Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mengenal Tipu Daya Syaitan

Mengenal Tipu Daya Syaitan

Bujuk rayu setan pada anak-anak Adam saat melakukan ibadah ketaatan dapat dipetakan dalam 7 pendekatan:


1. Setan melarang taat kepada Allah Swt. Apabila hamba Allah terpelihara, Setan memerintahkan agar hamba itu diperangi.


2. Apabila hamba diselamatkan Allah dari serangan Setan, hamba itu tergoda agar tergesa-gesa.


3. Jika Allah menyelamatkannya, hingga amalnya sempurna, Setan menggoda agar memperlihatkan 1 kesempurnaan amalnya.


4. Apabila Allah menjaganya dari godaan itu, Setan masuk melalui takjub terhadap diri sendiri.


5. Apabila hamba melihat adanya anugerah Allah, Setan menggoda agar hamba itu berijtihad dalam wilayah sirri (rahasia Allah). Setan membisikkan kepada hamba, "Sebenarnya Allah ingin menampakkan diri-Nya kepadamu!" Ucapan ini penuh harapan agar si hamba terjerumus riya'. Tetapi apabila sang hamba menyerahkan diri semuanya hanya pada ilmu Allah, maka ia akan selamat.


6. Jika hamba melemah, tidak mengikuti aturan Allah Swt., Setan berbisik kembali, "Anda tidak butuh lagi amal tersebut. Karena jika Anda ditakdirkan bahagia pasti meninggalkan amal itu ddaklah membahayakan Anda. Namun jika Anda ditakdirkan celaka, tentu, sama sekali amal itu tidak memberi manfaat kepada diri Anda."


7. Apabila Allah masih menyelamatkan hamba-Nya ini, maka sang hamba berkata pada Setan itu, "Aku ini hanya hamba. Dan bagi seorang hamba harus melaksanakan perintah tuannya. Sedangkan tuannya berbuat sekehendaknya dan menghukum sekehendaknya pula." Maka, hamba ini selamat dari Setan, atas pertolongan Allah Swt. Jika tidak maka hancurlah hati hamba tadi.


Di antara cacat yang harus dihindari adalah nafsu. Anda harus hati-hati dengan nafsu. Karena nafsu adalah musuh besar, dan pengobatannya sangat sulit. Nafsu merupakan musuh dari dalam dan menjadi kendali. 

Nafsu merupakan bahaya besar, sekaligus musuh yang dikasihi. Sementara manusia buta dengan cacat yang ada pada kekasihnya. Andaikata ia melihat cacat itu pun, namun matahatinya terpejam. 

Untuk mengendalikannya, nafsu harus diikat dengan tali taqwa dan wara' agar kita mampu melak­sanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. 

Nafsu tidak akan menjadi hina dan hawanya tidak bisa hancur, kecuali dengan tiga hal:


1) Nafsu harus dicegah dari syahwatnya;


2) Membebani dengan ibadah yang berat;


3) Memohon pertolongan kepada Allah Swt. dan taqarrub kepada-Nya. Nafsu tidak akan bisa bersih dari kejahatan kecuali atas pertolongan Allah Swt.





Mi'raj as-Salikin, Imam Al Gazali
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger