Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mensyukuri Kemerdekaan Bag. 1

Mensyukuri Kemerdekaan Bag. 1

Kemerdekaan negeri kita dari penjajahan dan keamanan masyarakatnya untuk bisa beraktivitas melaksanakan segala keperluan yang dia butuhkan adalah suatu nikmat yang sangat besar. Namun, mungkin kita baru merasakan berharganya nikmat tersebut ketika nikmat itu tercabut naudzubillah- sebagaimana nikmat-nikmat lainnya. Karenanya, kewajiban kita adalah mensyukuri nikmat tersebut, sebagaimana Allah mengatakan (yang artinya), Jika kalian bersyukur, pasti Aku tambahkan nikmat-Ku (QS. Ibrahim : 7).



Lantas, bagaimana mensyukuri nikmat kemerdekaan dan keamanan ini? Ada 3 hal yang kita lakukan untuk mensyukurinya : (1) mensyukuri dengan hati, (2) mensyukuri dengan lisan, (3) mensyukuri dengan raga. Mari kita bahas satu persatu.



Mensyukuri Dengan Hati



Bersyukur dengan hati adalah dengan mengakui secara tulus bahwa nikmat kemerdekaan dan kemanan ini adalah datang dari Allah semata. Simple memang, namun ini bentuk syukur yang sangat penting karena hati adalah penggerak. Ketika hati benar-benar bersyukur dengan mengakui bahwa kenikmatan adalah dari Allah, maka akan mudah bagi lisan dan anggota badan untuk menunaikan kewajiban bersyukurnya. Sebaliknya, kalau hati mengingkari, akan berat bagi lisan dan anggota badan untuk bersyukur. Kalaupun bersyukur, hanya alakadarnya saja, bahkan bisa terjerumus ke dalam kemunafikan. Bahkan hati inilah yang menjadi pembeda orang yang benar-benar bersyukur dan orang yang benar-benar ingkar.



Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi (yang artinya), Pada pagi hari, hamba-Ku ada yang beriman dan ada yang kufur pada-Ku. Mereka yang mengatakan, Kita diberi hujan karena rahmat Allah dan karunia-Nya maka dia beriman pada-Ku dan kufur pada bintang-bintang. Adapun mereka yang mengatakan, Kita diberi hujan karena sebab bintang ini dan itu, maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang”” (HR. Bukhari dan Muslim).

  
Mensyukuri Dengan Lisan



Bersyukur dengan lisan adalah dengan kita menyebut-nyebut nikmat tersebut dalam rangka mensyukuri Allah yang telah memberikannya. Allah berfirman (yang artinya), Dan terhadap nikmat Tuhan-mu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) (QS. Adh Dhuha : 11).



Alhamdulillah, para pendahulu kita pun telah menyadari hal ini sehingga di dalam teks pembukaan UUD 1945 pun tercantum dengan jelas bahwa kemerdekaan kita adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Sebuah pengakuan yang tegas, yang semoga keluar dari hati yang tulus.



Jangan lupa pula, di antara bentuk rasa syukur kita adalah dengan mendoakan mereka para pahlawan muslim yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa kita. Rasulullah mengatakan, Siapa yang telah berbuat baik kepada kalian, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tak mampu membalasnya, maka doakanlah dia sehingga doa tersebut mencukupi (HR. Abu Dawud). Doakan agar Allah memberikan kemudahan dan melapangkan kuburnya, mengampuni kesalahan mereka, dan menerima amalan-amalan mereka.



Ust. Amrullah Akadinta
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger