Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Yakin Adalah Kunci Segala Kesulitan (1)

Yakin Adalah Kunci Segala Kesulitan (1)


Yakin yang pertama adalah terhadap syariat Allah. Allah SWT menghalalkan sesuatu, kita yakin untuk menghalalkannya. Yang telah diharamkan, kita harus berani menyatakan itu haram. Didasari dengan iman dan keyakinan. Yakin itu akan memunculkan iman. Masuk akal atau tidak kita akan meyakini apa-apa yang tercantum dalam kitab Allah dan sunnah Baginda Nabi SAW.


Yakin yang kedua adalah terhadap ubudiyah dan muamalah, seperti di dalam dunia tasawuf dan thariqah. Keyakinan di sini jelas terhadap Allah SWT. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:


ۚ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻪُ ﻣَﺨْﺮَﺟًﺎ

ﻭَﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐُ


"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan diberinya rizki yang tak disangka-sangka." (QS. ath-Thalaq ayat 2-3).


Untuk yakin terkadang kita membutuhkan bukti. Maka dalam setiap shalat fardhu 5 waktu, shalat malamnya, shalat Dhuha dan ibadah lainnya terkadang timbul pertanyaan mengapa Allah masih memberikan kesulitan? Padahal kita yakin bahwa siapa yang bertakwa niscaya akan diberi kemudahan dan diberikan rizki yang tak disangka-sangka. Secara teori memang gampang.


Tapi untuk bisa meyakinkan itu tidak mudah tanpa didasari ma'rifah kepada Allah SWT. Secara keimanan kita meyakini firman Allah SWT, namun sebagai orang awam kita selalu inginnya mengejar dan mengejar. Tapi apabila kita yakin dengan didasari ma'rifah kepada Allah SWT, pasti akan berkembang, tidak langsung menyalahkan firman Allah SWT di atas.


Untuk meningkatkan "man yattaqillah" itu tidak serta-merta. Contohnya orang sakit, merasakan bagaimana kita sendiri atau melihat orang lain sakit, hatinya terus khawatir dan khawatir. Ada yang memelihara kekhawatirannya tidak kembali kepada Allah, dan adapula yang dikembalikan kepada Allah. Kalau tidak kembali kepada Allah SWT, itu ngawur dan semrawut, kemana-kemana akan merasakan kebingungan.


Adapun orang yang memiliki khawatir kepada Allah dan hatinya tetap terpaut kepada Allah, dia akan beriktiar "liziyadah ath-tha'ah" (untuk menambah ketaatannya kepada Allah SWT.). Dan dia yakin, "Pasti Allah akan memberikan kesembuhan." 

Dia mendahulukan keyakinannya yang didasari ma'rifah dan berhusnudzan kepada Allah SWT. Dengan rasa khawatirnya yang demikian dia akan semakin semangat dalam beribadah dan berintrospeksi diri. Dari keyakinan seperti itulah yang akan memunculkan sifat husnudzan (baik sangka) pada Allah SWT.





Maulana Habib Luthfi bin Yahya menguraikan Bab Yakin dalam kitab Jami' Ushul al-Auliya' 19 Ramadhan 1437/23 Juni 2016 seperti dikutip oleh Ust. Syaroni As-Samfuriy
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger