Salah satu yang harus dilakukan oleh
anak kepada orang tuanya adalah menyayangi, mencintai, memberi perhatian dan
membantu, apalagi ketika orang tua sudah berusia lanjut.
Salah satu kasus yang terkait dengan
anak yang lebih cinta kepada isteri dibanding kepada orang tuanya adalah
Alqomah. Ibunya menjadi amat tersinggung sehingga ia menjadi tidak ridha kepada
anaknya itu. Suatu ketika, Alqomah mengalami sakit keras dan ia berada dalam
keadaan koma yang hampir mati, namun tidak juga mati.
Ketika Rasulullah saw diberitahu
tentang keadaan Alqomah, beliau mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk
menjenguk. Kalimat tauhid dibisikkan oleh Bilal ke telinga Alqomah, namun
mulutnya tetap tertutup rapat.
Tiga orang sahabat ini kemudian segera
bergegas kembali dan melaporkan hal itu kepada Rasulullah saw. Karena itu,
beliau segera mendatangi Alqomah.
Kepada isteri Alqomah, Rasulullah saw
bertanya: “Masih adakah kedua orang tuanya?”.
“Masih ya Rasulullah, tapi hanya
tinggal ibunya yang sudah tua renta”, jawab isteri Alqomah.
“Dimana dia?”, tanya Nabi lagi.
“Beliau ada di rumahnya”, jawab isteri
Alqomah.
Tanpa banyak membuang waktu, Rasulullah
saw segera mendatangi ibunya Alqomah untuk mengkhabarkan keadaan ini. Namun
saat diberi tahu, ibunya Alqomah justeru mengatakan: “Biarlah dia merasakan
sendiri akibatnya”.
“Ibu, apa ibu tidak merasa kasihan
dengan anak ibu yang sedang dalam keadaan sakarat”, Tanya Rasul lagi.
“Dia telah berbuat dosa kepadaku”,
jawab sang Ibu.
“Memang dia telah berbuat dosa, tapi
maafkanlah dia dan sudah sewajarnya bila ibu memaafkan kesalahan anak”, pinta
Rasul lagi.
Sang ibu Alqomah dengan suara yang
tegas menyatakan: “Bagaimana aku harus maafkah dia yang Rasul sementara sejak
dia memiliki isteri ia selalu menyakitiku”.
Rasulullah kembali menyatakan: “Jika
engkau tidak mau memaafkan juga dia tidak akan bisa mengucapkan dua kalimat
syahadat dan bisa jadi ia mati kafir”.
“Biarlah dia ke neraka dengan
dosa-dosanya itu”, tegas sang ibu lagi.
Mendengar perkataan sang ibu yang
sedemikian kukuh untuk tidak mau memaafkan anaknya, maka Rasulullah
memerintahkan kepada Bilal untuk menyiapkan kayu bakar”.
Bilal bertanya: “Untuk apa ya
Rasulullah?”.
“Aku akan membakar Alqomah saja, biar
supaya ia cepat mati?”, begitu gertak Rasul dihadapan sang ibu.
Ketika Bilal telah selesai menyiapkan
kayu bakar dan segera akan menyulutnya dengan api, tiba-tiba dengan suara iba
ibunya datang dan mengatakan: “Jangan bakar anakku, ya Rasulullah”.
Mendengar hal itu, maka Rasulullah saw
menjadi senang, beliau memandang Alqomah dan membimbing ucapan dua kalimat
syahadat yang bisa diucapkan olehnya. Tak lama kemudian Alqomah meninggal dunia
dalam keadaan baik karena telah mendapatkan ampunan dari orang tuanya.
drs. H. Ahamd Yani
Posting Komentar