Manusia diberi kepercayaan penuh untuk memilih antara
menjadi orang kaya atau miskin. Agama Islam hanya akan memberikan
peringatan-peringatan untuk menghindarkan manusia agar tidak terjerat dalam
kesalahan yang bisa berdampak fatal bagi dirinya. Karena di dalam kekayaan dan
kemiskinan memiliki banyak jebakan yang sangat luar biasa bahayanya apalagi
ketika manusia berada dalam posisi kaya raya. Di antara jeratan yang bisa
menyerat manusia terjerumus ke dalam lembah siksa yang pedih adalah terinfeksi
penyakit bakhil.
Bakhil atau kikir adalah merupakan penyakit yang biasa
muncul dengan sendirinya begitu manusia telah banyak memperoleh harta benda.
Termasuk yang menjadi pemicu utama berkembang biaknya virus ini adalah
pemikiran-pemikiran sesat yang telah dikelabui oleh setan. Di dalam benak
mereka sering timbul perasaan dan statemen “Buat apa kami menghambur-hamburkan
harta yang telah kami peroleh dengan susah payah untuk hal-hal yang tidak bisa
membuat kami senang”. Tak jarang juga mereka beranggapan “Kalau Alloh memang
berkehendak menjadikan mereka hidup sudah barang tentu Alloh-lah yang akan
menjamin kehidupan mereka. Kami tidak ada hubungan dengan mereka. Masalah
mereka makan atau tidak itu urusan mereka dengan Alloh”.
Orang yang punya karakter bakhil alias kikir memang sangat
egois dengan kehidupan sekelilingnya. Sehingga manusia yang memiliki tabiat ini
cenderung dan sering diisolasikan oleh masyarakat sekitarnya. Bahkan Allah
sendiri melalui Rasul-Nya telah mengancam mereka yang kikir akan selalu
dijauhkan dari sisi-Nya, dari manusia dan surganya Allah. Dan sifat inilah yang
pernah menjadi momok menakutkan yang menjadikan mereka orang-orang tempo dulu
dimusnahkan dari muka bumi ini. Karena pada masa lalu sifat ini telah jadi
biang keladi mereka untuk saling bunuh, menghalalkan segala yang diharamkan
oleh Allah. Kalaupun untuk mempertahankan apa yang mereka punya itu harus
ditempuh dengan berdusta, menganiaya orang lain atau bahkan memutuskan hubungan
sanak saudara semua itu pasti akan mereka lakukan.
Dalam Al Qur’an surat An Nisa’ ayat 4 Alloh berfirman :
سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
سَيُطَوَّقُونَ.وَلاَ يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللَّهُ
مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ.
Memang orang-orang yang bakhil itu selalu beranggapan bahwa
apa yang mereka lakukan adalah hal yang terbenar dan terbaik. Dan sangat jelas
bagimana ancaman Allah terhadap para orang-orang yang kikir. Harta yang menjadi
penyebab kebakhilan mereka akan kalungkan di leher-leher mereka kelak pada hari
kiamat.
Bakhil memang merupakan sifat yang sangat berbahaya dan
menakutkan. Sehingga ia bisa menggagalkan seseorang yang mati berperang di
jalan Alloh (jihad) untuk mendapatkan predikat Syahid. Hal ini pernah terjadi
pada masanya Rosululloh. Suatu ketika seorang sahabat tewas di dalam medan
pertempuran hingga banyak orang yang menangisinya, termasuk seorang perempuan
yang selalu merintih-rintih dan beranggapan dia akan masuk sorga karena mati
membela agama Alloh (Syahid). Mengetahui ini Rosululloh langsung berkata kepada
perempuan itu “Bagaimana engkau tahu kalau dia ini seorang yang Syahid? Karena
bisa jadi semasa dia hidup pernah berbicara hal-hal yang tidak berguna bagi
dirinya atau ia berlaku kikir terhadap harta yang sebenarnya tidak menjadikan
ia kekurangan”.
Pengajian Kitab Ihya' di Ponpes Langitan
Posting Komentar