Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mensyukuri Kemerdekaan Bag. 2

Mensyukuri Kemerdekaan Bag. 2

Mensyukuri Dengan Raga



Mensyukuri dengan raga ini adalah pengejawantahan terbesar serta bukti dari rasa syukur kita terhadap nikmat kemerdekaan dan keamanan ini. Mensyukuri dengan raga adalah mengisi kemerderkaan kita dengan segala yang Allah perintahkan dan menjauhi segala yang Allah larang. Di antaranya adalah dengan menegakkan Islam pada diri-diri pribadi kita dan masyarakat kita. Kalau kita mau menengok kondisi negara-negara lain di luar sana, betapa banyak di antara mereka yang sulit mengumandangkan azan, sulit mencari makanan halal, kaum muslimahnya sulit untuk berpakaian syari, sulit untuk menegakkan shalat berjamaah, bahkan untuk shalat sendiri pun sulit. Adapun kita, masya Allah-Tabaarakallah, amat mudah melakukan berbagai macam ibadah-ibadah baik yang bersifat pribadi maupun berjamaah.



Selain menjalankan ibadah yang sesuai dengan tuntunan Islam, rasa syukur ini pula perlu kita wujudkan dengan dakwah. Mengajak masyarakat kita dari mulai yang paling dekat untuk sama-sama taat, untuk sama-sama beramal kebaikan, untuk sama-sama menegakkan Islam serta menjauhi segala bentuk kesyirikan dan kekufuran, segala bentuk dosa dan maksiat. Allah berfirman (yang artinya), Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (QS. Fushshilat : 33).



Sebab, kebaikan berupa aqidah yang benar dan amalan yang shalih, tidak cukup dikerjakan sendiri saja, namun harus disebarkan sehingga seluruh penduduk negeri ini bisa sama-sama mengerjakannya dan barulah Allah bukakan pintu berkah-Nya dari langit dan bumi. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al Araf : 96).

  
Efek Kalau Tak Bersyukur



Apa yang terjadi seandainya nikmat kemerdekaan ini tidak disyukuri? Bencana, musibah yang akan terjadi. Lihatlah bagaimana Allah berikan kekuasaan kepada Firaun, namun bukannya bersykur, Firaun malah sombong sampai-sampai mengatakan, Akulah tuhanmu yang paling tinggi (QS. An Naziat : 24). Akhirnya Allah pun mengazab Firaun. Maka Kami siksa Firaun dan tentaranya lalu Kami tenggelamkan mereka ke dalam laut (QS. Adz Dzariyat : 40).



Lihat pula kawan sependeritaan Firaun, Qorun, nama yang diabadikan dalam Al Quran dengan harta dan kekayaan yang melimpah, dan Kami telah menganugerahkan kepada Qarun perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat (QS. Al Qashash : 76). Bukannya bersyukur dan mengeluarkan hak harta tersebut untuk membantu orang lain, Qarun malah sombong dan berbangga-bangga seraya mengatakan, Qarun berkata : Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku. (QS. Al Qashash : 78). Walhasil, Allah pun menenggelamkan Qarun bersama harta kekayaan yang disombongkannya ke dalam perut bumi, Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya dari azab Allah (QS. Al Qashash : 81)



Foya-Foya Bukan Wujud Rasa Syukur



Ketika mengingat kemerdekaan, seringnya kita melakukan berbagai macam hal yang apabila kita renungkan, tak ada hikmah yang kita dapatkan, justru pemborosan dan buang-buang uang yang seharusnya tidak dilakukan, apalagi di zaman susah seperti ini. Ada lilin, dijejer banyak kemudian dinyalakan apinya kemudian ditiup lagi, dan hanya dipakai setaun sekali. Krupuk digantungkan, dimakan sedikit-sedikit sambil berdiri, dan tidak habis. Belum lagi pesta pora semalam suntuk dengan menggelar musik yang tidak jarang berujung pada bentrok antara pemuda. Maka ini semua bukanlah wujud rasa syukur, bahkan bisa menjadikan kita temannya syaitan, Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhan-nya (QS. Al Isra : 27).



Andai saja uang tersebut digunakan untuk membantu janda-janda dan veteran-veteran pejuang Islam yang tidak jarang nasibnya sangat memprihatinkan, membantu fakir miskin yang masih sangat banyak bertebaran di sekitar kita, memberikan beasiswa kepada cucu-cucu para pejuang agar bisa mendapatkan fasilitas belajar yang layak, tentunya jauh lebih baik.



Kita memohon kepada Allah agar memberi kita petunjuk untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya dengan hati kita, lisan kita, dan anggota tubuh kita. Kita pun memohon agar Dia senantiasa memberikan nikmat-Nya pada kita dan jangan menjadikan musibah yang turun sebagai azab bagi kita. Amiin yaa mujiibas saa-iliin.




Ust. Amrullah Akadhinta
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger