Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Datang Sebagai Musuh, Pulang Sebagai Sahabat

Datang Sebagai Musuh, Pulang Sebagai Sahabat

Suatu ketika, datang salah seorang dari golongan musyrikin Yamaamah yang bernama Tsmaamah bin Atsal ke Madinah al-Munawwarah dengan membawa pedangnya untuk membunuh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Sesampainya di Madinah, ia bertemu dengan Sayyidina Umar bin Khaththab radhiallahu anhu.


“Apa yang membawamu datang ke Madinah sedangkan engkau adalah seorang musyrik?” Tanya Sayydina Umar.
 
“Aku datang ke sini untuk membunuh Muhammad.” Jawab Tsamaamah.


Ketika mendengar jawaban Tsmaamah, Sayyidina Umar pun spontan marah dan langsung mengikatnya di tiang masjid. Kemudian beliau langsung bergegas ke kediaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk mengabarkan perihal tersebut.


Ketika beliau shallallahu alaihi wasallam mendengar perihal yang diceritakan oleh Sayyidina Umar, dan meskipun beliau dapat memerintahkan Sayyidina Umar untuk membunuh Tsmaamah. Namun, akhlak beliau Rasul yang sungguh mulia menjadikannya pergi ke masjid untuk melihat orang yang hendak membunuhnya.


Sesampainya di masjid, beliau shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada para sahabatnya, “Apakah kalian telah memberinya makan?”


Sayyidina Umar yang saat itu sedang menunggu perintah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk memenggal kepalanya merasa kaget seraya bertanya, “Makanan apa yang harus kami berikan padanya wahai Rasulullah? Dan makanan apa yang akan dimakan oleh seorang yang datang ke sini untuk membunuhmu bukannya untuk masuk ke dalam Islam?”
 
“Pergi dan ambilah susu dari rumahku” Perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.


Kemudian, setelah Tasamaamah diberi makan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkannya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Namun, Tsamaamah enggan mengucapkannya. Rasulpun kemudian memerintahkan yang kedua kalinya agar Tsamaamah mengucapkan dua kalimat syahadat. Akan tetapi, Tsamaamah malah menjawab, “Aku tidak akan mengucapkannya.”


Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melepaskannya dan memerintahkannya untuk meninggalkan Madinah.


Setelah beberapa saat Tsamaamah pergi, ia pun kembali ke hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.
 
“Mengapa kau tidak mengucapkannya saat kuperintahkan?” Tanya Rasulullah.
 
“Aku tidak mengucapkannya saat kau perintahkan karena saat itu aku dalam kuasamu. Aku takut jika kuucapkan saat itu maka ucapanku itu hanyalah karena takut kepadamu. Tapi saat kau membebaskanku dan aku mengucapkannya, maka sesungguhnya aku mengucapkannya bukan karena takut kepadamu. Namun semata-mata karena Allah subhanahu wata’ala.” Jawab Tsmaamah.


Kemudian Tsamaamah pun juga berkata, “Ketika aku datang ke Madinah, maka manusia yang paling kubenci adalah Muhammad, dan saat ini dia adalah manusia yang paling kucintai.”




Habib Muhammad Syahab
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger