetap dilakukan pada sebelas bulan ke depan sehingga setiap muslim
berpeluang untuk menjadi muttaqin. Memiliki pribadi yang benar-benar tulus,
memancarkan keshalihan baik individu maupun secara sosial, tidak lagi ingin
membicarakan aib orang, atau menyakiti orang lain dengan kata-kata kasar,
selalu ingin menolong sesama sebelum diminta.
Ramadhan
mengentaskan kesenjangan antara aghniya (orang kaya) dan masakin (orang miskin), antara
pejabat dan orang biasa. Ramadhan menghasilkan calon-calon penghuni surga yang
penuh dengan kenikmatan, mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT,
aamiin. Ya Rabbi, jadikanlah negeri kami negeri yang aman, penduduknya penuh
limpahan rahmat Mu dan senantiasa bersyukur kepada Mu.
Witra Moerad
Posting Komentar