Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Interaksi Dengan Wanita Sesuai Syariat

Interaksi Dengan Wanita Sesuai Syariat

Syariat membawa ajaran yang membuat kaum wanita baralih dari masa jahilitah yang membawa kesuraman bagi mereka menuju cahaya Islam yang menghormati laki-laki dan perempuan, yang muda dan yang tua,yang jauh dan yang dekat. Syariat juga menetapkan kewajiban bagi orang yang berilmu untuk ditunaikan kepada orang awam yang tidak mengerti. Yang tua punya kewajiban yang harus ditunaikan kepada yang muda. Begitu pula sebaliknya.  Dalam sikap proporsional tersebut,akan terwujudlah pembauran yang luar biasa dan interaksi sosial yang indah di masyarakat dalam membangun kemaslahatan bersama serta saling membahu untuk mengupayakan hal-hal yang mengantar mereka ke dalam kebahagian yang sejati.


Syekh asy-Sya’rawi rahimahullah pernah terheran-heran, ketika itu ada delegasi dari organisasi perempuan dunia di Amerika datang ke Kairo. Mereka mengadakan pertemuan degnan perempuan-perempuan Kairo. Ternyata dalam gagasan yang dilontarkan, ia mengatakan problem pelik yang mereka alami di masyarakat mereka, tidak ada solusi lain kecuali kembalinya peran kaum perempuan dalam membangun rumah tangga yang baik. Mereka mengalami problem keretakan rumah tangga dan kaum wanita di Barat tak lebih dari komiditi yang tak ada harganya kecuali memuaskan hasrat lelaki. Itupun jika masih dapat memiliki daya tarik, tetapi kalau sudah tidak ada maka harganya tidak ada sama sekali.Kaum wanita dibarat mengalami penderitaan yang berat sekali.


Syekh asy-Sya’rawi menegaskan,”Sangat mengeherankan! Di kalangan umat islam ada yang sepadan. Mereka mengatakan,”Kita akan keluar dari rumah!”


Mereka keluar rumah dengan cara yang tidak pantas dengan kehormatan mereka. Mereka mau mengikuti perempuan-perempuan rendah itu. Subhanallah, teladan mana dalam kehidupan ini yang diridhoi oleh Allah untuk kaum perempuan kita. Ketika Allah SWT memberikan perempamaan untuk orang-orang mukmin dan orang-orang kafir, maka Allah mendahulukan perempuan sebagai perumpamaan dari dua golongan itu. Ini menunjukkan bahwa unsur perempuan itu sangat besar pengaruhnya.


Allah menjadikan istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir (QS at-Tahrim : 10)


Ketika Allah hendak membuat perumpamaan, maka Allah menceritakan dua perempuan tadi.


Dan Allah menjadikan istri Firaun sebagai perempumaan bagi orang-orang yang beriman (QS at-Tahrim : 11)


Dialah perempuan yang tabah, yang benar dan yang tegar. Jadi, keseimbangan dalam syariat ini meletakkan lelaki dan perempuan di atas landasan yang kokoh. Yaitu, menjaga ketegaran, kesungguhan, pekerti yang lurus, etika berbicara, dan etika berinteraksi.


Seperti firman Allah SWT mengenai tata cara bicara kaum perempuan yang baik, Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.(QS Al-Ahzab [33] : 32)

Silahkan berbicara tapi jangan dengan suara yang lembut kecuali pada muhrimnya. Agar kalian tidak membuat lawan bicara kalian menolehkan pandangan, agar kalian tidak menimbulkan keburukan terhadap orang yang berada di depan kalian.




Dikutip dan dari Kitab Al Wasathiyah Fil-Islam Karya Habib Umar Bin Hafidz
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger