Rasul SAW juga mengajarkan kepada kita untuk tidak menyebarluaskan dosa-dosa kita. Rasulullah SAW bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :
كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافَى إِلَّا اْلمُجَاهِرِيْنَ
Semua ummat ku itu di dalam maaf
nya Allah , dan cepat sekali diampuni Allah namun mereka itu banyak
yang dihambat pengampunannya oleh Allah, karena mereka banyak cerita tentang dosa- dosanya kepada orang lain.
Jadi
pengampunan Allah SAW itu yang akan Allah berikan tertahan gara-gara dia banyak
cerita, beda kalau menceritakan dosa kepada guru, ulama, atau kiyai mohon
supaya diberi nasihat, sebagaimana para sahabat datang kepada Rasulullah SAW
mohon pendapat telah berbuat dosa ini itu dan lain sebagainya, tapi kalau
disebarkan seluas-luasnya kepada orang lain, maka itu menjauhkan atau
menyulitkan dapatnya pengampunan.
Orang-orang yang suka menyampaikan aib nya
pada orang lain, itu mengecewakan dan menyakiti perasaan Allah. Allah SWT
berfirman di dalam hadits qudsiy riwayat Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim : “ Aku ( Allah ) telah menyembunyikan dan
menutupi aib hamba Ku dan dia yang membukanya sendiri”.
Aku (Allah)
tutupi supaya orang lain tidak tahu dosanya, dia sendiri yang membuka dan
merobek tabir yang Kututup agar orang lain tidak tahu kehinaannya, dia yang
membuka kehinaannya pada orang lain padahal Aku menutupinya kata Allah SWT.
Jadi, kalau ada yang berbuat dosa jangan banyak bicara kepada orang lain
kecuali untuk minta nasihat, kalau minta nasihat boleh-boleh saja tapi jangan
disebarluaskan, “ saya kemarin begini, saya kemarin begitu “, karena hal itu
akan membuat pengaruh buruk pada orang lain dan dia akan berfikir, ahh,
ternyata orang-orang ini juga tidak shaleh selalu ya.
Banyak juga yang berbuat
dosa, itu pengaruh pada dirinya, atau oh..ternyata orang ini adalah orang yang
berbuat begini,,,berarti kalau aku begini… Maka, muncullah prasangka-prasangka buruk
padanya, jadi kalau kita berbuat suatu dosa jangan cerita pada orang lain
kecuali untuk meminta nasihat.
Semoga kita semua dalam
mu’aafah indahnya ucapan Nabi SAW “
Kullu Ummatii Mu’aafaa “, semua ummatku itu dekat dengan maaf Allah SWT. Semoga
aku dan kalian diantara mereka. Amiiin
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar