Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Orang Tua Yang Sakit Hati

Orang Tua Yang Sakit Hati

Salah satu yang harus dilakukan oleh anak kepada orang tuanya adalah menyayangi, mencintai, memberi perhatian dan membantu, apalagi ketika orang tua sudah berusia lanjut.


Salah satu kasus yang terkait dengan anak yang lebih cinta kepada isteri dibanding kepada orang tuanya adalah Alqomah. Ibunya menjadi amat tersinggung sehingga ia menjadi tidak ridha kepada anaknya itu. Suatu ketika, Alqomah mengalami sakit keras dan ia berada dalam keadaan koma yang hampir mati, namun tidak juga mati.


Ketika Rasulullah saw diberitahu tentang keadaan Alqomah, beliau mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk. Kalimat tauhid dibisikkan oleh Bilal ke telinga Alqomah, namun mulutnya tetap tertutup rapat.


Tiga orang sahabat ini kemudian segera bergegas kembali dan melaporkan hal itu kepada Rasulullah saw. Karena itu, beliau segera mendatangi Alqomah.


Kepada isteri Alqomah, Rasulullah saw bertanya: “Masih adakah kedua orang tuanya?”.


“Masih ya Rasulullah, tapi hanya tinggal ibunya yang sudah tua renta”, jawab isteri Alqomah.


“Dimana dia?”, tanya Nabi lagi.


“Beliau ada di rumahnya”, jawab isteri Alqomah.


Tanpa banyak membuang waktu, Rasulullah saw segera mendatangi ibunya Alqomah untuk mengkhabarkan keadaan ini. Namun saat diberi tahu, ibunya Alqomah justeru mengatakan: “Biarlah dia merasakan sendiri akibatnya”.


“Ibu, apa ibu tidak merasa kasihan dengan anak ibu yang sedang dalam keadaan sakarat”, Tanya Rasul lagi.


“Dia telah berbuat dosa kepadaku”, jawab sang Ibu.


“Memang dia telah berbuat dosa, tapi maafkanlah dia dan sudah sewajarnya bila ibu memaafkan kesalahan anak”, pinta Rasul lagi.


Sang ibu Alqomah dengan suara yang tegas menyatakan: “Bagaimana aku harus maafkah dia yang Rasul sementara sejak dia memiliki isteri ia selalu menyakitiku”.


Rasulullah kembali menyatakan: “Jika engkau tidak mau memaafkan juga dia tidak akan bisa mengucapkan dua kalimat syahadat dan bisa jadi ia mati kafir”.


“Biarlah dia ke neraka dengan dosa-dosanya itu”, tegas sang ibu lagi.


Mendengar perkataan sang ibu yang sedemikian kukuh untuk tidak mau memaafkan anaknya, maka Rasulullah memerintahkan kepada Bilal untuk menyiapkan kayu bakar”.

Bilal bertanya: “Untuk apa ya Rasulullah?”.


“Aku akan membakar Alqomah saja, biar supaya ia cepat mati?”, begitu gertak Rasul dihadapan sang ibu.


Ketika Bilal telah selesai menyiapkan kayu bakar dan segera akan menyulutnya dengan api, tiba-tiba dengan suara iba ibunya datang dan mengatakan:  “Jangan bakar anakku, ya Rasulullah”.


Mendengar hal itu, maka Rasulullah saw menjadi senang, beliau memandang Alqomah dan membimbing ucapan dua kalimat syahadat yang bisa diucapkan olehnya. Tak lama kemudian Alqomah meninggal dunia dalam keadaan baik karena telah mendapatkan ampunan dari orang tuanya.



drs. H. Ahamd Yani
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger