Yahya bin Mu’adz berkata, “Menurutku, tipuan yang paling
besar dalam mengharapkan datangnya rahmat Allah adalah:
1) Senantiasa berbuat dosa dengan harapan dosa-dosanya nanti
diampuni oleh Allah tanpa adanya penyesalan;
2) Merasa dekat dengan Allah tanpa ada usaha beribadah dan
taat kepada-Nya;
3) Menanti kenikmatan surga dengan menabur benih-benih siksa
neraka;
4) Mencari tempat kembali orang yang taat (yaitu surga)
dengan melakukan kemaksiatan;
5) Menanti pahala tanpa beramal;
6) Mengharapkan rahmat Allah dengan melakukan perbuatan yang
melampaui batas.”
Berkaitan dengan perkara keempat, Allah telah berfirman:
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﺠْﺰَﻭْﻥَ ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮْﻥَ
“Sesungguhnya kalian hanya diberi balasan menurut amal yang
kalian kerjakan.” (QS. Ath-Thuur (52): 16 dan At-Tahriim (66): 7)
Berkaitan dengan perkara keenam, ada satu syair yang
mengatakan:
"Dia mengharapkan keselamatan, tetapi tidak mau
menempuh jalannya.
Sungguh kapal laut itu tidak bisa berlayar di daratan."
Imam Hasan Basri berkata, “Barang siapa menjadikan dunia
sebagai tujuan hidupnya dengan meninggalkan urusan akhirat, maka Allah akan
menyiksanya dengan enam macam siksaan; tiga siksaan diberikan di dunia,
sedangkan tiga siksaan lagi diberikan di akhirat.
Tiga macam siksaan yang diberikan di dunia adalah:
1) Angan-angan tiada akhir yang selalu menguasainya;
2) Serakah yang tidak pernah disertai qana’ah; dan
3) Dicabut darinya kenikmatan beribadah.
Adapun tiga macam siksaan yang diberikan di akhirat adalah:
1) Ditimpa ketakutan yang sangat pada hari Kiamat;
2) Akan dihisab dengan hisab yang sangat berat; dan
3) Mengalami kesedihan yang berkepanjangan.”
Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad
Posting Komentar