Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Nabi Muhammad Cinta Perdamaian (1)

Nabi Muhammad Cinta Perdamaian (1)

Umat Islam di seluruh penjuru dunia saat ini umumnya memperingati Maulid atau Kelahiran Rasulullah SAW. Mempelajari dan menghayati kehidupan dan pengorbanan Rasulullah SAW adalah suatu keharusan dan, bahkan tidak berlebihan jika dikatakan, menjadi kewajiban syara' (agama) bagi setiap Muslim. Ada dua alasan pokok yang dapat dikemukakan:


Pertama: Islam menghendaki "ketaatan" kepada Allah. Tanpa ketaatan kepada Allah, sesungguhnya tiada Islam. 

Untuk taat kepada Allah dibutukan "ketaatan" kepada Rasulullah. Berbagai ayat dalam Al Qur'an memerintahkan ketaatan kepadaNya, namun sekaligus memerintahkan ketaatan kepada RasulNya. Sebaliknya, bermaksiat kepada Allah dikaitkan langsung dengan kemaksiatan kepada RasulNya.


Kedua: Rasulullah telah dijadikan, tidak saja sebagai "muballigh" (conveyer), namun sekaligus sebagai contoh tauladan "hidup" bagi seluruh pengikutnya. 

Ketauladanan menuntut sebuah komitmen untuk mengikut. Sedangkan untuk mengikut kepada seseorang atau sesuatu diperlukan pengetahuan tentangnya.


Dengan demikian, dan sesuai dasar Ushul fiqh: "Maa laa yatimmu bihil waajibu illa bihii fahuwa wajibun" (sesuatu yang hanya dengannya suatu kewajiban menjadi terlaksana, maka ia menjadi wajib), maka mendalami sirah (sejarah hidup) Rasulullah adalah merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar. Hanya dengan mengetahui sirah Rasulullah SAW, kita mampu melakukan ketaatan yang benar serta mampu mengikuti jejak langkah kehidupan Rasulullah dalam kehidupan ini.


Tak disangkal bahwa mispersepsi (kesalah fahaman) mengenai Rasulullah banyak terjadi, yang boleh jadi karena beberapa factor, yang dapat disebutkan antara lain, karena memang kebodohan akan Islam dan Rasululullah SAW, manipulasi informasi yang sesungguhnya khususnya oleh media massa, dan juga lebih karena disebabkan oleh sikap dan perilaku dari pengikut Muhammad SAW yang masih jauh dari suri tauladan beliau.


Salah satu kekeliruan faham yang sering kita temui adalah bahwa Rasulullah SAW merupakan sosok yang keras, kaku, serta berwatak anti damai. Lebih jauh, watak ini ditafsirkan bahwa sesungguhnya Islam itu telah disebarkan ke seluruh penjuru dunia dengan mata pedang. Tapi betulkah bahwa Rasulullah SAW berwatak kasar serta anti damai perdamaian? Betulkah pula bahwa Islam telah disebarkan dengan kekuatan pedang?


Mengawali respon kepada klaim tersebut di atas, ada baiknya dimulai dengan beberapa kutipan dari para tokoh dunia maupun cendekiawan yang justru dari pihak agama lain:


Mahatma Gandhi (The Young Indian, 1924):
 
"I wanted to know the best of the life of one who holds today an undisputed sway over the hearts of millions of mankind. I became more than ever convinced that it was not the sword that won a place for Islam in those days in the scheme of life. It was the rigid simplicity, the utter self-effecement, his devotion to his friends and followers, his fearlessness and his absolute devotion and trust in his Lord. These and not the sword carried everything before them"


Sir George Bernard Show (1936):
 
"If any religion had the chance of ruling over England and Europe within the next hundred years, it could be Islam. I have always held the religion of Muhammad in high estimation because of its wonderful vitality. It is the only religion which appears to me to passes that assimilating capacity to the changing phase of existence which can make itself appeal to every age. I have studied him - the wonderful man and in my opinion far from being anti Christ, he must be called the savior of humanity"


De Lacy O'Leary (1923):
 
"History makes it clear, however, that the legend of fanatical Muslims sweeping through the world and forcing Islam at the point of swords upon conquered races is one of the most fantastically absurd myths that historians have repeated".


Demikian beberapa kesaksian non Muslim sekaligus tokoh terkenal tentang ketinggian budi dan kelembutan perilaku serta jauhnya Rasulullah SAW dari tuduhan kekerasan dan anti perdamaian. Pada intinya, banyak ahli yang sepakat bahwa Muhammad telah membawa ajaran yang damai serta telah disampaikan ke penjuru alam dengan pendekatan damai, jauh dari kekerasan dan pemaksaan seperti yang digambarkan selama ini. Bahkan tuduhan penyebaran Islam dengan memakai pendekatan kekerasan/pemaksaan, dinilai sebagai bentuk mitos yang sangat luar biasa.


M. Syamsi Ali
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger